Dosen IPB Kreasikan Limbah Tandan Kelapa Sawit Jadi Bahan Baku Fashion
Selasa, 07 Februari 2023 09:16
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah
Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) menjadi produk bernilai ekonomi. (Dok. IPB)
BOGOR — Dosen Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB University, Siti Nikmatin melakukan riset pengolahan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) menjadi produk bernilai ekonomi.
Hal tersebut ia lakukan karena melihat Indonesia sebagai produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di dunia dan tingginya produksi minyak sawit dibarengi dengan meningkatnya limbah pabrik kelapa sawit yang harus dikelola, salah satunya adalah TKKS.
Siti menyebut produk limbah kelapa sawit ini selalu ada dan berkelanjutan, maka perlu dimanfaatkan menjadi produk yang memiliki daya saing.
"Pemanfaatannya sudah dilakukan, namun diperlukan adanya diversifikasi produk untuk menaikkan nilai tambah. Produk limbah kelapa sawit ini selalu ada dan berkelanjutan, oleh sebab itu jika ini dimanfaatkan menjadi produk yang memiliki daya saing, maka itu tepat," kata Siti, dilansir dari website resmi IPB, Selasa, 7 Februari 2023.
Ia mengatakan, kebutuhan sandang kini menjadi hal yan utama. Fesyen sendiri penggunaannya sangat luas. Bahan baku tekstil didapatkan dari selulosa terbaik yang ada pada kapas, sedang dominasi pemenuhan kapas di Indonesia adalah impor, maka perlu inovasi untuk menjadi alternatif sumber bahan lain yang dapat digunakan untuk fesyen.
Inovasi ini, kata Siti telah dibuktikan dengan menjadikan limbah TTKS menjadi rayon viskosa sebagai bahan baku benang dan kain untuk tekstil.
"Selulosa alam yang Allah ciptakan melalui proses fotosintesis terbaik ada di kapas, namun tidak bisa mencukupi kebutuhan manusia. Oleh sebab itu pasar industri tekstil mencari alternatif,” kata Siti.
Misalnya dari eucalyptus, akasia, bambu dan limbah polimer sintetis. Inovasi yang telah dibuktikan adalah dengan menjadikan limbah TKKS menjadi rayon viskosa sebagai bahan baku benang dan kain untuk tekstil.
Pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh Siti ini didanai oleh Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit (BPDPKS).
Agar pemanfaatan produksi limbah TKKS ini dapat maksimal, Siti melakukan pemberdayaan kelompok tani di Desa Wirajaya Kabupaten Bogor dan Balai Besar Pulp dan Kertas (BPPK) Bandung.
Keterlibatan masyarakat desa dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadikan TTJS dapat diubah menjadi benang pilin, kain tenun dan produk fesyen seperti tas, sepatu, dan topi.
Selain itu, Siti mengatakan bahwa potensi limbah TKKS ini dapat digunakan juga untuk kebutuhan lebih luas seperti filler biokomposit, co-firing, biobriket, aksesoris building.
Menurut Siti, hal tersebut yang menjadi salah satu tantangan dalam melakukan pengembangan riset sejak dulu.
"Hal ini menjadi salah satu tantangan dalam terus melakukan pengembangan riset dari hulu hingga industrialisasi produk, sehingga keilmuan ini memiliki kemanfaatan untuk masyarakat," tutup Siti.