Nasdem Tunggu Waktu Tepat Tinggalkan Anies, PKB dan PKS Siap Nyusul?
Senin, 19 Februari 2024 16:51
Reporter : Tim Digo.id
Ilustrasi Drama Politik Pemilu 2024/TimDigo.id
Jakarta, DigoID-Ketum Partai NasDem, Surya Paloh, tiba-tiba muncul di Istana Merdeka buat ketemu sama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu sore, 18 Februari 2024. Gak biasa banget, ada apa ya?
Diintip dari Kompas, Senin, 19 Februari 2024, Koordinator Staf Presiden Ari Dwipayana bilang, "Silaturahmi dengan tokoh bangsa, dengan tokoh politik sangat baik, apalagi untuk kebaikan bangsa dan negara." Gak tau deh, mungkin ada proyek kebangsaan atau rencana hebat yang dibahas, nih!
Sebelumnya, Bendahara Umum NasDem, Ahmad Sahroni, juga ngakuin kalo Surya Paloh emang dipanggil sama Presiden. Tapi dia bilang, "Belum tau nih, topiknya apa." Wah, misterius banget ya, kayak cerita-cerita konspirasi gitu.
Gak Ada Koordinasi Dengan PKB dan PKS, NasDem Klarifikasi
Ketua DPP PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal, buka suara tentang pertemuan Ketum Partai NasDem, Surya Paloh, sama Presiden Jokowi. Gak nyangka, katanya gak ada koordinasi sama partai koalisi pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, alias Koalisi AMIN. No heads up, no nothing!
Bersumber dari Kompas.com, Senin, 19 Februari 2024, Cucun dengan tegas bilang, "Tidak ada koordinasi dengan ketum-ketum partai di Koalisi AMIN. Tidak ada." Keknya ada drama politik nih, bro. Drama tanpa persiapan, spontanitas penuh. Uhuuy!
Tapi, PKB, yang notabene satu koalisi, tetep menghormati pertemuan Surya Paloh sama Jokowi. Cucun nge-jelasin, "Setiap partai politik punya haknya sendiri buat bangun komunikasi politik." Yaudah, tiap partai punya cerita masing-masing, dan gak boleh ada yang nyelonong ikut campur.
Cucun juga nge-reminding kita bahwa gak boleh mengintervensi hak-hak partai. "Itulah hak Bang Surya Paloh kalau memang demikian, dan kami tidak boleh mengintervensi hak-hak semua partai," katanya. Intinya sih, live and let live dalam dunia politik!
Dan yang paling kece, Cucun gak mau mengira-ngira topik pembicaraan Surya sama Jokowi. "Kami tidak dapat mengira-ngira," ujar Cucun. Gak usah nebak-nebak, biar aja mereka ngobrol sesuai hak prerogatifnya Surya Paloh sebagai pemimpin partai.
Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, juga ngaku belum dapat info apakah Nasdem udah komunikasi sama koalisi Anies-Muhaimin terkait pertemuan Surya Paloh dan Jokowi. Masih bersumber dari Kompas.com, Senin, 19 Februari 2024, Kholid bilang,
"Saya belum dapat informasinya apakah sudah komunikasi atau belum. Kalaupun belum komunikasi, saya kira tidak masalah. Itu hak Nasdem." Gak kepo-kepo, tapi tetep santai aja, kayak, "Lah, terserah mereka aja deh."
Terus, dia nge-highlight, "Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi adalah hak Nasdem dan tidak mempengaruhi apapun sikap PKS." Emang bener sih, setiap partai punya kebebasan buat jalanin langkah politik sesuai keinginan mereka.
Kholid juga vokal banget soal menghormati langkah tiap partai di koalisi Anies-Muhaimin.
"Kami menghormati setiap langkah partai politik dalam membangun komunikasi politik. Jadi bagi kami, itu kewenangan otonom dari setiap partai politik," katanya. Kayaknya mereka tuh betul-betul live and let live, biar semua partai bisa eksis dengan cara masing-masing.
Nah, NasDem ngeluarin statement tentang pertemuan epik antara Paloh dan Jokowi. Sekjen NasDem, Hermawi Taslim, ngejelasin, "Pertemuan itu silaturahmi, tidak ada hubungannya dengan koalisi dan oposisi." Taslim juga ngelempar bocoran, "Meski begitu, Taslim tak menutup kemungkinan soal rencana bergabung koalisi pemerintahan nantinya." Jadi, kayaknya NasDem masih merahasiakan rencana besar mereka. Mungkin ada kejutan nih, gak bisa nebak-nebak!
Dia bilang lagi, "Sikap NasDem akan ditentukan setelah rekap manual KPU." Serius, semuanya bergantung pada hasil rekap manual KPU. Kayaknya mereka nungguin itu dulu sebelum ambil keputusan besar. Strategis banget, bro!
Koalisi Perubahan Pecah Kongsi?
Bersumber dari Kompas Tv, Senin, 19 Februari 2024, direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, ngebahas seluk-beluk strategi partai-partai setelah Pilpres 2024. Bukan cuma NasDem yang lagi ngincer titik aman, tapi PKB dan PKS juga katanya lagi sibuk rekonsiliasi politik.
Adi Prayitno manggut-manggut, "Koalisi pendukung AMIN ini secara perlahan satu persatu sudah mulai mencari titik aman masing-masing." Dramanya gak cuma satu, tapi satu persatu, kayak lagu ajaib.
Dia juga ngasih bocoran, "Tapi ada kecenderungan bahwa kubu AMIN, PKS kemudian PKB dan NasDem sepertinya memang sedang mencoba untuk mencari posisi apa yang harus mereka lakukan pasca-pilpres." Kayaknya mereka lagi mikirin langkah besar setelah drama Pilpres berakhir.
Lebih lanjut, Adi duga-duga, "Saya menduga NasDem salah satu partai politik yang sangat mungkin akan segera melakukan rekonsiliasi politik dengan Jokowi, dengan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Tentu terkait dengan bagaimana komposisi kabinet ke depan," tambah Adi. Bisa jadi ini gebrakan besar buat susunan kabinet ke depannya.
Jokowi Jadi Jembatan Rekonsiliasi Politik?
Jokowi baru aja kasih bocoran soal pertemuannya sama Surya Paloh dari NasDem. Bersumber dari CNN Indonesia, Senin, 19 Februari 2024, Jokowi ngomong, "Yang paling penting memang ada pertemuan dan itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan kita, bagi negara. Yang paling penting itu." Drama politiknya makin mysterious, gak dijelasin detail tapi katanya bakal bermanfaat buat perpolitikan di Indonesia!
Tapi, Jokowi gak mau ungkapin secara rinci manfaat apa yang dihasilkan dari pertemuannya sama Surya Paloh. Ini kayak spoiler yang disensor, gak bisa dijebol! Mungkin ada kejutan atau rencana rahasia, siapa yang tahu?
Jokowi bilang, "Pertemuan itu sekadar pertemuan politik biasa." Eh, tapi dia cepet banget nge-clarify, "Menurutnya, wajar saja pihaknya juga membahas politik." Wajar aja lah, kan lagi suasana politik penuh tensi, ngobrolin politik itu kayak gosip politik gitu. So, kita tunggu aja gebrakan gebrakan selanjutnya nih terkait isu dunia perpolitikan Indonesia. (wd)