Ridwan Kamil Libatkan Ibu dalam Keputusan Masuk Golkar
Kamis, 19 Januari 2023 15:20
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah
Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartanto dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Dok ant.
BANDUNG -- Masuknya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjadi kader Partai Golkar ditandai dengan diberikannya Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Golkar oleh Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto pada Rabu, 18 Januari 2023.
Sebelumnya orang nomor satu di Jawa Barat itu memaparkan alasan ia memilih Golkar sebagai kendaraan politiknya.
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menuturkan alasan pertama yang membuatnya tertarik bergabung, sebab Golkar dinilainya sebagai partai tengah dan representasi dari nilai Pancasialis.
"Kenapa Partai Golkar? Pertama, Golkar itu sangat kuat sebagai simbol partai tengah dan partai yang Pancasialis, partai yang terbuka. Sehingga ini yang menjadi minat dari saya," kata Emil.
Kemudian, ia menganggap Golkar adalah parpol yang berani berinovasi. Hal tersebut dilihatnya dari sejarah panjang partai yang identik dengan warna kuning tersebut, yang telah lama berkiprah di dunia politik Indonesia.
Ketua Pengurus Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 Jawa Barat, Aria Girinaya, memaparkan hal yang menurutnya menarik di balik keputusan Ridwan Kamil yang memilih berlabuh di partai berlambang pohon beringin itu.
Pria yang akrab disapa Giri itu menuturkan Kang Emil sangat fatsun terhadap ibundanya.
"Yang menarik itu menurut saya melihat beliau sangat fatsun terhadap ibundanya," kata Giri kepada digo id Kamis, 19 Januari 2023.
Giri mengaku setiap ia bertanya kesiapan berada di partai Golkar, Kang Emil selalu menyebut ia akan pertimbangkan dengan Maci, panggilan untuk ibunya.
"Karena setiap saya tanya ayo kang mau kapan di Golkar, Kang Emil menjawab, nanti tanya Maci, nanti ngobrol sama Maci, nanti konsultasi sama Maci. Selalu begitu," kata Giri.
Giri juga menambahkan bahwa masuknya Kang Emil ke Golkar sudah atas restu dan pertimbangan orang tuanya.
"Jadi yang akhirnya kan kemarin beliau bilang atas restu orang tua juga gitu. Tapi di balik itu semua ternyata ibunya itu ikut mempertimbangkan. Bagaimana kalo masuk ke partai A, B, C gitu," tutup Giri.