Sri Mulyani Sibuk Otak Atik APBN Hingga Blokir Anggaran K/L 50T, Untuk Bansos?

Rabu, 07 Februari 2024 18:11

Reporter : Tim Digo.id

top-news

Ilustrasi Automatic Adjustment Menteri Keuangan/TimDigo.id

 

Jakarta, DigoID-Berita terkini dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang bikin gebrakan nih! Jadi, doi ngeblokir anggaran Kementerian/Lembaga pada tahun 2024 sebesar Rp 50,14 triliun, loh. Automatic adjustment namanya, bikin setiap K/L nyisihin 5 persen dari total anggaran buat dicadangkan. Jadi, sebagian anggaran yang belum jadi prioritas diblokir dulu, nih. Yang jadi pertanyaannya, untuk apa sih?

Ekonomi Dunia Tidak Pasti

Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro, ini semua dilakukan sesuai arahan Presiden, Joko Widodo (Jokowi), pas penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2024.

Dalam keterangan tertulis kepada awak media, Jumat, 02 Februari 2024, Deni bilang, ini semua gara-gara dinamika geopolitik global yang bisa ganggu ekonomi dunia, jadi harus antisipasi, gitu. "Sesuai arahan Presiden saat penyerahan DIPA tahun 2024, saat ini kondisi geopolitik global yang dinamis berpotensi mempengaruhi perekonomian dunia, sehingga perlu diantisipasi potensi atau kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi di 2024."

Perhitungan Ekonomi atau Politik?

Tapi, ada juga yang skeptis, nih. Bersumber dari tempo, Sabtu, 03 Februari 2024, Bhima Yudhistira dari Center of Economic and Law Studies (Celios) bilang, ini lebih ke perhitungan politik daripada ekonomi yang kuat. Katanya, automatic adjustment ini lebih buat jalanin peningkatan belanja bansos, terutama di tahun politik ini. "Kelihatan sekali, karena kalau melihat dari sisi ekonomi ini kontradiktif."

Walau pada pernyataan sebelumnya Deni juga sempat menepis isu dana tersebut digunakan buat bagi-bagi bansos, tetap saja muncul pertanyaan besar.

Airlangga Ngaku, Itu Buat Petani

Nah, akhirnya ada bocoran juga dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dia ngaku kalo duit yang diblokir itu salah satunya buat nambahin anggaran subsidi pupuk. Ada tekniknya gitu, salah satunya pake automatic adjustment. Katanya, musim tanam sudah datang, dan anggaran sebelumnya cuma cukup buat 5,7 juta petani. 

Makanya, pemerintah menambah Rp 14 triliun biar bisa cover lebih banyak petani.

Tapi, ada juga dugaan kalo Automatic Adjustment ini buat duit bansos, bro. Apalagi, lagi deket Pemilu, Jokowi lagi sering banget bagi-bagi bansos ke masyarakat. Tahun ini aja, bansos dikucurin totalnya Rp 496 triliun, naik Rp20 triliun dari tahun sebelumnya!

Yang terbaru lagi, ada program BLT Rp200 ribu per bulan buat Januari, Februari, dan Maret. Duitnya langsung cair sekaligus Rp600 ribu! Bansos ini disalurkan ke 18 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan dana sekitar Rp 11,2 triliun.

Ada Yang Sibuk Otak Atik APBN, nih!

Bersumber dari laman CNN Indonesia, Kemenkeu sendiri lagi sibuk "mengotak atik" program di APBN buat dapetin duit bansos terbaru dari Jokowi. Kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu, APBN itu kayak shock absorber buat segala kondisi di Tanah Air. Fleksibel gitu, mana yang paling urgen langsung diutamain. Kaya waktu pandemi covid-19 dulu, inget ga? Realokasi anggaran besar-besaran buat insentif dan bansos.

"Sebagian besar kan (anggaran) sudah ada di APBN, tapi ini kan memang ada beberapa perubahan-perubahan yang mungkin sifatnya merespons kondisi yang ada di masyarakat dan global," kata Febrio, Senin, 29 Januari 2024.

Intinya, bro, situasinya lagi rame ngeliat gimana pemerintah atur anggaran buat ngadepin kondisi global dan kebutuhan dalam negeri, apalagi waktu pemilu makin dekat. Keep updated aja, nanti pasti ada kabar selanjutnya!. (wd)

 

Redaktur : seno

TOP NEWS

Berita Terkait


uang-palsu-semakin-menggila-hingga-tersedia-di-marketplace-bi-berharap-masyarakat-tetap-tenang

Uang Palsu Semakin Menggila Hingga Tersedia di Marketplace, BI Berharap Masyarakat Tetap Tenang

Peredaran uang palsu masih jadi mimpi buruk yang menghantui masyarakat kita, bahkan sudah terang-ter...

rumah-dengan-njop-dibawah-rp2-miliar-tak-lagi-bebas-pajak-di-jakarta-efek-pindah-ibukota

Rumah Dengan NJOP Dibawah Rp2 Miliar Tak Lagi Bebas Pajak di Jakarta, Efek Pindah Ibukota?

Mulai sekarang, rumah dengan harga dibawah Rp2 miliar juga kena pajak, Heru Budi bilang masyarakat b...

tokopedia-bakal-phk-450-karyawannya-mulai-hari-ini-korbannya-dapet-apa-aja

Tokopedia Bakal PHK 450 Karyawannya Mulai Hari Ini, Korbannya Dapet Apa Aja?

Perusahaan induk TikTok, yaitu ByteDance, kabarnya bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) te...

anggaran-bkpm-diturunin-bahlil-kebakaran-jenggot-hingga-ancam-turunkan-investasi-2025

Anggaran BKPM Diturunin, Bahlil Kebakaran Jenggot Hingga Ancam Turunkan Investasi 2025

Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, ngegas nih gara-gara target investasi 202...

ikn-belum-juga-dilirik-investor-asing-lagi-lagi-jadi-beban-apbn

IKN Belum Juga Dilirik Investor Asing, Lagi-lagi Jadi Beban APBN?

Bahlil Lahadalia ngejelasin jika hingga saat ini belum ada investasi asing ke IKN, menunggu setelah...

terlilit-pinjol-hingga-fraud-akankah-kiprah-indofarma-akan-berakhir

Terlilit Pinjol Hingga Fraud, Akankah Kiprah Indofarma Akan Berakhir?

Erick Thohir angkat bicara soal masalah yang sedang mendera PT Indofarma, perusahaan farmasi yang su...

rekor-20204-cadangan-devisa-ri-naik-jadi-us-139-miliar-karena-penerimaan-pajak

Rekor 20204: Cadangan Devisa RI Naik Jadi US$ 139 Miliar, Karena Penerimaan Pajak

Bank Indonesia beberkan kenaikan cadangan devisa RI yang menyentuh angka US$ 139 Miliar setelah sebe...

keponakan-jokowi-lulusan-s1-itb-yang-kini-jadi-manager-pertamina

Keponakan Jokowi: Lulusan S1 ITB Yang Kini Jadi Manager Pertamina

Sebelum menjadi Manager Pertamina, ternyata keponakan Jokowi pernah menjabat sebagai Vice President...

defisit-apbn-era-transisi-ke-prabowo-tertinggi-dalam-sejarah-kata-sri-mulyani-sudah-dipertimbangkan

Defisit APBN Era Transisi ke Prabowo Tertinggi Dalam Sejarah, Kata Sri Mulyani Sudah Dipertimbangkan!

DPR pertanyakan defisit APBN era transisi ke Prabowo tertinggi dalam sejarah dan jawaban Sri Mulyani