Minat Masyarakat Cari Uang Lewat Pinjol Meningkat Hingga 91,52%, OJK Terbitkan Peraturan Baru

Rabu, 15 Mei 2024 16:30

Reporter : Ekadyana N. Fauzi

top-news

Ilustrasi masyarakat terjerat pinjol meningkat/Digo.id

 

Jakarta, DigoID-Ada kabar seru nih dari dunia finansial, khususnya soal pinjaman online alias pinjol. Jadi, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), minat orang-orang buat jadi lender di industri fintech P2P lending lagi naik daun banget! Nggak nyangka kan, ternyata banyak juga yang pengen nyoba jadi lender di platform pinjol.

 

"Jumlah rekening pemberi dana aktif per Maret 2024 tercatat sebanyak 273.330 atau meningkat 91,52 persen yoy," kata Kepala Eksekutif Pengawasan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya, Agusman dikutip Rabu, 15 Mei 2024.

 

Coba bayangin, per Maret 2024 ini, jumlah rekening pemberi dana aktif udah mencapai 273.330! Dan yang lebih gokil lagi, angka ini naik sampai 91,52 persen dibanding tahun lalu. Itu berarti makin banyak orang yang tertarik buat investasi di pinjaman online.

 

Kepercayaan Masyarakat Untuk Investasi Fintech P2P Meningkat

 

Menurut Agusman, Kepala Eksekutif Pengawasan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya di OJK, fenomena ini bisa jadi tanda kalau masyarakat makin paham dan percaya sama potensi investasi di fintech P2P lending. Mungkin juga karena makin banyak platform pinjol yang memberikan informasi transparan dan layanan yang lebih baik.

 

Nah, buat kamu yang belum terlalu ngeh, fintech P2P lending itu gimana sih? Jadi, fintech ini menghubungkan langsung antara pemberi pinjaman (lender) dan peminjam (borrower) lewat platform online. Si lender bisa dapet return yang menarik dari bunga pinjaman, sementara si borrower bisa dapet akses dana dengan proses yang lebih cepat dibanding pinjaman konvensional.

 

Gimana? Keren kan? Tapi, tetep harus hati-hati ya guys! Walaupun terlihat menggiurkan, kita tetep harus pinter-pinter milih platform yang udah terdaftar dan diawasi sama OJK. Jangan sampe tergiur bunga tinggi tapi malah kena tipu. Yang penting, selalu cek legalitas dan track record platform pinjol yang mau kamu pake.

 

Terus, buat kalian yang pengen nyoba jadi lender, ada baiknya juga buat belajar dulu soal resikonya. Namanya investasi pasti ada resiko, kan? Jadi, jangan asal-asalan. Pelajari juga strategi diversifikasi biar resiko kerugian bisa diminimalisir.

 

Aturan Baru Dari OJK

Kali ini dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ternyata, berdasarkan data terbaru, kebanyakan pemberi dana di fintech P2P lending itu perorangan, lho. Bayangin aja, dari total 273.330 rekening pemberi dana, sebanyak 259.064 atau sekitar 94,78 persennya itu perorangan. Wah, banyak juga ya yang minat!

 

Nggak cuma itu, outstanding pembiayaan P2P lending juga lagi naik tajam nih. Per Maret 2024, angkanya naik 21,85% dibanding tahun sebelumnya, jadi Rp 62,17 triliun. Tapi, ada juga yang harus diwaspadai nih, tingkat wanprestasi (TWP) 90 alias rasio kredit macet juga naik jadi 2,94%, naik 13 basis poin (bps) dibandingkan Maret 2023. Jadi, meskipun peluangnya besar, resikonya juga nggak kecil ya.

 

Nah, ada aturan baru nih dari OJK yang wajib diketahui para penyelenggara pinjol. Mulai 1 Juli 2024, mereka harus lapor data transaksi pendanaan dan laporan keuangan sesuai dengan SEOJK No.1/SEOJK.06/2024. Jadi, nggak bisa asal-asalan lagi deh. Aturan ini mengatur pelaporan data transaksi pendanaan, laporan bulanan, laporan keuangan tahunan, dan laporan insidentil.

