Mulai 1 Juni Beli LPG 3 Kg Harus Pakai KTP Karena 58% Penyaluran Tidak Tepat Sasaran

Rabu, 29 Mei 2024 15:54

Reporter : Tim Digo.id

top-news

Ilustrasi mulai 1 Juni beli LPG 3 kg harus pakai KTP/Digo.id

Jakarta, DigoID-Mulai 1 Juni nanti, ada aturan baru yang bakal bikin kalian yang suka beli LPG 3 kilogram (kg) harus siap-siap. Yep, Pertamina Patra Niaga mewajibkan pembelian LPG 3 kg pakai Kartu Tanda Penduduk (KTP). Nah, kenapa sih harus pake KTP? Menurut Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, kebijakan ini demi memperbaiki ketepatan sasaran penyaluran LPG subsidi. Sounds reasonable, kan?

"Per tanggal 1 Juni nantinya pada saat akan melakukan pembelian LPG kg akan dipersyaratkan menggunakan KTP sehingga menuju ke sana seluruh agen dan pangkalan melakukan pendataan terhadap konsumen-konsumen yang melakukan pembelian dan mencatatkan dalam aplikasi yang disebut merchant application atau MAP," kata Riva saat rapat dengan Komisi VII DPR, dikutip Rabu, 29 Mei 2024.

Riva juga menjelaskan kalau per April 2024, sudah ada 41,8 juta nomor induk kependudukan (NIK) yang mendaftar subsidi tepat LPG. Mayoritas dari pendaftar ini adalah sektor rumah tangga, sekitar 35,9 juta NIK atau setara 86 persen. Sisanya, ada usaha mikro (5,8 juta NIK), petani sasaran (12,8 ribu NIK), nelayan sasaran (29,6 ribu NIK), dan pengecer (70,3 ribu NIK).

Dengan pendaftaran subsidi LPG tepat, profil dari pembeli bisa dilihat. Misalnya, berapa jumlah LPG yang mereka beli dalam sebulan. Secara rata-rata, pembeli katanya membeli 1 sampai 5 tabung LPG 3 kg per bulan. "Namun ada yang lebih dari 5 tabung untuk sektor yang mendaftarkan dirinya sebagai pengecer," tambah Riva.

Alasannya, LPG 3 Kg Gak Tepat Sasaran?

Masalahnya, penyaluran LPG 3 kg selama ini sering nggak tepat sasaran. Menteri Keuangan Sri Mulyani bahkan mengungkapkan banyak orang kaya yang masih menikmati subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG. Padahal, subsidi ini seharusnya untuk rakyat miskin.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Nathan Kacaribu, bilang kalau orang miskin yang menikmati subsidi LPG 3 kg cuma 23,3 persen dari sasaran. Sementara, 57,9 persen pengguna LPG 3 kg lainnya adalah orang kaya. Waduh!

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, juga mengungkapkan hal serupa. Banyak masyarakat kelas atas yang masih mengkonsumsi gas LPG 3 kg. Data dari desil 7 sampai desil 10 menunjukkan bahwa banyak dari mereka yang menggunakan gas subsidi ini. Padahal, produk ini hanya ditujukan untuk masyarakat miskin.

"Walaupun masyarakat ada yang komplain, kami tetap melakukan pendataan menggunakan KTP untuk memetakan desil satu sampai 10. Itu semua sampai desil 7 saja banyak sekali antara 2 sampai 3 juta NIK mengkonsumsi gas LPG 3 kg, bahkan yang desil 10 ada," kata Nicke dalam rapat dengan Komisi VII DPR dikutip Rabu, 29 Mei 2024.

Rincian Masyarakat Yang Mengkonsumsi LPG 3 Kg

Nicke menjelaskan kalau masyarakat desil 1 sampai 7 adalah yang terbanyak mengkonsumsi gas LPG 3 kg. Desil 1 sampai 7 ini mewakili kurang lebih 80% dari total pembelian gas LPG 3 kg. 

