Profesor ITB Sebut Tekonologi Dimulai dari Pinggiran

Jumat, 04 November 2022 04:44

Reporter : Antara

top-news

Ilustrasi Teknologi

JAKARTA -- Guru besar dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB Prof Iwan Pranoto menyatakan bahwa pembangunan teknologi di Indonesia harus dimulai dari daerah-daerah pinggiran yang lebih membutuhkan.


Hal itu dipaparkan Iwan dalam seminar nasional bertajuk "Tantangan dan Kesiapan Masyarakat Indonesia Menghadapi Transformasi Teknologi" yang diikuti secara daring, di Jakarta, Kamis 3 November 2022. Iwan mendorong pemerintah melalui Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) untuk merumuskan kebijakan pembangunan dari tepi.


"Seharusnya AIPI itu sudah mulai menyebarkan ke pemerintah yang sekarang ataupun yang mendatang bahwa pembangunan harus dari pinggir, start from the margin, build from the margin, itu penting. Anak-anak di daerah pulau-pulau terpencil tidak punya fasilitas itu, padahal mereka yang butuh," kata Iwan.


Menurut Iwan, selama ini terjadi paradoks. Di satu sisi daerah pinggiran atau daerah terpencil yang membutuhkan teknologi sementara di sisi lain pembangunan fasilitas-fasilitas teknologi terjadi di perkotaan.


Belajar dari situasi pandemi, Iwan menambahkan ketimpangan teknologi juga tampak dari fenomena anak-anak yang berhenti belajar karena tidak memiliki fasilitas teknologi. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan sekolah-sekolah di perkotaan.


"Kita kerap mendengarkan ‘nabi-nabi’ teknologi berkata bahwa teknologi dapat me-reinvent (menemukan kembali) kemanusiaan. Apakah benar? Apakah itu baru janji? Potensi betul. Tapi kenyataannya belum diwujudkan," kata Iwan.


Sementara itu, kata dia, teknologi pada saat ini juga telah mengaburkan tentang hal apa yang perlu (need) dan apa yang ingin (want). Dia mencontohkan hal tersebut terepresentasi dari pembangunan jalur kereta api yang terpusat di wilayah perkotaan.


Oleh sebab itu, dia mendorong agar pembangunan teknologi harus dimulai dengan landasan kebutuhan atau pembangunan dari tepi, konsep yang merupakan bagian dari tatanan makro yang dapat diupayakan secara kolektif di tingkat nasional.


"Pembangunan selama ini terutama teknologi selalu diutamakan pada daerah yang sudah siap, padahal belum tentu perlu. Kita harus pada mengusahakan untuk daerah-daerah yang memang diperlukan," kata Iwan.


Sementara itu pada tatanan mikro atau individu, Iwan juga turut mengajak agar setiap orang berusaha untuk mengkritisi serta menyelidiki penggunaan algoritma di dalam teknologi yang selama ini sudah dianggap hal wajar. Dia mengingatkan bahwa cara kerja algoritma sebetulnya tidak pernah netral.


"Ini sebuah ajakan untuk kita selalu menyelidiki algoritma-algoritma yang kita gunakan. Memang sulit, tetapi mau tidak mau harus kita kerjakan. Banyak aplikasi kita yang dikerjakan bukan di Indonesia, algoritmanya bukan dari Indonesia, dan itu harus kita kritisi terus-menerus," kata Iwan. (ant)

Redaktur : Hartifiany Praisra

TOP NEWS

Berita Terkait


uang-palsu-semakin-menggila-hingga-tersedia-di-marketplace-bi-berharap-masyarakat-tetap-tenang

Uang Palsu Semakin Menggila Hingga Tersedia di Marketplace, BI Berharap Masyarakat Tetap Tenang

Peredaran uang palsu masih jadi mimpi buruk yang menghantui masyarakat kita, bahkan sudah terang-ter...

rumah-dengan-njop-dibawah-rp2-miliar-tak-lagi-bebas-pajak-di-jakarta-efek-pindah-ibukota

Rumah Dengan NJOP Dibawah Rp2 Miliar Tak Lagi Bebas Pajak di Jakarta, Efek Pindah Ibukota?

Mulai sekarang, rumah dengan harga dibawah Rp2 miliar juga kena pajak, Heru Budi bilang masyarakat b...

tokopedia-bakal-phk-450-karyawannya-mulai-hari-ini-korbannya-dapet-apa-aja

Tokopedia Bakal PHK 450 Karyawannya Mulai Hari Ini, Korbannya Dapet Apa Aja?

Perusahaan induk TikTok, yaitu ByteDance, kabarnya bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) te...

anggaran-bkpm-diturunin-bahlil-kebakaran-jenggot-hingga-ancam-turunkan-investasi-2025

Anggaran BKPM Diturunin, Bahlil Kebakaran Jenggot Hingga Ancam Turunkan Investasi 2025

Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, ngegas nih gara-gara target investasi 202...

ikn-belum-juga-dilirik-investor-asing-lagi-lagi-jadi-beban-apbn

IKN Belum Juga Dilirik Investor Asing, Lagi-lagi Jadi Beban APBN?

Bahlil Lahadalia ngejelasin jika hingga saat ini belum ada investasi asing ke IKN, menunggu setelah...

terlilit-pinjol-hingga-fraud-akankah-kiprah-indofarma-akan-berakhir

Terlilit Pinjol Hingga Fraud, Akankah Kiprah Indofarma Akan Berakhir?

Erick Thohir angkat bicara soal masalah yang sedang mendera PT Indofarma, perusahaan farmasi yang su...

rekor-20204-cadangan-devisa-ri-naik-jadi-us-139-miliar-karena-penerimaan-pajak

Rekor 20204: Cadangan Devisa RI Naik Jadi US$ 139 Miliar, Karena Penerimaan Pajak

Bank Indonesia beberkan kenaikan cadangan devisa RI yang menyentuh angka US$ 139 Miliar setelah sebe...

keponakan-jokowi-lulusan-s1-itb-yang-kini-jadi-manager-pertamina

Keponakan Jokowi: Lulusan S1 ITB Yang Kini Jadi Manager Pertamina

Sebelum menjadi Manager Pertamina, ternyata keponakan Jokowi pernah menjabat sebagai Vice President...

defisit-apbn-era-transisi-ke-prabowo-tertinggi-dalam-sejarah-kata-sri-mulyani-sudah-dipertimbangkan

Defisit APBN Era Transisi ke Prabowo Tertinggi Dalam Sejarah, Kata Sri Mulyani Sudah Dipertimbangkan!

DPR pertanyakan defisit APBN era transisi ke Prabowo tertinggi dalam sejarah dan jawaban Sri Mulyani