Tren Pedagang Musiman Pernak-pernik Menyambut Tahun Baru
Jumat, 29 Desember 2023 20:04
Reporter : Ekadyana N. Fauzi
Ilustrasi pedagang musiman tahun baru/PromtDigo.id
Jakarta, DigoID-Di Setiap menjelang pergantian tahun, banyak bermunculan pedagang musiman mulai memadati Pasar Asemka, Jakarta Barat. Mereka menawarkan berbagai jenis trompet dan kembang api di sepanjang kolong flyover pasar.
Salah satunya ada seorang pedagang trompet bernama Bima yang tepat berjualan di dekat masjid Al-Malaka di bawah flyover. Ia mengaku hanya berjualan trompet setahun sekali menjelang tahun baru. Sebab di luar itu, ia sehari-hari hanya berjualan sepatu dan sandal di Pasar Asemka ini.
"Masuk (bulan) Desember sudah jualan trompet, soalnya musiman jualannya bukan harian juga. Jualan sepatu sama sendal kalau hari-hari biasa," kata Bima, dikutip dari detik, Rabu, 28 Desember 2023.
Dari berjualan trompet dan aksesoris tahun baru lainnya Bima mengaku bisa membawa pulang sekitar Rp 1-2 juta per hari. Namun kondisi ini baru terjadi mulai H-7 atau satu minggu sebelum tahun baru.
Untuk kisaran harga yang ditawarkan untuk trompet ini pun beragam, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 35.000 bergantung pada jenis trompet dan ukurannya. Bila membeli dalam jumlah banyak, Bima mengaku bisa memberikan harga grosir sehingga harga satuan trompet menjadi lebih murah.
"Hari-hari biasa paling Rp 1 juta, Rp 2 juta lah dari penjualan trompet, bando, sama segala macam (pernak-pernik tahun baru) lah. Kebanyakan yang beli borongan, kalau sudah seminggu sebelum tahun baru kebanyakan borongan untuk dijual lagi, buat acara-acara di hotel, PT (perusahaan)," ungkapnya.
Meski begitu, ia mengatakan omzet penjualan trompet akhir tahun 2023 ini tidak seramai akhir tahun 2022 lalu. Bahkan menurutnya jumlah omzet yang didapatnya turun hingga 50% atau separuh dari penghasilan tahun lalu.
"Kalau (jualan trompet) musiman lumayan laku. Kalau tahun kemarin masih ramai, kalau tahun sekarang nggak terlalu ramai kaya tahun kemarin. (Omzet) penurunannya setengahnya, kalau tahun kemarin ramai, kalau sekarang mah biasa-biasa aja. Separuhnya lah yang beli, turun 50%," jelas Bima.
Padahal untuk berjualan trompet selama musim libur tahun baru ini Bima harus menyiapkan modal mulai dari Rp 20-30 juta bergantung jumlah trompet yang disiapkan.
Bila tidak habis, sisa trompet yang ada akan disimpan kembali untuk tahun depan. Sedangkan untuk pernak-pernik tahun baru lainnya seperti bando yang bertuliskan 2024 sudah tidak bisa digunakan kembali untuk tahun-tahun berikutnya.
Selain trompet dan aksesoris tahun baru, di Pasar Asemka juga mulai ramai pedagang musiman petasan dan kembang api. Harga yang ditawarkan untuk petasan dan kembang api ini pun beragam, mulai dari Rp 2.000 untuk petasan banting hingga paling mahal Rp 7.000.000 untuk kembang api kotak 1.200 tembakan.
"(harga kembang api kotak) beda-beda, ada yang 25 tembakan sampai 1.200 tembakan. Kalau yang 1.200 (tembakan) ya tujuh ribu lah (maksudnya Rp 7 juta), yang 25 (tembakan) kena 145 (maksudnya Rp 145 ribu)," kata salah seorang pedagang kembang api di Pasar Asemka.
Meski begitu, dikutip dari detik, saat ditanya kondisi penjualan tahun ini, pedagang kembang api mengaku belum bisa memperkirakan. Sebab menurutnya, kembang api baru ramai dibeli menjelang H-3 sebelum tahun baru.
"Belum kelihatan (omzet penjualan ramai atau sepi), besok paling besok (Jumat, 29 Desember 2023), tiga hari (sebelum tahun baru)," ungkapnya.
Di luar itu, pedagang itu mengaku semakin mendekati perayaan tahun baru harga kembang api yang dijajakannya akan semakin mahal alias naik harga. Tidak tanggung-tanggung, harga yang dipatok bisa naik hingga dua kali lipat.
"Itu kembang api roket, itu saya kasih harga 150 (maksudnya Rp 150 ribu), nggak bisa kurang lagi. Kalau sudah menjelang (hari) H-nya (tahun baru) mah bisa dua setengah (maksudnya Rp 250 ribu), jelang tahun baru makin naik (harganya) dua kali lipat," tutupnya.