Untuk lebih jelasnya, berikut rincian jumlah NIK yang mengkonsumsi gas LPG 3 kg:

  • Desil 1: 2,99 juta NIK

  • Desil 2: 3,22 juta NIK

  • Desil 3: 3,22 juta NIK

  • Desil 4: 3,10 juta NIK

  • Desil 5: 2,97 juta NIK

  • Desil 6: 2,81 juta NIK

  • Desil 7: 2,64 juta NIK

Sedangkan masyarakat kelas atas yang tercatat mengkonsumsi gas LPG 3 kg yaitu desil 8 sampai 10:

  • Desil 8: 710 ribu NIK

  • Desil 9: 610 ribu NIK

  • Desil 10: 320 ribu NIK

Data ini didapat dari program penyaluran gas LPG 3 kg menggunakan KTP. Hingga 30 April 2024, ada 28,6 juta NIK yang membeli LPG 3 kg, dengan rata-rata pembelian 1 sampai 5 buah gas per bulan.

Sebagai informasi, kelas rumah tangga dalam Basis Data Terpadu dikelompokkan menjadi desil satu sampai 10. Desil 1 sampai 3 adalah rumah tangga dengan tingkat ekonomi sangat rendah, sementara desil 10 adalah kelompok kesejahteraan sangat tinggi.

Redaktur : seno

TOP NEWS

Berita Terkait


uang-palsu-semakin-menggila-hingga-tersedia-di-marketplace-bi-berharap-masyarakat-tetap-tenang

Uang Palsu Semakin Menggila Hingga Tersedia di Marketplace, BI Berharap Masyarakat Tetap Tenang

Peredaran uang palsu masih jadi mimpi buruk yang menghantui masyarakat kita, bahkan sudah terang-ter...

rumah-dengan-njop-dibawah-rp2-miliar-tak-lagi-bebas-pajak-di-jakarta-efek-pindah-ibukota

Rumah Dengan NJOP Dibawah Rp2 Miliar Tak Lagi Bebas Pajak di Jakarta, Efek Pindah Ibukota?

Mulai sekarang, rumah dengan harga dibawah Rp2 miliar juga kena pajak, Heru Budi bilang masyarakat b...

tokopedia-bakal-phk-450-karyawannya-mulai-hari-ini-korbannya-dapet-apa-aja

Tokopedia Bakal PHK 450 Karyawannya Mulai Hari Ini, Korbannya Dapet Apa Aja?

Perusahaan induk TikTok, yaitu ByteDance, kabarnya bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) te...

anggaran-bkpm-diturunin-bahlil-kebakaran-jenggot-hingga-ancam-turunkan-investasi-2025

Anggaran BKPM Diturunin, Bahlil Kebakaran Jenggot Hingga Ancam Turunkan Investasi 2025

Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, ngegas nih gara-gara target investasi 202...

ikn-belum-juga-dilirik-investor-asing-lagi-lagi-jadi-beban-apbn

IKN Belum Juga Dilirik Investor Asing, Lagi-lagi Jadi Beban APBN?

Bahlil Lahadalia ngejelasin jika hingga saat ini belum ada investasi asing ke IKN, menunggu setelah...

terlilit-pinjol-hingga-fraud-akankah-kiprah-indofarma-akan-berakhir

Terlilit Pinjol Hingga Fraud, Akankah Kiprah Indofarma Akan Berakhir?

Erick Thohir angkat bicara soal masalah yang sedang mendera PT Indofarma, perusahaan farmasi yang su...

rekor-20204-cadangan-devisa-ri-naik-jadi-us-139-miliar-karena-penerimaan-pajak

Rekor 20204: Cadangan Devisa RI Naik Jadi US$ 139 Miliar, Karena Penerimaan Pajak

Bank Indonesia beberkan kenaikan cadangan devisa RI yang menyentuh angka US$ 139 Miliar setelah sebe...

keponakan-jokowi-lulusan-s1-itb-yang-kini-jadi-manager-pertamina

Keponakan Jokowi: Lulusan S1 ITB Yang Kini Jadi Manager Pertamina

Sebelum menjadi Manager Pertamina, ternyata keponakan Jokowi pernah menjabat sebagai Vice President...

defisit-apbn-era-transisi-ke-prabowo-tertinggi-dalam-sejarah-kata-sri-mulyani-sudah-dipertimbangkan

Defisit APBN Era Transisi ke Prabowo Tertinggi Dalam Sejarah, Kata Sri Mulyani Sudah Dipertimbangkan!

DPR pertanyakan defisit APBN era transisi ke Prabowo tertinggi dalam sejarah dan jawaban Sri Mulyani