Prabowo Hadiri Syukuran Tahun Baru Naga Kayu di Pantjoran
Sabtu, 03 Februari 2024 17:01
Reporter : Tim Digo.id

Ilustrasi Naga Kayu Bersama Prabowo Subianto/TimDigo.id
Jakarta, DigoID-Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, bersama sejumlah tokoh ternama menghadiri acara Welcoming Blessings in The Year of The Wood Dragon di Pantjoran, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Pada Jumat (2/2/2024). Acara seru ini diselenggarakan oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), yang memang selalu menghadirkan kejutan-kejutan menarik.
Di antara kerumunan, terlihat Menteri BUMN, Erick Thohir, yang tak ingin ketinggalan momen berharga ini. Bergabung juga Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, serta mantan politikus PDI-Perjuangan, Maruarar Sirait. Keberadaan mereka menambah semarak kegiatan yang memang dinantikan banyak orang.
Oh ya, tak lupa juga para pengusaha besar Indonesia turut ambil bagian dalam acara spektakuler ini. Ada Garibaldi 'Boy' Thohir, yang bukan hanya Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia tapi juga Ketua KIKT, serta Sugianto Kusuma, yang akrab disapa Aguan, selaku Pendiri Agung Sedayu Group.
Tahun Naga Kayu
Menariknya, menurut keterangan dari KIKT, agenda besar ini digelar karena 2024 dipercaya sebagai Tahun Naga Kayu. Konon, di tahun ini, keberkahan dan keberuntungan akan mengalir begitu melimpah. Sungguh, perayaan Imlek bukan hanya sekedar menghangatkan suasana, tapi juga sebagai momen tepat untuk merenungkan nilai-nilai budaya dan tradisi yang patut dijunjung tinggi. Lebih dari itu, Imlek menjadi sumber inspirasi bagi kita semua untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah dan berkeadilan.
Dengan kehadiran sosok-sosok besar seperti Prabowo Subianto dan para tokoh utama lainnya, acara ini memang menjadi ajang yang tepat untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Tiongkok. Tentu saja, kerjasama yang lebih solid dan berkelanjutan adalah tujuan dari momentum indah ini. Semoga dengan semangat kebersamaan yang terpancar, kita bisa membangun masa depan yang lebih baik untuk semua pihak.
"Untuk itu, Kadin Indonesia Komite Tiongkok menyelenggarakan "Syukuran Tahun Baru Naga Kayu" sebagai bentuk rasa syukur dan optimisme menyambut keberkahan dan peluang-peluang di tahun ini, khususnya dalam menyambut pemimpin baru yang diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kemakmuran masyarakat dan negara," tulis KIKT.
Naga Simbol Kebijaksanaan dan Kekuatan
Dalam budaya Tionghoa, KIKT menjelaskan naga sering dihubungkan dengan kebijaksanaan dan kekuatan. Maka dari itu, mereka menilai masyarakat perlu memilih pemimpin yang mampu memimpin secara kolaboratif, mendengarkan masukan dari berbagai pihak, dan membangun kesepahaman bersama untuk mencapai tujuan bersama.
"Kayu sebagai unsur dalam perhitungan Tionghoa memberikan gambaran tentang pertumbuhan dan keberlanjutan. Pilih pemimpin yang memiliki kebijakan ekonomi yang berkelanjutan untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan investasi, dan mengatasi ketidaksetaraan ekonomi," tegas mereka.
"Imlek Naga Kayu memberikan pesan tentang keberanian dan transformasi. Pemimpin harus berani mengambil langkah-langkah inovatif untuk memajukan negara," pungkas KIKT.
Vote Pemimpin yang Bijaksana
Jadi, di budaya Tionghoa, naga itu konon katanya simbol kebijaksanaan dan power. Makanya, mereka merasa, kita harus vote pemimpin yang bisa jadi leader bareng-bareng, open untuk dengar masukan dari mana aja, dan bisa bikin understanding bersama buat capai goals bersama-sama.
Bukan cuma soal power aja, tapi kebijaksanaan juga. Pemimpin harus bisa jadi leader yang bukan cuma keras kepala dan egois, tapi juga bisa dengerin apa kata orang banyak. Gitu deh.
Selain itu yang perlu digaris bawahi banget, bahwa kolaborasi itu kunci. Gak boleh egois dan merasa paling bener sendiri. Harus dengerin semua suara, dari yang senior sampai junior, dari yang pro sama kontra, baru bisa jadi pemimpin yang bener.
Dan yang paling penting, membangun kesepahaman. Bukan cuma denger, tapi bener-bener ngerti sama pandangan orang lain. Gak cuma minta setuju, tapi cari jalan tengah yang bisa diterima semua orang. Intinya, kalau mau maju bareng, kita harus bisa saling paham dan dukung.
Jadi, gak cuma soal kebijaksanaan dan kekuatan doang, tapi juga soal kepekaan sama orang lain. Pemimpin masa depan harus punya kombinasi ini biar bisa jadi figur yang dihormati dan diikuti sama semua pihak. Pokoknya, jangan egois, dengerin semua suara, dan cari jalan bareng buat maju.