Mengenal Observatorium Bosscha yang Sudah 100 Tahun Berdiri
Selasa, 31 Januari 2023 07:26
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri Acara Peringatan 100 Tahun Observatorium Bosscha di Observatorium Bosscha.
BANDUNG — Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan Peringatan 100 Tahun Observatorium Bosscha di Lembang, Kabupaten Bandung Barat pada Senin, 30 Januari 2023.
Sampai saat ini, Observatorium Bosscha masih tetap tegak dan berfungsi dalam usianya yang sudah menginjak 100 tahun sebagai observatorium astronomi yang aktif berkontribusi pada pengembangan ilmu astronomi dan pendidikan sains untuk masyarakat.
Sejarah Observatorium Bosscha ini dimulai sejak tahun 1920 dengan pembentukan Nederlands Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) yang diprakarsai dan dipimpin oleh K.A.R Bosscha. Kemudian, pada 1 Januari 1923, Observatorium Bosscha ini diresmikan.
Kemudian pada awal abad ke-20, Observatorium Bosscha menjadi perintis astronomi modern di Asia Tenggara. Observatorium ini juga menjadi yang terbesar ketiga dan termodern di bumi bagian selatan pada era tersebut.
Kemudian setelah perbaikan fasilitas dan pengelolaan yang sempat terbengkalai selama Perang Dunia kedua, Observatorium Bosscha ini diserahkan ke Republik Indonesia melalui FMIPA Institut Teknologi Bandung, hal ini sekaligus menjadi awal mula pendidikan tinggi astronom di Indonesia.
Sedangkan, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menuturkan bahwa tempat ini merupakan tempat yang istimewa karena posisinya berada di dekat ekuator yang amat menguntungkan dalam area langit astronomis.
"Sampai hari ini masih dianggap sebagai tempat paling istimewa di dunia karena berada di daerah ekuator yang bisa melihat bintang," kata Ridwan Kamil usai menghadiri Peringatan 100 Tahun Observatorium Bosscha.
Kemudian, Observatorium Bosscha ini juga menjalankan amanah Tridharma Perguruan Tinggi dengan beberapa lingkup pekerjaan.
Dalam lingkup penelitian, Observatorium Bosscha mengadakan pengamatan Bulan, Matahari, Tata Surya, Bintang, Galaksi Bima Sakti, hingga pengembangan instrumentasi pengamatan dan IT.
Dalam lingkup pendidikan, terdapat Program Studi Astronomi dalam lingkup S1, S2, dan S3. Sedangkan dalam pengabdian kepada masyarakat, tempat ini juga sebagai pengembangan materi dan metode penyampaian edukasi astronomi sebagai sains, pemberian berbagai layanan edukasi, hingga penyediaan arena antarmuka untuk pendidikan dan pengembangan yang relevan dengan astronomi.
Dengan demikian, Rektor ITB, Prof Reini Wirahadikusumah dalam keterangannya menyebutkan bahwa Observatorium Bosscha ini bukan hanya warisan budaya dan ilmu pengetahuan yang dititipkan pada ITB untuk dijaga, tetapi sebagai kendaraan untuk ITB dapat maju.
"Kita menyadari bahwa Observatorium Bosscha bukan hanya warisan budaya dan ilmu pengetahuan yang dititipkan pada ITB untuk dijaga, tetapi sebagai kendaraan untuk ITB dapat maju yang perlu ITB jamin pemenuhan emanahnya dengan kapasitas ITB sebagai perguruan tinggi terdepan di Indonesia," tutup Prof Reini.