Tom Lembong Langgar Etik sampai Klaim Mahfud jadi Polemik
Selasa, 23 Januari 2024 19:55
Reporter : Ekadyana N. Fauzi
Ilustrasi Ramai Bedah Data, Fakta dan Aib Pasca Debat Cawapres/TimDigo.id
Jakarta, DigoID-Masih panas nih guys tentang debat cawapres pada 21 Januari 2024 kemarin. Debat itu mengundang perhatian publik, terutama terkait pembahasan lingkungan yang diangkat oleh Mahfud. Namun, sejumlah klarifikasi muncul setelahnya.
Akhirnya banyak tanggapan buat angka deforestasi yang diungkap Mahfud, dengan beberapa pihak meragukan keakuratannya dan menyarankan untuk pengecekan ulang. Selain itu, kontroversi muncul ketika Mahfud nggak tau apa itu LFP, yang merupakan topik yang diajukan oleh Gibran. Reaksi netizen pun macem-macem, ngebuat dinamika tersendiri dalam kontestasi politik yang semakin memanas menjelang pemilihan presiden.
Siti Nurbaya Bakar, Menteri LHK
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, tuh lagi nggak terima banget nih sama klaim dari cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, soal deforestasi di Indonesia. Katanya, angkanya sampai 12,5 juta hektar dalam 10 tahun terakhir. Serius deh, ini kayak ngomongin luas Pulau Madura 23 kali lipat!
Tapi, buat Siti Nurbaya, itu cuma mitos doang. Dia langsung bikin klarifikasi abis debat Pilpres keempat kemarin malam.
"Saya harus mengatakan bahwa data itu salah, saya bisa kasih tahu data yang sebenarnya," kata Siti Nurbaya, dikutip detik, Senin, 22 Januari 2024.
Ceritanya, menurut politikus Partai NasDem ini, sejak 2013 sampai 2022 (10 tahun terakhir), jumlah deforestasi atau penebangan hutan tuh beragam. Puncaknya ada di 2015, abis kena El Nino gede, sampe 1,09 juta hektar. Tapi dia ngeyakinin kalo angka deforestasi selama 10 tahun cuma 104 ribu hektar di 2022.
"Bagaimana bisa jumlahnya 10 tahun 12 juta. Saya ingin kasih tahu, dan sebetulnya di 2022 itu angkanya kira-kira 104 ribuan hektar. Itu angka terendah sejak 2003, 20 tahun jadinya," katanya.
KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak
KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak lagi bales omongan cawapres nomor 3, Mahfud MD, yang bilang ada aparat dan pejabat yang mensupport tambang ilegal.
“Jadi, ya saya bilang begitu, aparat itu yang mana?” kata Maruli dikutip Antara, Jakarta, dikutip tirto, Selasa 23 Januari 2024.
“Aparat bisa juga aparatur sipil, ya, belum lengkap itu,” sambungnya.
Maruli bilang, TNI AD udah patuhi hukum buat setiap prajuritnya. Dia yakin mereka ga bakal neko-neko yang melanggar hukum, termasuk nge-beking tambang ilegal.
“Jadi, kita sulit juga lah di zaman sekarang ini, terus terang saja, kalau misalnya kita begitu-begitu, masuk video kita takut sekarang ini. Jadi, enggak seberani itu lagi kita. Kita sudah mulai. Memang kadang-kadang hukum itu akan taat setelah ada pemaksaan,” ujarnya.
“Kalau kita bermain-main dengan tambang begitu menjaga-menjaga, di foto, saya yakin responnya cepat ini,” sambung KSAD.
Selain itu, Maruli bilang mereka clueless soal legalitas tambang. Tapi, dia bilang, siapa aja boleh lapor kalau ada prajurit yang ketahuan mendukung tambang ilegal.
“Saya kira laporan seperti ini ada masa sekitar berapa tahun yang lalu tentara ikut dalam penambangan-penambangan ini. Itu banyak yang dicabut jabatannya, anggota-anggota juga banyak, sehingga menurut apa yang kita dapatkan informasi sekarang ini, sangat drastis menurun untuk yang mengurus-mengurus hal tersebut,” katanya.
