Jakarta, DigoID-Kalian udah denger belum soal update terbaru dari PT PLN (Persero) terkait tarif listrik buat pelanggan non-subsidi yang bakal berlaku mulai Juni 2024? Jadi, beberapa bulan lalu, pemerintah minta BUMN termasuk PLN buat tahan harga jual energi ke masyarakat, baik itu BBM maupun tarif listrik non-subsidi, sampai Juni 2024. Nah, pertanyaannya, gimana nih pemberlakuan tarif listrik non-subsidi per 1 Juni 2024 nanti?

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, bilang kalau kebijakan penentuan tarif listrik itu otoritasnya ada di pemerintah. Jadi, PLN bakal nurut sama arahan dari pemerintah. “Bahwa otoritas untuk menentukan tarif ada di tangan pemerintah dan PLN siap menjalankan arahan dari pemerintah,” ucap Darmawan dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat, 31 Mei 2024.

Selain itu, Darmawan juga cerita kalau mereka udah ngelakuin analisis mendalam bareng Komisi VII DPR RI soal penyaluran subsidi listrik ke seluruh Indonesia. “Dalam tadi dengan Komisi VII (DPR RI) kami melakukan analisis secara mendalam bagaimana efektivitas dari penyaluran subsidi listrik untuk masyarakat yang tidak mampu,” jelasnya.

Biar BBM Gak Naik, Harus Gimana?

FYI, sebelumnya pemerintah udah mutusin buat nggak naikin harga BBM maupun listrik tahun ini, tapi keputusan ini cuma berlaku sampai Juni 2024. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang ngomong. 

Keputusan ini ditetapin dalam sidang kabinet paripurna yang dipimpin Presiden Jokowi. “Tadi diputuskan dalam sidang kabinet paripurna tidak ada kenaikan listrik, tidak ada kenaikan BBM sampai Juni, baik itu yang subsidi maupun non-subsidi,” kata Airlangga dikutip Jumat, 31 Mei 2024.

Nah, biar harga nggak naik, pemerintah udah siapin tambahan anggaran buat Pertamina dan PLN. Walau begitu, Airlangga belum jelasin detailnya berapa besar anggaran subsidinya. Tahun ini aja target subsidi energi udah nyampe Rp 186,9 triliun, yang rinciannya Rp 113,3 triliun buat subsidi BBM dan LPG, dan Rp 73,6 triliun buat subsidi listrik. Dengan tambahan anggaran ini, defisit APBN diprediksi bakal melebar dari 2,29% jadi sekitar 2,8% dari PDB.

Tarif Listrik Buat Orang Kaya Bakal Naik Tahun Depan!

Selain itu, pemerintah udah rencanain tarif listrik buat orang kaya bakal naik tahun depan. Rencana ini ada di dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025. Pemerintah nyebut kenaikan ini sebagai "tariff adjustment" alias penyesuaian tarif. Jadi, pelanggan listrik non-subsidi dengan daya rumah tangga 3.500 volt ampere (VA) ke atas dan golongan pemerintah bakal kena kenaikan tarif.

Pemerintah bilang, pelanggan listrik dengan daya 3.500 VA ke atas tuh termasuk masyarakat berpenghasilan tinggi. Jadi, ngasih kompensasi tarif buat mereka bertentangan dengan prinsip Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Makanya, tarif listrik buat kelompok mampu ini harus dinaikkan biar prinsip distribusi APBN bisa jalan.

“Kebijakan penyesuaian tarif untuk pelanggan rumah tangga 3.500 VA ke atas dan golongan pemerintah ini relatif mudah diimplementasikan, sebagaimana telah dilakukan di 2022 dengan dampak sosial dan ekonomi yang kecil dan terkendali,” klaim pemerintah dalam dokumen itu dikutip Jumat, 31 Mei 2024.

Golongan Miskin Masih Aman

Tenang, kenaikan tarif listrik ini nggak bakal nyasar golongan miskin. Rumah tangga miskin dan rentan tetep dapet subsidi dari negara. Golongan rumah tangga 1 (R1) dengan daya 450 VA dan 900 VA dipastikan masih dapet subsidi. Tapi, pemerintah pengen subsidi ini lebih tepat sasaran.

“Saat ini pemberian subsidi untuk rumah tangga golongan R1 450 VA dan R1 900 VA belum sepenuhnya tepat sasaran,” klaim pemerintah. Makanya, perlu ada upaya peningkatan ketepatan sasaran biar subsidi cuma dikasih ke rumah tangga miskin dan rentan. Selain itu, buat ciptain keadilan, kebijakan tariff adjustment juga perlu diterapin buat pelanggan non-subsidi,” tutup penjelasan dokumen tersebut.