ITB Pimpin Tim Riset Kereta Cepat Makassar-Parepare
Senin, 09 Januari 2023 11:00
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah

Dok itb.ac.id.
BANDUNG -- Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) dipercaya untuk memimpin tim riset pengembangan Kereta Cepat Merah Putih (KCMP) yang mengusung konsep ringan, hybrid, dan cerdas. Kereta ini dioperasikan untuk rute Makassar menuju Parepare pada tahap awal yang kemudian akan menjadi bagian dari jalur kereta Trans-Sulawesi.
Penunjukan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman pada 17 Juli 2022 lalu oleh PT INKA, PT KAI (Persero) serta sembilan perguruan tinggi, yang salah satunya ITB. Konsorsium peneliti ini kemudian berhasil mendapatkan pendanaan riset dari Kemendikbud dengan skema Matching Fund.
Dilansir dalam laman resmi ITB, pembangunan KCMP ini merupakan langkah konkret Indonesia dalam mencapai Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk mengejar ketertinggalannya menjadi negara maju dan termasuk ke dalam 10 negara besar di dunia pada tahun 2025.
Selain itu, proyek Kereta Api Makassar-Parepare ini merupakan salah satu rencana pemerintah untuk peningkatan total jalur kereta api di Indonesia yang saat ini mencapai 6000 kilometer menjadi 10.000 kilometer pada tahun 2030.
Pada tahap awal, KCMP ini akan beroperasi pada jalur Makassar-Parepare sepanjang 140 km dengan melewati tujuh stasiun. Berbeda dengan kereta api yang sebelumnya beroperasi di Indonesia, desain KCMP ini memiliki beberapa keunggulan.
Mengusung konsep kereta api ringan, hybrid, dan cerdas. Konsep cerdas yang dimiliki oleh kereta api ini adalah sistem informasi dan komunikasi yang terintegrasi dengan memanfaatkan teknologi terkini sehingga kereta tersebut mampu melaju ke lintasan hingga berhenti di stasiun tujuan secara mandiri.
Kemudian konsep ringan pada kereta api ini berarti memiliki konstruksi ringan yang terbuat dari alumunium serta bahan komposit serat fiber yang sering digunakan pada struktur pesawat terbang, berbeda dengan kereta api pada umumnya.
Sedangkan basis hybrid yang diusung berarti kereta api bertenaga listrik yang dihasilkan terlebih dahulu dari mesin diesel dan disimpan dalam baterai. Hal ini karena konsep listrik sepenuhnya belum bisa direalisasikan mengingat ketersediaan listrik di Sulawesi belum bisa memasok kebutuhan listrik pengoperasian kereta.
KCMP ini didesain untuk beroperasi pada kecepatan maksimum 220 km/jam sehingga tergolong sebagai salah satu jenis kereta cepat (high speed train). Hal ini berbeda dengan kereta lokal lainnya, yang mana nantinya KCMP ini akan dengan mudah di-upgrade untuk beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi (350 km/jam).
Pada tahun 2022, ITB mengirimkan 5 tim peneliti dari lingkungan FTMD. Kelima tim tersebut bekerjasama untuk mendesain dan menganalisa gerbong (carbody), sistem kelaik-tabrakan, lantai dan bogie KCMP.
Pada akhir tahun 2022, tim riset ini telah selesai melakukan perancangan dan perhitungan walau masih membutuhkan optimasi pada beberapa bagian kereta api.
Hasil dari rancangan dan perhitungan ini sudah berada di tahap pembuatan prototipe oleh PT INKA yang diprediksikan selesai pada tahun 2023. Kemudian, prototipe ini akan dioperasikan pada akhir tahun 2023 jalur Makassar-Parepare.