Menjelang Bulan Ramadhan Harga Beras Makin Mencekik, Apakah Impor Jadi Solusi Terbaik?

Kamis, 22 Februari 2024 16:05

Reporter : Tim Digo.id

top-news

Ilustrasi Pemerintah Impor Beras Dari Thailand/TimDigo.id

 

Jakarta, DigoID-Kurang dari tiga minggu menjelang bulan puasa, harga beras melambung tinggi banget, bruh! Dengerin deh, menurut Pedagang Pasar dan Pengamat Pertanian, ini bener-bener kenaikan paling kebangetan sepanjang sejarah. Udah empat bulan ini harganya naik terus sampe Rp14.000 per kilogram buat beras medium, dan yang premium malah tembus Rp18.000 per kilogram! Parah banget sih.

Kenaikan Paling Kebangetan Selama 40 Tahun

Ngutip dari BBC News Indonesia, Kamis, 22 Februari 2024, Ngadiran, Sekjen Induk Koperasi Pedagang Pasar, bilang kenaikan ini udah terjadi sejak empat bulan lalu. Waktu itu, beras medium seharga Rp9.000-Rp10.000 per kilogram, sekarang? Nyampe Rp13.000-Rp14.000 per kilogram. Dan beras premium yang awalnya Rp12.000-Rp14.000 per kilogram, sekarang bisa sampe Rp17.000-Rp18.000 per kilogram. Ga kebayang deh, bruh, naik segitu tinggi.

Harga sekarung beras medium sekarang? Langsung kenceng ke Rp700.000, bro! Yang premium lagi, ga kalah, udah nyentuh Rp800.000. Padahal sebelumnya, sekarung beras medium cuma Rp485.000-Rp500.000. Ngadiran, yang udah lama banget berdagang, ngomong, katanya ini kenaikan paling parah yang dia rasakan selama 40 tahun lebih jadi pedagang di pasar induk. Mengejutkan banget, kan?

Masih dari sumber yang sama, Pengamat Pertanian Universitas Lampung, Bustanul Arifin, ngeyakinin kenaikan ini bakal berlangsung sampai musim panen April 2024. Karena, ada El Nino yang bikin musim tanam jadi mundur. Plus, produksi padi tahun 2023 turun sekitar satu juta ton.

Untungnya sih, Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, ngomong kalo Kemendag udah siap langkah strategis. Macem operasi pasar, pantau distributor sampe pedagang, semua bakal dijaga buat stabilitas harga bahan pokok pas Ramadhan dan Idul Fitri.

Upaya Stabilkan Harga, Impor Beras Saja!

Nah, dalam rangka stabilkan harga beras, pada Rabu, 21 Februari 2024, sebanyak 15.000 ton beras asli dari Thailand baru aja nyampe di Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka bawa stok buat Indonesia Timur, khususnya Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bersumber dari Kompas, Kamis, 24 Februari 2024, Harisun, Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi, buka suara nih. Dia ngakuin kalo harga beras di beberapa pasar di Banyuwangi lagi naik. Jadi, beras impor Thailand ini kayak penyelamat, dateng pas harga beras lagi naik tinggi-tingginya.

Proses bongkar muat beras impor masih on-going, loh. Info terakhir dari Harisun, udah sekitar 10.000 ton yang udah nyampe di Gudang Bulog di Ketapang Banyuwangi. Tapi masih ada 5.000 ton lagi yang belum. Harapannya sih, selesai dalam beberapa hari ke depan.

Beras impor dari Thailand ini bakal dikirim ke NTT, bro! Totalnya 13.000 ton, dan pengirimannya bakal bertahap sesuai instruksi dari pusat. NTT diketahui sebagai salah satu daerah di Indonesia Timur yang kekurangan beras, jadi makin mantap nih buat mereka. Tapi, Harisun juga cerita kalo ada 2.000 ton beras impor sisanya yang bakal disimpan di Gudang Bulog Banyuwangi buat nambah stok. Makanya, ga bakal kehabisan stok buat warga.

Volume Impor Beras Naik Pesat, Thailand Jadi Langganan

Banyuwangi tahun lalu juga sering kedatangan beras impor, sekitar 9 kali dari Thailand dan Vietnam. Ini ga cuma buat Banyuwangi aja, tapi juga dikirim ke daerah-daerah lain di Indonesia Timur.

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) juga jadi bahan obrolan. Volume impor beras Indonesia pada Januari 2024 mencapai 443 ribu ton dengan nilai US$279,2 juta. Naik banget, bro, dibanding Januari 2023 yang cuma 243,66 ribu ton. Impor beras terbanyak dari Thailand, disusul Pakistan, Myanmar, sama negara-negara lain. Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar, bilang pola impor beras ini tergantung kebijakan pemerintah, jadi ga bisa diprediksi pasti.

Impor Beras Apakah Benar Jadi Solusi?

