PBNU Berikan Anugerah 1 Abad Kepada Para Tokoh Pejuang NU
Rabu, 01 Februari 2023 14:21
Reporter : Antara
Dok ant.
JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan Anugerah 1 Abad Nahdlatul Ulama kepada para mantan ketua umum sebagai tokoh dengan kategori pejuang NU.
Para tokoh yang diberikan penghargaan tersebut adalah mulai dari K.H. Hasan Gipo hingga K.H. Said Aqil Siroj.
"Sungguh sangat membahagiakan bagi saya, ketika saya mendapatkan kehormatan menerima piagam penghargaan sebagai salah satu mantan ketua umum Tanfidziyah PBNU periode 2010-2021," kata Said Aqil Siroj pada keterangan tertulisnya, Rabu, 1 Februari 2023.
Said Aqil sebagai salah satu tokoh yang pernah mengemban amanah ketua umum PBNU diminta naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan yang diserahkan secara langsung secara simbolis oleh Mustasyar PBNU sekaligus Dewan Juri Anugerah 1 Abad NU K.H. Ahmad Mustofa Bisri.
Dari atas panggung Said Aqil menyampaikan rasa bahagianya usai menerima anugerah dalam rangka peringatan Harlah 1 Abad NU itu.
Pada kesempatan ini, Said pun menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh panitia peringatan Harlah 1 Abad NU. Dia juga mendoakan agar NU lebih maju dan sukses.
"Kuncinya solid dan satu barisan dalam menghadapi tantangan," ujarnya.
Dia menjelaskan di masa mendatang tantangan yang akan dihadapi NU akan jauh lebih berat. Akan tetapi, apabila semua pihak solid dan dapat menyatukan barisan, maka tantangan tersebut bisa dihadapi.
"Insya Allah kalau kita solid, satu barisan, semua tantangan besar akan menjadi kecil," tuturnya.
Dia pun yakin di bawah kepemimpinan Rais Aam PBNU K.H. Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf saat ini, NU akan lebih banyak mendapatkan keberkahan.
"Dengan himmah dan adzimah (kemauan yang kuat), insya Allah Kiai Miftah dan Gus Yahya akan mampu membawa NU lebih barakah, lebih baik, lebih sukses dari masa-masa yang lalu," paparnya.
Selain Said Aqil Siroj, nama-nama lain penerima Anugerah NU ialah K.H. Hasan Gipo (Ketua Umum PBNU 1926-1929), K.H. Achmad Noor (Ketua Umum PBNU 1929-1937), K.H. Machfudz Siddiq (Ketua Umum PBNU 1937-1946, K.H. Nahrawi Thohir (Ketua Umum PBNU 1946-1951), K.H. Abdul Wahid Hasyim (Ketua Umum PBNU 1951-1954), dan K.H. Muhammad Dahlan (Ketua Umum PBNU 1954-1956).
Lalu K.H. Idham Cholid (Ketua Umum PBNU 1956-1984), K.H. Abdurrahman Wahid (Ketua Umum PBNU 1984-1999), serta terakhir K.H. Hasyim Muzadi (Ketua Umum PBNU 1999-2010).
Sebagai informasi, ketua umum merupakan jabatan tertinggi di jajaran Tanfidziyah PBNU. Dalam ensiklopedia NU, disebutkan bahwa ketua umum bertugas melaksanakan seluruh kebijakan dan program yang telah digariskan jajaran syuriyah PBNU. (ant)