Belajar Menulis Bersama Guru Besar Fikom Unpad
Senin, 07 November 2022 18:09
Reporter : Siti Ninu Nugraha
Dok. unpad.ac.id
BANDUNG -- Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Prof. Deddy Mulyana merasa bahwa menulis sudah menjadi bagian dari hidupnya. Ia mengaku senang jika tulisannya bisa dibaca dan diapresiasi oleh orang lain.
Prof. Deddy telah menulis 53 buku, lebih dari 50 artikel ilmiah di jurnal internasional dan nasional, lebih dari 40 book chapter, dan ratusan artikel ilmiah populer maupun kolom populer di media massa. Dia pun telah menulis buku ke-53 nya bersama dengan Dr. Devie Rahmawati, dosen Universitas Indonesia, yang berjudul Communication Technology and Society: Exploring the Multicultural and Digital World.
“Orang kadang-kadang heran, kenapa saya bisa menghasilkan 53 buku? Saya sendiri tidak percaya, tapi faktanya seperti itu,” ujar Prof. Deddy dalam keterangan resminya.
Sejak masih duduk di bangku SMA pada tahun 1970-an, Prof. Deddy mulai menyukai menulis. Saat kuliah, ia selalu membuat cerita pendek sebagai karyanya. Kemudian hasil karyanya ini diterbitkan di buku kumpulan cerpen.
Dia menceritakan, sejak menjadi mahasiwa Ilmu Komunikasi di Fikom Unpad, ia mulai menulis feature perjalanan. Ia banyak bepergian ke luar negeri yang kemudian ia tuangkan ke dalam bentuk tulisan.
“Baru beberapa bulan kemudian setelah saya lulus dari Fikom Unpad pada 1981, saya mulai menulis populer,” lanjut Prof. Deddy.
Usai menjadi dosen, Prof. Deddy semakin aktif menulis karya ilmiah. Salah satu buku paling terkenal yang ia terbitkan adalah Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar yang terbit pada tahun 2000. Buku tersebut menjadi salah satu buku pegangan bagi mahasiwa ilmu komunikasi.
“Setelah artikel kita dimuat di media massa, atau buku tersebut dicetak dan dijual di toko buku, memang ada imbalan material, tetapi imbalan nonmaterial lebih tinggi. Ada sensasi yang saya rasakan ketika mendapatkan apresiasi dari orang orang bahwa buku atau artikel itu bagus. Itu membuat kita senang,” lanjut Prof. Deddy.
Menurut Prof. Deddy Mulyana, komunikasi adalah kebutuhan manusia. Oleh karena itu, kajian ilmu komunikasi tidak akan pernah habis.
Prof. Deddy juga memanfaatkan berbagai disiplin dan perspektif ilmu komunikasi dalam menulis bukunya. Tetapi tidak jarang juga ia keluar dari bidang keahliannya. Misalnya ia mengeksplorasi komunikasi hukum seperti dalam artikel “Etnometodologi Kasus Sambo”.
Hingga kini, dia dijuluki sebagai “Begawan Ilmu Komunikasi” di Indonesia. Sebab, bidang tulisan yang banyak digelutinya yaitu kajian ilmu komunikasi.
Gaya menulis Prof. Deddy kebanyakan menggunakan gaya naratif atau bercerita. Hal ini didasari karena manusia merupakan makhluk yang suka bercerita dengan diksi yang mudah dimengerti. Ia juga menyelipkan unsur humor dalam bukunya.
Tips menulis menurut Prof. Deddy yang pertama adalah menyayangi aktivitas menulis dengan memulai menulis apa yang disukai. Kemudian banyak membaca karya orang lain, untuk melatih supaya tulisan kita lebih bagus. Terakhir, penulis harus memiliki kecerdasan emosional, agar tidak mudah kecewa dan putus asa.