Gemercik Uang Pajak Dari Amplop THR dan Bonus Pekerja, Semoga Negara Amanah
Selasa, 26 Maret 2024 17:51
Reporter : Tim Digo.id

llustrasi Potongan PPh Bikin Netizen Kesal/TimDigo.id
Jakarta, DigoID-Bener-bener penting, nih, buat kita yang lagi kerja atau punya usaha, tau soal THR dan pajaknya. Jadi, pemerintah udah tetapin aturan bahwa perusahaan harus bayar THR buat pegawai dengan penuh. Tapi inget ya, THR itu termasuk ke dalam penghasilan yang kena pajak.
Apa Aja Yang Dihitung di PPh 21?
Di buku Cermat Pemotongan PPh Pasal 21/26 dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP), dijelasin bahwa Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 buat pegawai tetap itu dihitung dari seluruh penghasilan bruto yang diterima dalam satu bulan. Nah, itu nggak cuma gaji pokok aja, tapi juga semua jenis tunjangan dan penghasilan lainnya.
Jadi, bayangkan aja, selain gaji pokok, itu termasuk juga uang lembur, bonus, THR, jasa produksi, tantiem, gratifikasi, premi, dan segala macam penghasilan yang sifatnya nggak teratur. Bahkan, imbalan dari kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan dan pembayaran iuran jaminan kecelakaan kerja dan kematian juga masuk hitungan.
Begini Cara Ngitungnya!
Direktorat Jenderal Pajak juga kasih tau tentang gimana cara menghitung pajak buat seorang pegawai tetap. Bersumber dari akun Instagram @ditjenpajakri, Selasa. 26 Maret 2024, begini nih contoh penghitungannya. Oke, berikut rincian ilustrasinya:
Ada seorang pegawai tetap yang kerja full-time selama setahun dengan gaji Rp 5 juta per bulan. Selain gaji pokok, dia juga dapet beberapa penghasilan tambahan berupa THR, bonus, dan uang lembur. Nah, THR-nya dia dapetin di bulan April sebesar Rp 5 juta, terus uang lembur Rp 500 ribu di bulan Februari, Mei, dan November. Selain itu, dia juga bayar premi JKK dan JKM tiap bulan sebesar Rp 40 ribu.
Total penghasilan bruto dalam setahun ini adalah Rp 71,98 juta. Nah, dari total itu, baru dihitung pajaknya pake tarif efektif rata-rata (TER) sesuai aturan yang ada. Buat bulan Desember, pajaknya dihitung sesuai dengan ketentuan pasal 17 UU PPh yang berhubungan dengan akumulasi TER Januari-November.
Jadi, total penghitungannya itu adalah penghasilan bruto setahun dikurangi biaya jabatan setahun, iuran pensiun, penghasilan neto setahun, dan penghasilan yang gak kena pajak. Setelah itu, baru dihitung lapisan PPh Pasal 21 terutang setahun yang harus dibayarkan.
Buat pegawai ini, tarif PPh Pasal 21-nya masuk ke dalam golongan tarif 5%. Jadi, setelah dihitung-hitung, ternyata PPh Pasal 21 terutangnya dari Januari sampai November sebesar Rp 443.150. Nah, karena sudah dibayar lebih dari yang seharusnya, buat bulan Desember, dia harus lebih bayar sebesar Rp 9.100.
Viral Potongan PPh Bikin Netizen Kesal!
Cerita soal potongan PPh ini malah jadi viral di jagat maya, nih. Banyak netizen yang bereaksi kesal gara-gara nominal pajaknya yang gede banget. Salah satu contohnya, ada akun di sosial media X, @sannomiyya, yang ngeluarin unek-uneknya pada Selasa, 26 Maret 2024. Dia bilang, "Capek-capek bayar pajak, eh duitnya malah dipake buat beli mobil dinas plus strobo, terus di jalan dipake buat nyuruh kalian minggir wahai para rakyat jelata."
Bener juga sih, ya. Duit yang udah kita sisihkan buat bayar pajak, malah seringkali dipake buat hal-hal yang nggak terlalu masyarakat butuhkan. Rasanya kayak kita lagi ngeluarin duit buat pajak, tapi nggak dapet manfaat yang sepadan dari pajak yang kita bayar.
Dengan Uang Pajak, Berharap Amanah
Ada juga yang berharap, dengan pajak yang besar ini, pemerintah bisa tambahin kuantitas transportasi publik, terutama di Jakarta. Contohnya, ada akun @migwort di sosial media X yang ngungkapin pendapatnya pada Selasa, 26 Maret 2024. Dia bilang, "Itu dong, transportasi publiknya dibanyakin, ya Allah. Bener dah, bawa kendaraan sendiri tuh capek banget di jalan. Harusnya transportasi publiknya sampe ke BSD. Jabodetabek minimal di lengkapi."
Bener banget, sih! Kuantitas transportasi publik yang lebih banyak bisa bantu banget mengurangi kemacetan di jalan dan juga polusi udara.
Nah, akun @sicupuh juga ikut ngasih tanggapannya di sosial media X. Dia berharap pemerintah amanah dalam mengelola uang pajak masyarakat yang jumlahnya gak dikit. “Semoga negara amanah dalam menggunakan pajak ini, jangan sampai jadi headline majalah hidayah,” tulisnya.
Jadi, semoga aja pajak yang kita bayar bisa bener-bener kepake untuk kepentingan rakyat banyak, ya, bukan cuma buat urusan yang nggak terlalu penting. Semoga pemerintah bisa dengerin aspirasi dari masyarakat!. (wd)