Sebelumnya, Mahfud MD, pas debat keempat KPU RI, bilang mencabut izin usaha pertambangan (IUP) ga gampang soalnya banyak mafianya.
“Cabut saja IUP-nya, nah itu masalahnya. Mencabut IUP itu banyak mafianya, banyak mafianya. Saya sudah mengirim tim ke lapangan, ditolak, sudah putusan Mahkamah Agung. Itu begitu. Bahkan KPK seminggu lalu mengatakan untuk pertambangan di Indonesia itu banyak sekali yang ilegal dan itu dibekingi oleh aparat-aparat dan pejabat. Itu masalahnya,” kata Mahfud.
Wakil Ketua Dewan Pakar TKN, Budiman Sudjatmiko
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, ngerasa pernyataan Thomas Lembong soal tujuh tahun "contekan" buat Jokowi, itu udah melebihi batas etika profesional banget.
Lembong dulu jadi Menteri Perdagangan 2015-2016 dan Kepala BKPM 2016-2019 jaman Jokowi. Sekarang, dia jadi Co Captain Timnas AMIN.
"Apalagi menyebut kata ayahnya mas Gibran, melanggar etika profesional. Padahal paslon satu seringkali bicara tentang etika," kata Budiman dalam keterangan tertulis, Senin, 22 Januari 2024.
Budiman ngepoin, menurut dia, Lembong seharusnya ga usah nyodorin pernyataan kayak gitu ke publik. Buat dia, itu bisa bikin suasana jadi nggak enak. Dia juga nyebut kalo pekerjaan menteri tuh sebenernya memberi masukan ke presiden. dia juga mengakui, presiden emang ga bisa menghandle semua detail. Jadi, menurut dia, presiden tetap perlu bantuan dari menteri-menterinya.
"Ketidaketisan secara profesional ini akan membuat tidak nyaman bos lamanya, maupun bos barunya. Karena itu akan berpotensi terjadi dengan mereka. Ini soal etika yang sering yang selalu dibicarakan Pak Anies dan Cak Imin," ucapnya.
Gak cuma itu, Budiman juga bilang 'contekan' yang disebut Lembong ini beda dengan 'contekan' yang dibacain Cak Imin di debat kemarin.
"Dalam konteks Cak Imin, beliau hanya membacakan. Lagi pula, jika sudah diberikan masukan kenapa Cak Imin juga tidak bisa memahami pertanyaan Mas Gibran, masih tidak nyambung," ujar dia.
Di debat keempat Pilpres 2024 kemarin, Gibran sering banget sebut nama Lembong, terutama waktu "ngehajar" Cak Imin. Salah satunya, waktu cawapres dari nomor urut 02 nanya soal isu Lithium Ferro Phosphate (LFP).
"Itu sering digaungkan Pak Tom Lembong. Lithium ferro-phosphate. Ini agak aneh ya, yang sering ngomongin LFP itu timsesnya, tetapi cawapresnya nggak paham LFP itu apa. Saya enggak tahu ya Pak Tom Lembong dan timsesnya sering nggak diskusi dengan cawapresnya. Masa cawapresnya nggak paham? Aneh lho," katanya.
Ngeliat itu, Lembong mikir kalo Gibran banyak sebut namanya karena kangen dan mungkin pengen dapet masukan bagus dari dia tentang topik yang dibahas di debat. Dia ngomong masukan bagus itu udah sering dia kasih ke Jokowi yang juga bokapnya Gibran selama 7 tahun dia jadi tangan kanan presiden RI tersebut.
"Saya sangat apresiasi ucapan Mas Gibran yang berkali kali sebut nama saya. Tentunya selama 7 tahun buat contekan nulis pidato untuk ayahnya; presiden, saya deteksi sebuah rasa rindu mungkin karena saya tak di situ lagi untuk memberi masukan berkualitas," katanya seperti dikutip dari video cnbc, bertajuk Your Money Your Vote.