Sesuai Data, Kang Emil Pastikan Jabar Provinsi Toleran
Rabu, 01 Februari 2023 08:50
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Dok. Humas Pemprov Jabar)
BANDUNG — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyangkal anggapan sekelompok orang yang menyebut bahwa Jabar sebagai provinsi intoleran.
Melalui akun Instagramnya, Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menyuguhkan data hasil survei yang menunjukkan Jabar provinsi toleran.
Ia mengatakan, dinamika sosial antara penganut agama di lapangan terkadang viral, tetapi tidak bisa disimpulkan intoleran secara umum.
"Dinamika sosial antara penganut agama di lapangan terkadang ada dan viral, namun itu sifatnya sporadis dan terjadi di banyak tempat, namun tidak bisa disimpulkan bahwa terjadi budaya intoleransi secara umum," tulis Kang Emil pada Senin, 30 Januari 2023.
Menurut orang nomor satu di Jabar itu, berdasarkan hasil survei publik yang mengukur praktik keseharian warga Jabar mengatakan bahwa mayoritas menerima keberagaman.
"Mayoritas menerima keberagaman dengan semua nilai-nilai Pancasila yang ada di dalamnya," kata Kang Emil.
Sedangkan, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jabar, Iip Hidayat menyatakan, pihaknya bekerja sama dengan lembaga Indonesian Politic Research and Consulting (IPRC) melakukan survei tentang toleransi di Jabar, untuk mencari tahu apakah anggapan sebagian kelompok yang menyatakan Jabar intoleran itu benar atau tidak.
Iip menuturkan setelah dilakukan survei hasilnya seperti yang dikatakan oleh Kang Emil bahwa Jabar termasuk toleran.
"Kita lakukan survei di sembilan kabupaten/kota, sementara mereka kelompok yang menyatakan Jabar intoleran itu surveinya di tiga kabupaten/ kota. Hasilnya ya seperti yang Pak Gububernur sampaikan di IG-nya bahwa Jabar toleran," kata Iip.
Kemudian, untuk IPRC 2023 ini, Iip menuturkan akan diperluas ke 27 kabupaten/kota agar hasilnya lebih real. Hasil survei ini baru bisa dirilis di akhir Maret mendatang.
Adapun upaya yang telah, sedang, dan akan dilakukan Bakesbangpol untuk menjaga toleransi di antaranya menggelar dialog antarsuku dan agama terutama di kalangan milenial.
"Salah satunya kita gelar secara rutin Jambore Kebangsaan. Para pesertanya kaum milenial dari suku dan agama yang berbeda yang ada di Jawa Barat. Di situ kita diskusi problem solving dan lain-lain dengan menghadirkan berbagai narasumber agar lebih terarah," jelasnya.
Hasilnya menurut Iip, cukup signifikan mengubah pola pikir kaum milenial di Jabar menjadi lebih terbuka wawasan, lebih moderat dan tidak emosional.
Selain Jambore Kebangsaan, masih ada kegiatan lain yang dilakukan untuk memupuk toleransi dan persatuan di Jawa Barat.
"Bakesbangpol juga telah melakukan kegiatan lain untuk memupuk toleransi dan persatuan, seperti Jambore Ormas, Duta Bela Negara, Bangkit Milenial Fest," tutup Iip