Penghentian Layanan API Gratis di Twitter, Begini Komentar Dosen Fisip Unair

Sabtu, 11 Februari 2023 12:55

Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah

top-news

Ilustrasi Twitter.

SURABAYA -- Media sosial Twitter setelah diakuisisi oleh Elon Musk terus menuai polemik. Baru--baru ini, Twitter mengumumkan bahwa pihaknya menyetop layanan gratis API (Application Programming Interface) sejak 9 Februari 2022. Informasi tersebut langsung diumumkan melalui cuitan akun @TwitterDev.


Akibatnya, banyak akun menfess atau fanbase yang bisa terancam punah. Hal ini membuat warganet resah dan merasa terganggu.


Menanggapi hal tersebut, Dosen program studi Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair), Febby Risti Widjayanto menuturkan penyetopan akses API gratis justru bertentangan dengan rencana awal Elon Musk yang ingin menjadikan Twitter sebagai alun-alun kota digital (digital town hall).


Menurutnya, kini tidak semua orang bisa dengan mudah memanfaatkan layanan Twitter.


"Artinya, kini semua orang tidak bisa dengan mudah memanfaatkan layanan Twitter untuk menyampaikan aspirasi, opini, atau pendapat karena adanya batasan yang ditimbulkan dari ketentuan pembayaran layanan API Twitter. Ini jadi menimbulkan pertanyaan bahwa misi untuk mendukung demokrasi tampaknya menjadi superfisial,” kata Febby.


Febby menuturkan bahwa menfess ataupun fanbase tidak semata-mata hadir karena adanya keinginan untuk berbagi informasi secara anonim dan mengekspresikan minat terhadap sesuatu di dunia maya, guna menambah jaringan atau jumlah audiens yang memiliki ketertarikan yang sama.


Lebih dari itu, ekosistem digital yang diwarnai akun menfess dan fanbase juga dapat menjadi sarana berdemokrasi yang bisa dimanfaatkan oleh para peneliti, jurnalis, organisasi sipil masyarakat, dan kelompok-kelompok lainnya untuk memperjuangkan kepentingan umum.


Febby mencontohkan seperti penggunaan Twitter dimanfaatkan untuk melaporkan kasus kekerasan serta ditujukan untuk meningkatkan kewaspadaan bagi kelompok-kelompok yang rentan.


“Atau ketika para jurnalis menurunkan sebuah laporan investigasi atas sebuah kasus yang sulit diungkap serta bagaimana para peneliti dan akademisi juga nantinya akan terdampak bila mereka melakukan penelitian dengan menggunakan fitur API,” kata Febby.


Selain itu, Febby mengatakan bahwa dampak juga akan dirasakan oleh komunitas atau organisasi yang bergerak pada bidang identifikasi kebencanaan di mana mereka menggunakan fitur API dan chatbot untuk mendeteksi kata kunci tertentu dalam upaya pelaporan bencana alam secara aktual.


“Ini bisa kita lihat saat terjadi gempa, kita bisa menemui akun-akun pendeteksi laporan gempa di Twitter. Dengan kata lain, adanya pembatasan penggunaan API berarti membatasi dan atau bahkan dapat menghilangkan praktik-praktik komunikasi tersebut,” kata Febby.


Menurut Febby, pengguna Twitter tidak bisa berharap banyak jika kemudian monetisasi dan komersialisasi Twitter tidak selaras dengan demokrasi digital karena Twitter akan selalu tunduk pada kebijakan pemiliknya.


Namun, hal tersebut bukan berarti publik tidak memiliki peran sama sekali. Hal itu karena masyarakat di negara demokratis tetap bisa melakukan tuntutan yang kemudian diteruskan oleh lembaga legislatif sehingga dapat mempengaruhi kebijakan dari platform Twitter ini.


Febby juga mencontohkan di Amerika Serikat ini baru mengesahkan undang-undang yang mewajibkan platform media sosial untuk menerapkan transparansi dan menyediakan akses data terhadap para peneliti yang memang sedang melakukan studi yang bermanfaat bagi publik.


