Prabowo-Gibran Akan Satukan Dirjen Pajak & Bea Cukai , Solusi atau Angan-angan?

Senin, 19 Februari 2024 22:42

Reporter : Ekadyana N. Fauzi

top-news

Ilustrasi Badan Penerimaan Negara/TimDigo.id

 

Jakarta, DigoID-Ada rencana beda nih dari Prabowo dan Gibran, guys! Mereka mau gabungin Direktorat Jenderal Pajak sama Bea dan Cukai jadi satu lembaga baru yang namanya Badan Penerimaan Negara.

Pajak dan Bea Cukai Bersatu

Nah, tujuannya tuh buat bikin kerjaan pajak dan bea cukai jadi lebih efisien dan nggak ribet. Jadi nantinya, ada badan khusus yang bener-bener ngurusin soal penerimaan negara. Targetnya sih ambisius, mau naikin rasio penerimaan negara sampe 23% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Gimana caranya? Ya, kayaknya dengan nyatunya kedua lembaga ini, bisa lebih mudah ngawasin soal pajak dan barang yang masuk ke negara kita. Jadi, semoga bisa ngurangin kecurangan pajak dan penyelundupan barang.

"Pembentukan Badan Penerimaan Negara itu menjadi salah satu dari 8 Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC)," kata Drajad, dilansir tirto, Minggu, 18 Februari 2024.

Badan Penerimaan Negara

Rencana Badan Penerimaan Negara ini itu sebenarnya cuma satu bagian dari total 8 program hasil terbaik cepat (PHTC) yang disiapin. Dari mulai makan siang dan susu gratis, layanan kesehatan gratis, sampe sekolah unggul terintegrasi.

Terus, ada juga program kartu kesejahteraan sosial, yang pastinya bakal bantu banget buat yang butuh. Nah, yang bikin heboh juga rencana kenaikan gaji buat ASN, TNI/Polri, dan pejabat negara. Seru banget, kan?

Ini semua udah disiapin dari sebelum Prabowo sama Gibran dilantik, loh! Dan menurut Drajad, mereka yakin bakal menang berdasarkan hitung cepat KPU sekarang.

"Karena harus sudah disiapkan bahkan sejak transisi pemerintahan jika diperlukan," kata dia.

Masyarakat Sabar, Pajak Nggak Naik!

Drajad juga minta masyarakat buat bersabar, karena menyatukan dua lembaga tersebut butuh waktu. Dia ngejelasin kalo harus ada sejumlah penyesuaian undang-undang, jadi engga bisa langsung oke gass di awal pemerintahan.

"Memang tidak akan terwujud langsung pada hari-hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran karena peraturan perundangannya kan harus disiapkan dengan matang. Mungkin perlu satu tahun-an atau lebih sedikit," kata Drajad.

Dengan tanggung jawab di bawah Kementerian Keuangan, Drajad berharap Badan Penerimaan Negara bisa cepet diterapkan. Artinya, semoga nih, dengan posisi di bawah Kementerian Keuangan, semuanya jadi lebih lancar dan cepet beres.

"Namun selama penyiapan peraturan, persiapan dan proses pra-transisi kelembagaan mulai bisa dijalankan. Pra-transisi ini maksudnya, desain kelembagaan dimatangkan, dan utk sementara masih dalam bingkai Kemenkeu," kata Drajad. 

Drajad juga bikin klarifikasi penting nih, guys! Dia bilang, mereka nggak akan naikin tarif pajak, loh. Ini sebagai penegasan dari pernyataan Gibran yang bilang yang naik itu rasio pendapatan, bukan tarif pajak.

"Perlu diingat, pemerintahan Jokowi-Ma’ruf sudah jauh-jauh hari mengumumkan kenaikan PPN untuk tahun 2025," kata dia.

Redaktur : seno

TOP NEWS

Berita Terkait


uang-palsu-semakin-menggila-hingga-tersedia-di-marketplace-bi-berharap-masyarakat-tetap-tenang

Uang Palsu Semakin Menggila Hingga Tersedia di Marketplace, BI Berharap Masyarakat Tetap Tenang

Peredaran uang palsu masih jadi mimpi buruk yang menghantui masyarakat kita, bahkan sudah terang-ter...

rumah-dengan-njop-dibawah-rp2-miliar-tak-lagi-bebas-pajak-di-jakarta-efek-pindah-ibukota

Rumah Dengan NJOP Dibawah Rp2 Miliar Tak Lagi Bebas Pajak di Jakarta, Efek Pindah Ibukota?

Mulai sekarang, rumah dengan harga dibawah Rp2 miliar juga kena pajak, Heru Budi bilang masyarakat b...

tokopedia-bakal-phk-450-karyawannya-mulai-hari-ini-korbannya-dapet-apa-aja

Tokopedia Bakal PHK 450 Karyawannya Mulai Hari Ini, Korbannya Dapet Apa Aja?

Perusahaan induk TikTok, yaitu ByteDance, kabarnya bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) te...

anggaran-bkpm-diturunin-bahlil-kebakaran-jenggot-hingga-ancam-turunkan-investasi-2025

Anggaran BKPM Diturunin, Bahlil Kebakaran Jenggot Hingga Ancam Turunkan Investasi 2025

Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, ngegas nih gara-gara target investasi 202...

ikn-belum-juga-dilirik-investor-asing-lagi-lagi-jadi-beban-apbn

IKN Belum Juga Dilirik Investor Asing, Lagi-lagi Jadi Beban APBN?

Bahlil Lahadalia ngejelasin jika hingga saat ini belum ada investasi asing ke IKN, menunggu setelah...

terlilit-pinjol-hingga-fraud-akankah-kiprah-indofarma-akan-berakhir

Terlilit Pinjol Hingga Fraud, Akankah Kiprah Indofarma Akan Berakhir?

Erick Thohir angkat bicara soal masalah yang sedang mendera PT Indofarma, perusahaan farmasi yang su...

rekor-20204-cadangan-devisa-ri-naik-jadi-us-139-miliar-karena-penerimaan-pajak

Rekor 20204: Cadangan Devisa RI Naik Jadi US$ 139 Miliar, Karena Penerimaan Pajak

Bank Indonesia beberkan kenaikan cadangan devisa RI yang menyentuh angka US$ 139 Miliar setelah sebe...

keponakan-jokowi-lulusan-s1-itb-yang-kini-jadi-manager-pertamina

Keponakan Jokowi: Lulusan S1 ITB Yang Kini Jadi Manager Pertamina

Sebelum menjadi Manager Pertamina, ternyata keponakan Jokowi pernah menjabat sebagai Vice President...

defisit-apbn-era-transisi-ke-prabowo-tertinggi-dalam-sejarah-kata-sri-mulyani-sudah-dipertimbangkan

Defisit APBN Era Transisi ke Prabowo Tertinggi Dalam Sejarah, Kata Sri Mulyani Sudah Dipertimbangkan!

DPR pertanyakan defisit APBN era transisi ke Prabowo tertinggi dalam sejarah dan jawaban Sri Mulyani