Dikejar Bulan Ramadhan Harga Sembako Semakin Sulit Digapai
Senin, 26 Februari 2024 15:43
Reporter : Ekadyana N. Fauzi

Ilustrasi Kebutuhan Bahan Pokok di Indonesia Semakin Mahal/TimDigo.id
Jakarta, DigoID-Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis, 22 Februari 2024 kemaren, dia turun langsung ke Gudang Bulog Batangase, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, buat bagi-bagi bantuan pangan berupa beras buat Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Nah, ini lho, karena harga beras lagi naik di mana-mana, gak cuma di Indo, tapi juga di seluruh dunia.
Beras Naik Karena El-Nino
Menurut Jokowi, harga beras naik ini gara-gara ada perubahan musim dan juga fenomena El Nino. Tapi, tenang aja, bro, kita gak sendirian menghadapi masalah ini. Negara lain juga sama-sama ngalamin. Cuman bedanya, gak semua negara punya kebijakan kaya yang kita punya di Indo, yakni bantuan pangan buat rakyat.
"Karena ada perubahan musim, ada El Nino, dan itu dialami bukan hanya negara kita, tapi negara lain juga mengalami hal yang sama harga beras naik," kata Jokowi dalam keterangan resmi.
Bantuan 10 kg Beras Tiap Bulan
Bantuan tiap bulannya, setiap keluarga bakal dapetin 10 kilo beras. Biar semua orang bisa ngerasain gimana susahnya nih, harga beras naik di seluruh dunia. Pemerintah ngelakuin ini buat bener-bener bantuin rakyat di masa sulit kayak gini.
"Rakyat kita diberi 10 kilo setiap bulan. Bedanya itu, supaya bapak-ibu semuanya mengetahuinya harga beras di seluruh dunia naik," ungkapnya.
"Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, ibu-ibu dan bapak-bapak akan menerima 10 kilo, 10 kilo, 10 kilo, 10 kilo, 10 kilo, 10 kilo. Nanti setelah Juni, saya akan lihat lagi APBN kita, APBN-nya kalau cukup, tapi saya tidak janji lho," tutur Jokowi.
Nah, Jokowi juga pastiin banget, bro, kalo bantuan ini sampai ke tangan yang bener-bener butuh. Dia juga bilang kalo kelanjutan program ini tergantung banget sama duit di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Jadi, gak bisa dipastikan kalau program ini bakal lanjut terus setelah Juni.
Barengan sama Jokowi, ada juga menteri dan pejabat lain yang ikutan turun tangan. Dengan mereka di situ, diharapkan program ini bisa berjalan lancar dan dapat sasaran, bro. Semoga banget nih, bantuan ini bisa bener-bener ngasih dampak positif buat masyarakat yang butuh, dan semoga program ini bisa terus ditingkatkan lagi kedepannya.
Telur Ikut Naik
Jokowi yang lagi hebat-hebatnya bagi-bagi bantuan pangan, ada juga nih Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang baru aja cek langsung harga pangan di Pasar Klender SS, Jakarta Timur. Nah, doi cerita, harga beras masih tinggi nih, gara-gara produksi beras di awal tahun ini kurang.
"Sama ya kita keliling (ke pasar-pasar), memang beras premium lokal harganya naik. Kenapa? Biasa, suplai kurang (akibat belum panen). Kalau suplai kurang, belinya nggak kurang, pasti harganya naik," kata Zulhas usai melakukan pengecekan di Pasar Klender SS, dilansir detik, Senin, 26 Februari 2024.
Zulhas bilang, petani lokal kemungkinan baru bisa panen paling cepat Maret nanti. Jadi, doi rasa suplai beras lokal baru bakal stabil bulan depan.
"Biasa Agustus-September (petani sudah) tanam (padi), sekarang (Januari-Februari) sudah panen, ini baru tanam. (Sekarang) panen paling cepat Maret, Mei, Juni. Bulan depan paling sebagian (sudah panen)," jelas Zulhas.
Tapi, selain beras, doi juga temuin ada kenaikan harga telur. Harganya naik jadi sekitar Rp 32.000 per kilogram dari biasanya Rp 29.000 per kilogram.
"Kalau (harga) ayam stabil, (harga) telur naik. Naik (jadi) Rp 32.000 per kilogram. Biasa (harga telur berada di kisaran) Rp 29.000 per kilogram. Di sini (harga telur) mahal (kalau sudah) Rp 30.000an per kilogram lah," terangnya.
Kemungkinan Karena Harga Pakan Naik
Zulhas duga, kenaikan harga telur ini mungkin karena harga pakan ayam petelur naik. Tapi, doi belum bisa pastikan, jadi doi janji bakal diselidiki lebih lanjut.
Tapi, menurutnya, kalau harga telur emang naik karena pakan ayam petelur yang makin mahal, pemerintah bisa ngasih subsidi pakan sebesar Rp 1.000 per kilogram kayak yang udah pernah dilakukan sebelumnya. Dengan begitu, harga telur bisa turun dengan sendirinya.
"Nanti lihat apa sebabnya, tapi memang harga pakan dan jagung naik. Kalau itu terus berlanjut, seperti yang lalu-lalu harga jagung (pakan ayam petelur ini dapat) subsidi Rp 1.000 per kilo sehingga pakan terkendali lagi harganya," terang Zulhas.