Ridwan Kamil: Maksimalkan "Ekonomi Tamu"
Senin, 17 Oktober 2022 21:39
Reporter : Siti Ninu Nugraha
(Foto: humas jabar)
Tasikmalaya - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendorong Pemda Kota Tasikmalaya
memaksimalkan konsep ekonomi tamu, yaitu menarik investasi skala besar dan
wisatawan.
"Saya
titip kalau Tasikmalaya ekonominya mau bangkit mengatasi kemiskinan yang cukup
tinggi, pakailah konsep ekonomi tamu, yakni tamu yang membawa investasi dan
berbelanja," kata Gubernur ditemui usai Rapat Paripurna Hari Jadi ke-21
Kota Tasikmalaya di kantor DPRD Kota Tasikmalaya, Senin (17/10/2022).
Kang
Emil, sapaan akrabnya melanjutkan, dengan mengandalkan ekonomi tamu, resesi
ekonomi yang diprediksi terjadi tahun depan bisa diminimalkan.
"Saya
mengingatkan 27 daerah di Jabar, bahwa tahun depan akan ada resesi, sehingga
ekonomi tamu jadi andalan," ujarnya.
Kang Emil
kemudian memberikan tips agar investasi tamu meningkat di Kota Tasikmalaya.
Pemda Kota Tasikmalaya harus memperbanyak inisiasi pembangunan kawasan
pedestrian.
Pemda
Provinsi Jabar siap mendukung Tasikmalaya menjadi kota paling nyaman pejalan
kaki se-Indonesia.
"Perbanyak
pedestrian, nanti saya dukung agar menjadi kota yang paling nyaman pejalan kaki
se-Indonesia," sebut Kang Emil.
Baru-baru
ini Pemda Kota Tasikmalaya merevitalisasi pedestrian di Jalan KHZ Mustofa dan
Cihideung. Dampaknya, transaksi keuangan di wilayah tersebut meningkat karena
banyak wisatawan berkunjung.
"Kalau
bisa (pedestrian) diperluas lagi," ucap Kang Emil.
Ia
menuturkan, pembangunan kawasan pedestrian harus didukung pula oleh perilaku
tertib berlalu lintas masyarakat karena pembangunannya akan berdampak pada
perubahan arus lalu lintas.
Selain
itu, pedagang kaki lima (PKL) harus siap direlokasi ke tempat yang lebih
representatif.
"Tinggal
diatur perilaku berlalu lintasnya saja, dan PKL juga mau diatur," katanya.
Sebelumnya,
dalam rapat paripurna, Kang Emil mengingatkan jajaran Pemda Kota dan Forkopimda
Kota Tasikmalaya, bahwa masyarakat kota mayoritas memandang keberhasilan
pemerintah adalah dari banyaknya pembangunan fisik.
"Beda
kota dengan kabupaten. Kalau kota yang diperhatikan oleh warga itu mayoritas
fisik, biasanya di lima urusan," sebut Kang Emil.
Lima
urusan tersebut adalah persampahan, kesemrawutan PKL, banjir, kemacetan, dan
ruang publik.
"Biasanya
Wali Kota yang berhasil memperlihatkan lima kemajuan fisik itu pasti akan baik.
Jadi kalau ada anggaran untuk kelima hal itu memang sudah seharusnya,"
tutur Kang Emil.
Sementara
itu, Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf dalam rapat paripurna menyampaikan
sejumlah keberhasilan yang tertuang dalam indikator makro tahun 2021.
Yusuf
menyebut, di antaranya Indeks Pembangunan Manusia menyentuh angka 73,31 poin,
di mana indeks pendidikannya sebesar 69,12 poin, rata-rata lama sekolah
9,52 tahun, dan angka harapan lama sekolah 13,46 tahun.
"Inflasi
2021 tercatat 1,17 persen atau lebih terkendali dibandingkan tahun sebelumnya
1,61 persen," ungkapnya.
Kepemimpinan
Wali Kota Muhammad Yusuf yang akan berakhir pada 14 November 2022 itupun
berhasil mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama enam kali
berturut-turut.
"Kepemimpinan
saya sebentar lagi akan berakhir, mohon maaf bila ada pembangunan yang belum
tercapai," ucap Yusuf.