PPN 12% Berlaku Mulai 2025 Jadikan Indonesia Dengan Tarif Pajak Tertinggi Se-ASEAN
Sabtu, 16 Maret 2024 16:59
Reporter : Tim Digo.id
Ilustrasi Pajak Pertambahan Nilai Naik 12%/TimDigo.id
Jakarta, DIgoID-Ada kabar terbaru yang disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, yaitu Airlangga Hartarto. Katanya, PPN (Pajak Pertambahan Nilai) bakal naik lagi, loh, dari 11% di tahun 2022, ke 12% di tahun 2025 yang akan datang. Jadi, nanti PPN-nya bakal naik, nih, guys.
Bersumber dari laman pajakku, Sabtu, 16 Maret 2024, Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kenaikan tarif PPN ini juga tujuannya buat bikin Indonesia setara sama negara-negara OECD (The Organization for Economic Cooperation and Development). Soalnya, tarif PPN kita masih di bawah rata-rata tarif negara lain, guys.
Dijelasin juga sama otoritas pajak, kenaikan tarif PPN 12% ini bakal diimplementasikan paling lambat tanggal 1 Januari 2025. Jadi, masih ada waktu buat persiapan, brosis.
Dampak PPN Naik 12%
Tapi, ya, jelas ini ada dampaknya, loh. Dari sisi negatifnya, pengumuman kenaikan PPN pasti bakal bikin reaksi macem-macem dari masyarakat, terutama karena udah ada kenaikan pajak lain sebelumnya, kayak pajak BBM kendaraan motor non-listrik, sampe harga bahan pokok kayak beras yang naik terus sampe awal Maret 2024 ini. Kenaikan PPN bakal berpengaruh banget terhadap keinginan masyarakat menengah buat bayar pajak, guys. Semakin tinggi PPN, semakin mahal juga harga barang atau jasa yang dipajaki, brosis.
Tapi, dari sisi positifnya, PPN itu salah satu penyumbang penerimaan negara terbesar, loh. Di kenaikan sebelumnya, PPN 11% itu dampaknya positif banget buat penerimaan negara, dengan total penerimaan kas negara sampe Rp80,08 triliun hingga akhir Maret 2023. Pada November 2023, kontribusi PPN juga tumbuh jadi 18%, guys. Dalam hal ini, PPN punya peran penting banget sebagai sumber pendanaan buat kebutuhan negara yang makin tinggi tiap tahun. Jadi, kenaikan ini penting buat nambahin pendapatan negara, supaya pemerintah bisa ngeluarin lebih banyak duit buat pembangunan, subsidi, dan bantuan sosial.
Beneran Bakal Inflasi?
Tapi, ya, tentu aja pemerintah harus waspada juga dengan dampak kenaikan PPN ini, brosis. Misalnya, nih, kenaikan tarif PPN bisa bikin inflasi naik, guys. Jadi, perlu ada kebijakan dari pemerintah buat tekan inflasi akibat kenaikan PPN ini.
Yusuf Rendy Manilet, seorang ekonom, juga punya prediksi tentang kondisi perekonomian 2025, guys. Dia bilang, dinamika awal tahun pergantian jabatan pemimpin Indonesia masih cukup menantang dan perlu sejumlah penyesuaian. Jadi, kalo pemerintah mau nge-tarif pajak di sektor tertentu, harus pastiin sektor itu tumbuh dengan baik, guys. Tapi, pada sektor yang belum pulih, pemerintah bisa terapkan pajak yang lebih adil, biar sektor itu punya waktu buat bangkit tanpa terbebani pajak besar dan kurang adil. Dia rekomendasikan opsi range tarif pajak (PPN) antara 5% sampai 15%.
Jadi, berdasarkan pasal 7 ayat 1 UU HPP, tarif PPN yang tadinya 10% diubah jadi 11% sejak 1 April 2022. Lalu, UU itu juga minta pemerintah buat kembali naikkan tarif PPN jadi 12% paling lambat pada 1 Januari 2025.
Tapi, ya, meskipun begitu, pemerintah punya kewenangan juga buat ubah tarif PPN jadi paling rendah 5% dan maksimal 15% lewat peraturan pemerintah atau PP setelah dibahas sama DPR, guys.
Tarif PPN di ASEAN, Indonesia Tertinggi?
Nah, buat yang pada kepo soal tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) di ASEAN, nih, ada data fresh dari PricewaterhouseCoopers (PwC). Jadi, PPN di Indonesia tuh sebesar 11%, loh, dan itu termasuk yang tertinggi di ASEAN, guys. Tapi, kalo dibandingin sama Filipina yang punya PPN 12%, kita sedikit lebih rendah, bro.
Tapi, kalo nanti Indonesia ngegasin PPN jadi 12% dan negara-negara tetangga gak ikutan naikin PPN mereka, nanti kita sama Filipina bakal jadi negara dengan PPN paling gede di ASEAN, guys. Keren, ya, kalau gitu?
Cekidot data dari beberapa negara ASEAN lainnya, guys! Kamboja terakhir ditinjau PPN-nya tanggal 4 September 2023, sebesar 10%. Laos terakhir ditinjau tanggal 23 Januari 2024, PPN-nya 7%. Malaysia terakhir ditinjau tanggal 6 Desember 2023, pajak penjualannya 10% dan pajak layanannya 6%. Myanmar terakhir ditinjau tanggal 14 Februari 2024, gak ada PPN di sana, guys.
Pajak yang ada di Myanmar itu pajak komersial, tarif umumnya 5%. Filipina terakhir ditinjau tanggal 22 Februari 2024, PPN-nya 12%. Singapura terakhir ditinjau tanggal 4 Mei 2023, pajak barang dan jasanya 8%, tapi jadi 9% mulai 1 Januari 2024. Thailand terakhir ditinjau tanggal 13 Februari 2024, PPN-nya 7%. Terakhir, Vietnam ditinjau tanggal 15 Februari 2024, PPN-nya 10%. (wd)