Tim UGM Petakan Area Terdampak Gempa Cianjur
Rabu, 14 Desember 2022 16:00
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah
Tim dari UGM di wilayah terdampak gempa Cianjur. Dok ugm.ac.id.
YOGYAKARTA -- Tim dari Departemen Teknik Geodesi Teknik UGM melakukan pemetaan area terdampak gempa bumi Cianjur menggunakan GNSS tipe Geodetic dan pesawat nirawak/UAV VTOL P330 sejak 7-9 Desember 2022.
Tim yang dipimpin oleh Dr. Ruli Andaru ini bekerja sama dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) Fakultas Teknik UGM.
“Kegiatan ini kita lakukan untuk memetakan dampak kerusakan bangunan dan fasilitas umum akibat gempa, menganalisis pergerakan tanah, penentuan area relokasi hunian warga,” Ungkap Ruli dalam laman resmi UGM.
Pemetaan ini dilakukan secara ekstra terrestrial atau melakukan pemotretan udara dengan wahana UAV secara fotogrametis. UAV yang diterbangkan memiliki kapasitas baterai 30.000 mAh dengan kemampuan terbang selama 100 menit dan cakupan area pemotretan seluas 1.500 hektar.
Direncanakan area seluas 5000 Hektare dapat dipetakan dalam kurun waktu 2 hari lapangan. Namun Ruli menuturkan selama dua hari di lapangan, timnya menjumpai beberapa kendala teknis maupun non teknis sehingga dari target 5.000 hektar ini baru terpetakan sejumlah 1500 hektar saja.
Ruli menyebutkan faktor cuaca dan juga pergerakan pesawat udara (helikopter) di sekitar lokasi untuk transportasi logistik menjadi kendala yang dominan saat itu. Kondisi tersebut menyebabkan slot penerbangan UAV TRC FT UGM menjadi terbatas. Meski begitu, area yang berhasil dipotret ini telah mampu memberikan gambaran kondisi terkini pasca gempa dan selanjutnya akan diproses dan dibuat tampilan visualnya dalam sebuah peta foto dan peta garis.
“Dengan kemampuan pembentukan permukaan terain secara 3D, gambaran elevasi dan tingkat kelerengan tanah dapat diukur secara teliti. Hasil mapping ini nantinya juga akan diintegrasikan dengan hasil mapping institusi lain dan akan diupload di portal BNPB,” ungkap Ruli.
Sementara itu, Kepala Desa Bunikasih, Cianjur, Solehudin menyampaikan ucapan terima kasih atas kontribusi UGM dalam kegiatan pemetaan ini. Peta yang dihasilkan nantinya bisa memberi kontribusi untuk desa,khususnya untuk memberikan informasi dampak secara lebih detail dan juga untuk kegiatan relokasi hunian warga Bunikasih.
Sebagai informasi, tim mapping dari Departmen Teknik Geodesi ini merupakan tim pertama yang dikirimkan Fakultas Teknik UGM. Selanjutnya dalam beberapa waktu mendatang akan disusul oleh tim lain dari sejumlah departemen di Fakultas Teknik untuk keperluan asesmen lainnya.
Ketua Departemen Teknik Geodesi, Prof. Ir. Trias Aditya, mengatakan tim pengabdian Teknik Geodesi terus berkontribusi dalam mitigasi bencana di tanah air, terutama untuk keperluan mapping. Beberapa di antaranya yang telah dilakukan adalah saat kejadian bencana erupsi Gunung Merapi (2012-2015), Gunung Agung (2017-2020), longsor Banjarnegara (2014), serta Gempa Aceh (2016). Dalam waktu mendatang juga akan melakukan pemetaan untuk keperluan mitigasi bencana rob di Semarang.