Cukai Etil Alkohol Turun Sampai 78,1%
Selasa, 16 Januari 2024 22:52
Reporter : Ekadyana N. Fauzi

Ilustrasi Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA)/TimDigo.id
Jakarta, DigoID-Setoran bea dan cukai bener-bener ngerasain tren down dari awal tahun sampai September 2023. Duit yang masuk dari bea dan cukai sampe akhir bulan kemarin cuma Rp 195,6 triliun, turun 15,8% dari yang terekam di September 2022 yang mencapai Rp 232,1 triliun.
Eitss ada datanya lhooo!
Data dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) nunjukin kalo pencapaian di bulan September 2023 baru dapet 64,5% dari target setoran bea dan cukai tahun ini yang sekitar Rp 303,2 triliun.
Menkeu kita, Sri Mulyani Indrawati, ngejelasin kalo penurunan paling dalam tuh kejadian di setoran bea keluar yang ngedrop sampe 78,1% secara tahunan, cuma dapet Rp 8,1 triliun. Alasannya? Bea keluar dari produk sawit turun gila-gilaan, minus 82,1%, dikarenakan harga CPO yang lebih murah meski volume ekspor tetap naik. Begitu juga dengan bea keluar tembaga yang ngedrop 54,3% gara-gara volume ekspornya turun 13,5%.
Trus, setoran cukai dari hasil tembakau alias rokok juga turun 5,4% secara tahunan jadi cuma Rp 144,8 triliun. Ini karena produksi rokok sampe Juli turun 3,6% dan realisasi tarifnya cuma 0,5% dari yang seharusnya 10%, bruh.
"Untuk cukai terutama rokok kita lihat penerimaan dari cukai hasil tembakau ini turun 5,4% terutama produksi sampai dengan Juli turun 3,6%, tarifnya juga turun 0,5 secara riil tarif efektifnya meskipun tarif cukai naik 10% rata-rata tahun ini, namun karena ada perbedaan dan penurunan kuantitas ini efektif ratenya menjadi negatif 0,5%," kata Sri Mulyani saat konferensi pers APBN di kantornya, dikutip cnbc, Selasa, 16 Januari 2024.
Seberapa sih Cukai Etil Alkohol Turun ?
Cukai buat Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) alias miras juga ngedrop 1,2% jadi Rp 5,5 triliun karena produksinya turun 1,6%, dan cukai etil alkohol turun 7,5% jadi Rp 88,1 miliar karena produksi etil alkohol turun 7,7%.
Sri Mulyani ngejelasin lagi, "Cukai MMEA atau minuman yang punya etil alkohol ini turun 1,2% terutama dari produksi yang turun 1,6%, dan buat etil alkohol yang waktu pandemi booming kita cuma dapet Rp 88 miliar terutama karena turunnya produksi juga," katanya.
Tapi, ada satu komponen yang masih tumbuh, yakni bea masuk yang udah nyampe Rp 36,9 triliun per September 2023. Nilainya naik 1,7% dibanding tahun lalu dan sudah mencapai 77,6% dari target APBN 2023.
"Dengan kurs rupiah yang mengalami pelemahan maka penerimaan dalam bentuk rupiah kita menjadi seperti naik itu karena bea masuk itu dihitung berdasarkan US dollar," tambah Sri Mulyani.
Dan, tentu saja, bea masuk ini naik juga gara-gara tarif efektifnya yang meroket jadi 1,44%. Ini dipicu pertumbuhan impor barang dengan tarif bea masuk lebih dari 10%, seiring dengan aktivitas ekonomi dalam negeri yang masih terjaga, bruh.