Maka, kata Febby, bila kebijakan Twitter dijalankan tentu akan diawasi dan dievaluasi.


"Artinya, bila kebijakan Twitter itu dijalankan, tentu akan diawasi dan dievaluasi oleh kongres sebagaimana kita juga pernah saksikan seperti bos Facebook yang juga pernah dipanggil oleh kongres dan dimintai keterangan mengenai kebocoran data yang terjadi di media sosial tersebut,” tutup Febby.


Redaktur : Anggun N.K Putri

TOP NEWS

Berita Terkait


uang-palsu-semakin-menggila-hingga-tersedia-di-marketplace-bi-berharap-masyarakat-tetap-tenang

Uang Palsu Semakin Menggila Hingga Tersedia di Marketplace, BI Berharap Masyarakat Tetap Tenang

Peredaran uang palsu masih jadi mimpi buruk yang menghantui masyarakat kita, bahkan sudah terang-ter...

rumah-dengan-njop-dibawah-rp2-miliar-tak-lagi-bebas-pajak-di-jakarta-efek-pindah-ibukota

Rumah Dengan NJOP Dibawah Rp2 Miliar Tak Lagi Bebas Pajak di Jakarta, Efek Pindah Ibukota?

Mulai sekarang, rumah dengan harga dibawah Rp2 miliar juga kena pajak, Heru Budi bilang masyarakat b...

tokopedia-bakal-phk-450-karyawannya-mulai-hari-ini-korbannya-dapet-apa-aja

Tokopedia Bakal PHK 450 Karyawannya Mulai Hari Ini, Korbannya Dapet Apa Aja?

Perusahaan induk TikTok, yaitu ByteDance, kabarnya bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) te...

anggaran-bkpm-diturunin-bahlil-kebakaran-jenggot-hingga-ancam-turunkan-investasi-2025

Anggaran BKPM Diturunin, Bahlil Kebakaran Jenggot Hingga Ancam Turunkan Investasi 2025

Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, ngegas nih gara-gara target investasi 202...

ikn-belum-juga-dilirik-investor-asing-lagi-lagi-jadi-beban-apbn

IKN Belum Juga Dilirik Investor Asing, Lagi-lagi Jadi Beban APBN?

Bahlil Lahadalia ngejelasin jika hingga saat ini belum ada investasi asing ke IKN, menunggu setelah...

terlilit-pinjol-hingga-fraud-akankah-kiprah-indofarma-akan-berakhir

Terlilit Pinjol Hingga Fraud, Akankah Kiprah Indofarma Akan Berakhir?

Erick Thohir angkat bicara soal masalah yang sedang mendera PT Indofarma, perusahaan farmasi yang su...

rekor-20204-cadangan-devisa-ri-naik-jadi-us-139-miliar-karena-penerimaan-pajak

Rekor 20204: Cadangan Devisa RI Naik Jadi US$ 139 Miliar, Karena Penerimaan Pajak

Bank Indonesia beberkan kenaikan cadangan devisa RI yang menyentuh angka US$ 139 Miliar setelah sebe...

keponakan-jokowi-lulusan-s1-itb-yang-kini-jadi-manager-pertamina

Keponakan Jokowi: Lulusan S1 ITB Yang Kini Jadi Manager Pertamina

Sebelum menjadi Manager Pertamina, ternyata keponakan Jokowi pernah menjabat sebagai Vice President...

defisit-apbn-era-transisi-ke-prabowo-tertinggi-dalam-sejarah-kata-sri-mulyani-sudah-dipertimbangkan

Defisit APBN Era Transisi ke Prabowo Tertinggi Dalam Sejarah, Kata Sri Mulyani Sudah Dipertimbangkan!

DPR pertanyakan defisit APBN era transisi ke Prabowo tertinggi dalam sejarah dan jawaban Sri Mulyani