Jepang Diterpa Badai Resesi Jurang Bagi Indonesia
Jumat, 16 Februari 2024 20:39
Reporter : Ekadyana N. Fauzi
Ilustrasi Resesi Ekonomi Jepang/TimDigo.id
Jakarta, DigoID-Kabar tentang masuknya perekonomian Jepang ke dalam jurang resesi memang cukup mengkhawatirkan, bro. Dan ternyata, hal ini juga bakal berdampak terhadap ekonomi Indonesia, loh. Gimana nggak, kan, Jepang tuh salah satu negara mitra dagang utama kita.
Hubungan Erat Jepang-Indonesia
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Jepang bahkan masuk sebagai negara tujuan ekspor terbesar ke-4 bagi Indonesia. Jadi, hubungan dagang kita dengan Negeri Sakura ini memang cukup signifikan, Digo Friends.
Contohnya, pada bulan Januari lalu aja, nilai ekspor Indonesia ke Jepang mencapai 1,46 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 22,78 triliun dalam kurs saat ini. Jadi, dengan kondisi perekonomian Jepang yang sedang lesu, tentu aja kita perlu bersiap-siap menghadapi dampaknya.
"Jadi situasi resesi yang ada di Jepang bisa berpengaruh cukup besar bagi kinerja ekspor Indonesia, karena Jepang adalah negara mitra dagang tradisional," ujar Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, dilansir kompas, Jumat, 16 Febrari 2024.
Tanda-tanda Jepang Masuk Jurang Resesi
Nah, tambahannya lagi, salah satu pertanda masuknya suatu negara ke dalam resesi tuh biasanya ada penurunan aktivitas perekonomian, yang mana bisa bikin permintaan juga melemah. Nah, kondisi kayak gini yang kemudian bakal ngefek ke Indonesia, nih.
Kalo kita liat dari data BPS, nilai ekspor Indonesia ke Jepang udah turun signifikan banget pada Januari lalu. Jadi, ada penurunan sebesar 22,73 persen secara tahunan dari nilai ekspor sebelumnya, yang mencapai 1,89 miliar dollar AS atau setara Rp 29,49 triliun pada Januari 2023. Nggak main-main banget, kan, penurunannya?
Menurut Bhima, seorang ahli ekonomi, sejumlah komoditas utama ekspor Indonesia yang bakal terdampak oleh resesi Jepang itu antara lain batu bara, komponen elektrik, nikel, perhiasan, barang-barang dari kayu dan turunannya, karet, hingga perikanan. Jadi, bisa kita bayangin dampaknya buat sektor-sektor ini kalo perekonomian Jepang beneran masuk resesi.
"Ini daftar barang yang akan terdampak, karena nilainya sangat besar dan kondisi domestik di Jepang semakin diperburuk oleh demografi yang semakin besar usia non produk atau lansianya sehingga berpengaruh terhadap konsumsi," tutur Bhima.
Pemerintah Harus Gerak Cepet
Ngerespon hal tersebut, Bhima menilai, pemerintah harus cepet muter otak, dengan mencari mitra dagang alternatif. jadi, komoditas yang tidak terserap oleh Jepang dapat dialihkan ke negara lain.
"Tentu ini membutuhkan intelligence pasar untuk membaca peluang dan fasilitas pertemuan dengan calon buyer atau pembeli potensial di negara alternatif," katanya.
Update informasinya, bro, ekonomi Jepang memang udah masuk ke dalam resesi teknis. Data dari pemerintah Jepang menunjukkan bahwa perekonomian Tokyo mengalami kontraksi yang nggak terduga pada periode Oktober-Desember 2023.
Resesi teknis ini terjadi karena Jepang udah mencatat penurunan berturut-turut pada produk domestik bruto (PDB) secara kuartalan yang kedua. Dengan kondisi kayak gini, maka Jepang dinyatakan terjerumus ke dalam resesi teknis.
Bisa dibayangin banget, kan, betapa seriusnya situasi ekonomi di Jepang saat ini? Pastinya kita perlu lebih waspada dan siap menghadapi dampaknya, terutama bagi negara-negara mitra dagangnya seperti Indonesia. Semoga aja kita bisa mengatasi tantangan ini dengan baik dan tetap menjaga stabilitas ekonomi kita.