Rakernas V PDIP: Belum Tentukan Arah Politik Hingga Sinyal Puan Gantikan Ibunda Jadi Ketum
Senin, 27 Mei 2024 19:48
Reporter : Tim Digo.id
Ilustrasi sinyal Puan teruskan kepemimpinan Megawati sebagai Ketum PDIP/Digo.id
Jakarta, DigoID-Baru aja nih, PDIP ngadain Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V yang super penting. Acara ini berlangsung di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, dari tanggal 24-26 Mei 2024. Dari hasil Rakernas ini, PDIP mengeluarkan total 17 rekomendasi eksternal yang fokus pada dinamika politik nasional belakangan ini.
Rekomendasi-rekomendasi ini dibacakan langsung oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, pada hari terakhir Rakernas. Yuk, kita bahas poin-poin pentingnya!
-
Pemilu 2024: Yang Terburuk dalam Sejarah Demokrasi
Salah satu highlight dari Rakernas ini adalah kritik keras PDIP terhadap pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2024. Menurut Puan, Pemilu 2024 ini adalah yang paling buruk dalam sejarah demokrasi Indonesia. Dia menyoroti berbagai masalah seperti penyalahgunaan kekuasaan, intervensi aparat penegak hukum, dan praktik money politics yang makin parah.
Untuk menyikapi hal ini, PDIP merekomendasikan peninjauan ulang sistem pemilu. Mereka ingin memperkuat pelembagaan partai politik, menguatkan pers, dan mendorong partisipasi masyarakat sipil agar pemilu ke depan bisa lebih fair dan transparan.
-
Peran Check and Balances
PDIP juga menekankan pentingnya fungsi check and balances dalam meningkatkan kualitas demokrasi. Mereka mendorong perlakuan yang adil terhadap semua partai, baik yang berada di dalam maupun di luar pemerintahan. Ini penting banget buat memastikan demokrasi kita tetap sehat dan berimbang.
-
Kerja Sama Politik: Hanya dengan yang Komitmen Reformasi
Menurut hasil Rakernas, PDIP merekomendasikan kepada Megawati Soekarnoputri supaya kerja sama politik atau koalisi hanya dilakukan dengan partai yang punya komitmen menjaga agenda reformasi. Ini disuarakan oleh seluruh struktur kader mulai dari tingkat ranting, anak ranting, PAC, hingga DPD partai.
-
Permintaan Maaf dan Perbaikan Kader
PDIP juga nggak lupa menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas perilaku kader yang tidak menjunjung etika politik dan melanggar konstitusi. Untuk itu, mereka mendorong perbaikan sistem rekrutmen, pelatihan, dan kaderisasi agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Intinya, PDIP pengen memastikan kader-kadernya lebih baik dan siap menghadapi tantangan politik.
-
Mandat untuk menentukan sikap politik
Rakernas V PDIP juga memberikan mandat kepada Megawati Soekarnoputri untuk menentukan sikap politik partai terhadap pemerintahan mendatang. Ketentuan ini sesuai dengan Pasal 15 AD/ART partai. Puan bilang kalau keteguhan sikap pemimpin partai sangat penting untuk menghadapi transisi pemerintahan ke depan.
Namun, saat ini PDIP belum menentukan sikap apakah mereka akan berada di dalam atau di luar pemerintahan. Megawati sendiri masih melakukan kalkulasi politik untuk mengambil keputusan terbaik.
Sinyal Puan Gantikan Megawati?
Selain itu, ada momen menarik saat Megawati menyampaikan sambutannya. Megawati sempat bikin heboh dengan guyonannya yang nyuruh putrinya, Puan Maharani, untuk gantiin dia jadi Ketua Umum PDIP. Megawati bercanda soal Puan yang sering banget pergi ke luar negeri buat kunjungan kerja sebagai Ketua DPR. "Gantian lah sama saya. Saya deh yang jadi ketua DPR, kamu yang jadi ketua umum," kata Megawati sambil ketawa.
Candaan ini langsung bikin banyak orang mikir kalau ini sinyal bakal ada pergantian Ketua Umum PDIP. Tapi, pas ditanya soal itu, Puan malah jawab santai dan diplomatis. "Berdoa saja. Insyaallah," katanya di hari kedua Rakernas seperti dikutip dari tempo.co, Senin, 27 Mei 2024.
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, juga ikutan klarifikasi. Dia bilang, candaan Megawati itu nggak bisa dianggap serius. "Kalau celetukan seperti itu dianggap sinyal, bagi internal kami itu bukan sinyal. Ibu Ketua Umum itu suka bercanda," kata Said dikutip dari tempo.co, Senin, 27 Mei 2024.
Said juga nambahin kalau Megawati masih diminta terus sama kader-kadernya buat jadi Ketua Umum. Meski begitu, regenerasi partai tetap jalan terus di semua tingkatan. Kongres PDIP yang baru bakal digelar April 2025 nanti bakal jadi momen penting buat pergantian ketua umum.
Pandangan Berbeda Dari Pengamat Politik!
Disisi lain, beberapa pengamat politik punya pandangan berbeda. Ahmad Khoirul Umam, Direktur Eksekutif IndoStrategic, bilang kalau pidato Megawati bisa jadi kode keras buat dukung Puan sebagai penerusnya. Menurut Umam, ini adalah sinyal kuat bahwa bakal ada regenerasi kepemimpinan di PDIP.
Yoes Kenawas, pengamat dinasti politik, juga sepakat kalau Puan adalah kandidat kuat penerus Megawati. Puan udah lama dipersiapkan dan dipercaya pegang posisi penting, baik di partai maupun di pemerintahan.
Ada juga spekulasi soal Presiden Jokowi yang katanya pengen kursi Ketua Umum PDIP usai pensiun. Tapi, Jokowi bilang masih banyak kader PDIP yang lebih muda dan cocok, termasuk anak-anak Megawati, yaitu Puan Maharani dan Prananda Prabowo. Apalagi, rumor soal Puan memimpin PDIP makin kuat setelah dia mundur dari potensi pencalonan capres atau cawapres di Pemilu 2024.