 

Buat laporan bulanan, penyelenggara harus menyampaikan laporan posisi keuangan, laba/rugi, perubahan ekuitas, arus kas, kualitas pendanaan outstanding, sampai laporan kegiatan. Sedangkan laporan keuangan tahunan harus mencakup laporan posisi keuangan, laba/rugi, perubahan ekuitas, arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

 

Kalau ada kejadian insidentil, penyelenggara pinjol juga harus lapor lengkap tentang kejadian tersebut, langkah penyelesaian yang diambil, dan rencana perbaikan ke depan. Jadi, transparansi makin dijaga dan diawasi ketat.

 

Wajib Integrasi Sistem Dengan OJK

 

Yang menarik, penyelenggara pinjol juga wajib mengintegrasikan sistem elektronik mereka dengan pusat data fintech lending OJK (Pusdafil). Jadi, semua data transaksi pendanaan harus disampaikan dengan benar dan lengkap. Tapi, kalau Pusdafil lagi ada gangguan teknis atau keadaan kahar, OJK akan kasih tahu jangka waktu penyampaian data tersebut lewat surat atau pengumuman di Pusdafil.

 

Dengan aturan baru ini, diharapkan industri pinjol bisa lebih transparan dan teratur. Buat kalian yang tertarik jadi lender, penting banget buat terus update info dan aturan kayak gini. Biar investasi kalian aman dan nggak kena masalah di kemudian hari.

 

Data Pinjol OJK 2023

 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di akhir tahun 2023 kemarin, ada sekitar 18,07 juta entitas penerima pinjaman online di seluruh Indonesia. Kebayang kan, betapa banyaknya orang yang mengandalkan pinjol?

 

Total utang yang masih berjalan (outstanding loan) dari semua entitas ini mencapai Rp59,64 triliun. Nah, kalau ngomongin daerah mana yang paling banyak berutang pinjol, ternyata Jawa Barat juaranya! Nilai utang pinjol di Jawa Barat per Desember 2023 mencapai Rp16,59 triliun, yang mana itu setara 27,82% dari total utang pinjol nasional. Gede banget kan?

 

DKI Jakarta ada di posisi kedua dengan nilai utang pinjol sebesar Rp11,24 triliun atau sekitar 18,85% dari total nasional. Di bawahnya ada Jawa Timur dengan utang pinjol sebesar Rp7,41 triliun, Banten Rp5,02 triliun, dan Jawa Tengah Rp4,64 triliun. Provinsi lainnya yang juga punya nilai utang pinjol besar adalah Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Bali, dan Lampung.

 

Sebaliknya, provinsi dengan entitas pengutang pinjol paling rendah adalah Papua Barat dengan hanya Rp54,78 miliar. Disusul Maluku Utara dan Kalimantan Utara dengan nilai utang masing-masing Rp67,57 miliar dan Rp68,51 miliar.

 

Buat kalian yang penasaran, berikut rincian 10 provinsi dengan nilai entitas pengutang pinjol tertinggi di Indonesia per Desember 2023:

1. Jawa Barat: Rp16,59 triliun

2. DKI Jakarta: Rp11,24 triliun

3. Jawa Timur: Rp7,41 triliun

4. Banten: Rp5,02 triliun

5. Jawa Tengah: Rp4,64 triliun

6. Sumatera Utara: Rp1,74 triliun

7. Sulawesi Selatan: Rp1,18 triliun

8. Sumatera Selatan: Rp1,08 triliun

9. Bali: Rp934,5 miliar

10. Lampung: Rp918,17 miliar

 

Menariknya, sepanjang Desember 2023, tingkat keberhasilan bayar (TKB90) dari pengguna layanan pinjol di Indonesia mencapai 97,07%. Ini berarti sekitar 97 dari 100 pengguna berhasil membayar utangnya dalam waktu 90 hari setelah jatuh tempo. Sedangkan tingkat wanprestasi (TWP90) atau gagal bayar hanya 2,93%, artinya cuma sekitar 3 dari 100 pengguna yang gagal bayar dalam jangka waktu tersebut.

