Spotify Kembali Melakukan PHK 17% Dari Total Pegawai
Selasa, 05 Desember 2023 17:33
Reporter : Ekadyana N. Fauzi
Ilustrasi Spotify PHK Karyawannya Besar-besaran/TimDigo.id
Spotify layanan streaming musik kembali mengambil langkah PHK besar-besaran. Sekitar 17% dari total pegawai atau sebanyak 1.500 karyawan terdampak.
Pada januari dan juni sebelumnya, Spotify telah memangkas 600 dan 200 karyawannya. Alasan pemangkasan dilakukan demi melakukan efisiensi perusahaan di tengah kondisi makroekonomi yang belum stabil, dilansir dari Reuters, Senin, 4 Desember 2023.
Sepanjang 2023, belum lama ini terjadi di perusahaan Amazon dan LinkedIn yang merupakan salah satu dari anak usaha Microsoft.
Spotify menyebut akan mulai memberi tahu para karyawan yang terdampak pada awal pekan ini. Karyawan yang terkena PHK akan mendapat hak pesangon, uang libur, dan layanan kesehatan hingga periode tertentu serta perusahaan juga akan memberikan dukungan imigrasi untuk pekerja yang status imigrasinya terkait dengan pekerjaan.
Dalam surat resminya ke karyawan, CEO Spotify Daniel Ek mengatakan perusahaan melakukan perekrutan besar-besaran pada 2020 dan 2021.
Ia mengatakan perekrutan besar-besaran berkontribusi terhadap peningkatan hasil. Namun biaya operasional yang terus membengkak membuat perusahaan terpaksa mengambil langkah PHK.
Salah satu pengeluaran terbesar Spotify adalah investasi miliaran dolar AS untuk membangun bisnis podcast. Spotify menggandeng nama-nama terkenal seperti Kim Kardashian, hingga Pangeran Harry dan Megan Markle, untuk menggenjot popularitas podcast di platformnya.
Saat ini, Spotify Podcast telah memiliki 601 juta pengguna, naik dari 345 juta pengguna pada akhir 2020.
Pada laporan Q3 2023, Spotify juga melaporkan profit positif karena kenaikan harga layanan streaming dan pertumbuhan pelanggan (subscriber) di berbagai wilayah.
Kendati bisnisnya melonjak, namun Ek mengatakan perusahaan harus tetap fokus pada efisiensi. Hal tersebut untuk mengumpulkan lebih banyak pundi-pundi uang di masa depan.
"Dari semua metrik, kami lebih produktif tetapi tidak efisien. Kami harus meningkatkan keduanya secara paralel," kata dia.