Grace Natalie Dapat Jatah Komisaris Sebagai Bentuk Tradisi Politik, Gajinya Berapa Ya?
Rabu, 12 Juni 2024 17:25
Reporter : Tim Digo.id
Ilustrasi Grace Natalie Tak Lagi Aktif di PSI Karena Dapet Jatah Komisaris/Digo.id
Jakarta, DigoID-Di tengah riuh rendah politik Indonesia, penunjukan sejumlah politikus sebagai komisaris di BUMN kembali menjadi sorotan. Kali ini, Grace Natalie dari PSI, Fuad Bawazier, dan Simon Aloysius Mantiri dari Gerindra mendapat kepercayaan untuk menduduki posisi strategis di BUMN.
Grace dan Fuad kini menjadi komisaris di BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID), sementara Simon didapuk sebagai komisaris utama Pertamina Persero, menggantikan Ahok.
Grace Natalie menyatakan siap menjalankan amanah baru ini dengan sebaik-baiknya. "Kita jalankan amanah ini sebaik-baiknya," ujar Grace yang juga menjabat sebagai staf khusus presiden dikutip dari Jawa Pos, Rabu, 12 Juni 2024. Dengan latar belakangnya sebagai jurnalis, ia optimis dapat berkontribusi optimal bagi BUMN.
Bagi-bagi Jabatan Itu Tradisi Politik?
Tudingan bahwa penunjukan ini hanya sekadar bagi-bagi jatah langsung dihadapi Grace dengan santai. "Negara demokrasi, siapapun bebas berpendapat," ujarnya. Menurut Grace, penunjukan ini bukan soal bagi-bagi jatah, melainkan berbagi tanggung jawab dalam mengawasi operasional perusahaan BUMN.
Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian DPP Gerindra, turut memberikan klarifikasi. Menurutnya, Simon dan Fuad memiliki latar belakang keilmuan yang mumpuni untuk membesarkan BUMN. Ia menilai bahwa penunjukan mereka bukanlah sekadar bagi-bagi jabatan, melainkan bagian dari sistem pemerintahan. "Kalau dibilang bagi-bagi jabatan, ya tentunya itu kan yang ada (komisaris, Red) dibagi-bagi," ujarnya dikutip dari sumber yang sama, Rabu, 12 Juni 2024.
Pengamat politik dari Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, melihat penunjukan ini sebagai tradisi politik yang sudah mengakar di Indonesia. Menurutnya, jabatan komisaris sering kali menjadi tempat untuk mengakomodasi kelompok tertentu. "Ya, bagi-bagi jabatan, bagi-bagi kekuasaan," ujarnya. Meski tidak melanggar ketentuan, dari segi etika, langkah ini sering kali dipandang kurang elok oleh publik.
Pada akhirnya, keputusan ada di tangan pemerintah, apakah akan mengikuti koridor etika atau tidak. "Rakyat hanya bisa gigit jari," tegas Ujang. Penunjukan ini, meski sah secara hukum, tetap mengundang pro dan kontra di kalangan masyarakat. Terlepas dari itu, tugas berat menanti para komisaris baru ini untuk membuktikan bahwa penunjukan mereka bukan sekadar bagi-bagi jatah, melainkan demi kemajuan BUMN itu sendiri.
Berapa Sih Gaji Grace Natalie?
Sebagai komisaris, Grace dan rekan-rekannya diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-13/MBU/09/2021. Gaji mereka dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti skala usaha, kompleksitas, inflasi, dan kondisi keuangan perusahaan.
Berdasarkan laporan tahunan Inalum 2019, gaji direktur utama Inalum mencapai Rp325 juta per bulan. Artinya, gaji komisaris utama setidaknya Rp146,25 juta dan anggota dewan komisaris Rp131,65 juta. Selain gaji, mereka juga berpotensi menerima tantiem atau insentif kerja.