Keamanan Siber Dimata Tiga Calon Presiden Dalam Debat Capres
Senin, 08 Januari 2024 22:10
Reporter : Ekadyana N. Fauzi
Ilustrasi ketiga capres soal keamanan siber/TimDigo.id
Jakarta, DigoID-Keamanan siber menjadi salah satu topik yang banyak dibicarakan oleh ketiga calon presiden (capres) dalam debat capres-cawapres untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada Minggu, 7 Januari 2024.
Sebagai informasi, debat ketiga capres-cawapres tersebut dihadiri oleh semua capres, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Tema yang diangkat dalam debat tersebut adalah pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
Berikut isu keamanan siber dalam pandangan masing-masing calon presiden.
Anies Baswedan Dengan Pertahanan Siber yang Komprehensif
Soal keamanan siber, capres nomor urut 1 Anies Baswedan menegaskan perlunya sistem pertahanan siber yang lebih komprehensif.
"Perlu sekali kita membangun satu struktur pertahanan cyber yang serius dan ini tidak cukup dengan memberikan tugas pada sekelompok orang," ujar dia dalam debat capres, Minggu, 7 Januari 2024.
Menurut Anies, seluruh lembaga dan komponen masyarakat akan dilibatkan dalam membentuk sistem ini.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menginginkan adanya pengadaan teknologi baru yang dapat digunakan dengan melibatkan semua orang.
"Yang ketiga yang tidak kalah penting adalah mekanisme untuk merespons balik, apabila terjadi kondisi serangan," lanjut dia.
Anies menyatakan, mekanisme ini diperlukan agar Indonesia bisa memiliki kecepatan untuk memperbaiki sistem, ketika terjadi serangan-serangan siber.
Di sisi lain, dia tidak memungkiri sumber daya manusia yang baik dibutuhkan untuk mengatasi serangan siber. Meski begitu, perlu ada sistem yang memastikan upaya pertahanan siber dilakukan. "Segera siapkan sistemnya, segera siapkan orangnya, segera siapkan langkahnya," imbuhnya.
Prabowo dan Pentingnya Sumber Daya Manusia
Sementara itu, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto lebih menekankan perbaikan sumber daya manusia untuk memperkuat keamanan siber.
"Yang nyata tentang masalah AI (artificial intelligence), cyber, teknologi tinggi, dan sebagainya adalah sumber daya manusianya, awaknya," katanya.
Selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan, ia mengaku telah membentuk empat fakultas baru di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika.
Menurutnya, masyarakat perlu disiapkan untuk menguasai sains, teknologi, dan siber sebagai langkah mengatasi serangan ini. Hal tersebut lebih baik daripada membeli barang berkaitan dengan siber.
"Kita harus kuasai know how-nya, Kita harus menguasai sistem yang harus kita pegang dan menurut saya itu adalah inti daripada masalah," tegas dia.
Ganjar Menguatkan BSSN dan Meningkatkan Kecepatan Internet
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo berpendapat, Indonesia butuh menguatkan sistem siber untuk mengantisipasi masalah keamanan yang muncul secara online.
"Reformasi kepolisian betul-betul harus mengantisipasi ini dengan penguatan cyber system kita termasuk pengembangan SDM cyber yang kuat," ujarnya dalam debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024.
Ganjar menyebutkan, dia akan menguatkan (Badan Siber dan Sandi Negara) serta membuat sistem keamanan yang baik untuk mengatasi serangan siber.
Hal yang tak kalah pentingnya menurut mantan Gubernur Jawa Tengah ini adalah membangun sumber daya manusia dan infrastruktur yang baik, serta menjamin ketersediaan internet cepat dan luas.
"Maka, kalau kita kemudian membuat satu sistem infrastruktur yang bagus jangan dikorupsi. Ini yang kemudian tidak pernah selesai," tambah dia.
Dia juga menyarankan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dimanfaatkan untuk mengembangkan SDM yang mumpuni.
Ganjar juga menyarankan upaya lain seperti pembangunan institusi siber yang dipimpin oleh jenderal bintang tiga, serta merekrut duta besar siber untuk merespons perubahan global.