Ngutip dari Metro Tv, Kamis, 22 februari 2024, Ketua Umum Komunitas Industri Beras Rakyat, Syaiful Bahari juga ngomong, kalo impor beras bukan opsi yang oke banget. Menurut dia, lebih baik pemerintah fokus nge-boost produktivitas lahan, setuju ga?

Syaiful nunjukin data kalo kita punya lahan tanam luas banget, sekitar 10,6 juta hektare! Ini bisa bikin produktivitasnya naik sampai enam hingga tujuh ton beras, loh. Emangnya, masih surplus hingga akhir tahun, menurut dia. "Relatif masih ada surplus sekitar 2 hingga 2,5 juta ton pada akhir tahun," kata Syaiful, Rabu, 21 Februari 2024.

Tapi, dia juga ngingetin kalo surplus ini masih berisiko buat kebutuhan konsumsi masyarakat. Dia bilang idealnya stok beras itu harusnya 20 persen dari total konsumsi nasional. Masalahnya, pemerintah ga pernah memperhitungkan ini, katanya. "Kita istilahnya kalau ada surplus pas-pasan. 500 ribu, 700 ribu, dan 1 juta seperti itu dan itu sangat rawan," ungkap Syaiful. Jadi, surplus yang ada ini masih bisa dianggap rawan, Bro.

So, kita tunggu aja gimana nih hasil dari suntikan beras Thailand dan kawan-kawannya buat bikin harga beras turun, terutama di bulan puasa yang tinggal beberapa hari lagi. Tunggu update selanjutnya. (wd)

Redaktur : seno

TOP NEWS

Berita Terkait


uang-palsu-semakin-menggila-hingga-tersedia-di-marketplace-bi-berharap-masyarakat-tetap-tenang

Uang Palsu Semakin Menggila Hingga Tersedia di Marketplace, BI Berharap Masyarakat Tetap Tenang

Peredaran uang palsu masih jadi mimpi buruk yang menghantui masyarakat kita, bahkan sudah terang-ter...

rumah-dengan-njop-dibawah-rp2-miliar-tak-lagi-bebas-pajak-di-jakarta-efek-pindah-ibukota

Rumah Dengan NJOP Dibawah Rp2 Miliar Tak Lagi Bebas Pajak di Jakarta, Efek Pindah Ibukota?

Mulai sekarang, rumah dengan harga dibawah Rp2 miliar juga kena pajak, Heru Budi bilang masyarakat b...

tokopedia-bakal-phk-450-karyawannya-mulai-hari-ini-korbannya-dapet-apa-aja

Tokopedia Bakal PHK 450 Karyawannya Mulai Hari Ini, Korbannya Dapet Apa Aja?

Perusahaan induk TikTok, yaitu ByteDance, kabarnya bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) te...

anggaran-bkpm-diturunin-bahlil-kebakaran-jenggot-hingga-ancam-turunkan-investasi-2025

Anggaran BKPM Diturunin, Bahlil Kebakaran Jenggot Hingga Ancam Turunkan Investasi 2025

Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, ngegas nih gara-gara target investasi 202...

ikn-belum-juga-dilirik-investor-asing-lagi-lagi-jadi-beban-apbn

IKN Belum Juga Dilirik Investor Asing, Lagi-lagi Jadi Beban APBN?

Bahlil Lahadalia ngejelasin jika hingga saat ini belum ada investasi asing ke IKN, menunggu setelah...

terlilit-pinjol-hingga-fraud-akankah-kiprah-indofarma-akan-berakhir

Terlilit Pinjol Hingga Fraud, Akankah Kiprah Indofarma Akan Berakhir?

Erick Thohir angkat bicara soal masalah yang sedang mendera PT Indofarma, perusahaan farmasi yang su...

rekor-20204-cadangan-devisa-ri-naik-jadi-us-139-miliar-karena-penerimaan-pajak

Rekor 20204: Cadangan Devisa RI Naik Jadi US$ 139 Miliar, Karena Penerimaan Pajak

Bank Indonesia beberkan kenaikan cadangan devisa RI yang menyentuh angka US$ 139 Miliar setelah sebe...

keponakan-jokowi-lulusan-s1-itb-yang-kini-jadi-manager-pertamina

Keponakan Jokowi: Lulusan S1 ITB Yang Kini Jadi Manager Pertamina

Sebelum menjadi Manager Pertamina, ternyata keponakan Jokowi pernah menjabat sebagai Vice President...

defisit-apbn-era-transisi-ke-prabowo-tertinggi-dalam-sejarah-kata-sri-mulyani-sudah-dipertimbangkan

Defisit APBN Era Transisi ke Prabowo Tertinggi Dalam Sejarah, Kata Sri Mulyani Sudah Dipertimbangkan!

DPR pertanyakan defisit APBN era transisi ke Prabowo tertinggi dalam sejarah dan jawaban Sri Mulyani