 

Jadi, meskipun jumlah utang yang besar dan jumlah penggunanya banyak, tingkat keberhasilan bayar pinjol di Indonesia ternyata cukup tinggi. Ini bisa jadi tanda bahwa meskipun pinjol makin marak, banyak penggunanya yang tetap bertanggung jawab dalam membayar utangnya.

 

Gimana menurut kalian? Seru kan melihat data-data ini? Bagi kalian yang mau terjun ke dunia pinjol, baik sebagai peminjam atau pemberi pinjaman, penting banget untuk selalu up-to-date sama informasi dan regulasi terbaru. Jangan lupa juga, selalu cek legalitas dan reputasi platform pinjol yang mau kalian gunakan biar nggak terjebak masalah di kemudian hari.

 

Tetap bijak dalam mengelola keuangan dan semangat terus buat kita semua yang sedang berusaha membangun masa depan yang lebih baik! Salam sukses dan semoga cuan terus!

Redaktur : seno

TOP NEWS

Berita Terkait


uang-palsu-semakin-menggila-hingga-tersedia-di-marketplace-bi-berharap-masyarakat-tetap-tenang

Uang Palsu Semakin Menggila Hingga Tersedia di Marketplace, BI Berharap Masyarakat Tetap Tenang

Peredaran uang palsu masih jadi mimpi buruk yang menghantui masyarakat kita, bahkan sudah terang-ter...

rumah-dengan-njop-dibawah-rp2-miliar-tak-lagi-bebas-pajak-di-jakarta-efek-pindah-ibukota

Rumah Dengan NJOP Dibawah Rp2 Miliar Tak Lagi Bebas Pajak di Jakarta, Efek Pindah Ibukota?

Mulai sekarang, rumah dengan harga dibawah Rp2 miliar juga kena pajak, Heru Budi bilang masyarakat b...

tokopedia-bakal-phk-450-karyawannya-mulai-hari-ini-korbannya-dapet-apa-aja

Tokopedia Bakal PHK 450 Karyawannya Mulai Hari Ini, Korbannya Dapet Apa Aja?

Perusahaan induk TikTok, yaitu ByteDance, kabarnya bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) te...

anggaran-bkpm-diturunin-bahlil-kebakaran-jenggot-hingga-ancam-turunkan-investasi-2025

Anggaran BKPM Diturunin, Bahlil Kebakaran Jenggot Hingga Ancam Turunkan Investasi 2025

Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, ngegas nih gara-gara target investasi 202...

ikn-belum-juga-dilirik-investor-asing-lagi-lagi-jadi-beban-apbn

IKN Belum Juga Dilirik Investor Asing, Lagi-lagi Jadi Beban APBN?

Bahlil Lahadalia ngejelasin jika hingga saat ini belum ada investasi asing ke IKN, menunggu setelah...

terlilit-pinjol-hingga-fraud-akankah-kiprah-indofarma-akan-berakhir

Terlilit Pinjol Hingga Fraud, Akankah Kiprah Indofarma Akan Berakhir?

Erick Thohir angkat bicara soal masalah yang sedang mendera PT Indofarma, perusahaan farmasi yang su...

rekor-20204-cadangan-devisa-ri-naik-jadi-us-139-miliar-karena-penerimaan-pajak

Rekor 20204: Cadangan Devisa RI Naik Jadi US$ 139 Miliar, Karena Penerimaan Pajak

Bank Indonesia beberkan kenaikan cadangan devisa RI yang menyentuh angka US$ 139 Miliar setelah sebe...

keponakan-jokowi-lulusan-s1-itb-yang-kini-jadi-manager-pertamina

Keponakan Jokowi: Lulusan S1 ITB Yang Kini Jadi Manager Pertamina

Sebelum menjadi Manager Pertamina, ternyata keponakan Jokowi pernah menjabat sebagai Vice President...

defisit-apbn-era-transisi-ke-prabowo-tertinggi-dalam-sejarah-kata-sri-mulyani-sudah-dipertimbangkan

Defisit APBN Era Transisi ke Prabowo Tertinggi Dalam Sejarah, Kata Sri Mulyani Sudah Dipertimbangkan!

DPR pertanyakan defisit APBN era transisi ke Prabowo tertinggi dalam sejarah dan jawaban Sri Mulyani