Banyak Kejanggalan Sirekap, Mungkinkah Audit Ulang Dilakukan?
Selasa, 20 Februari 2024 16:58
Reporter : Ekadyana N. Fauzi
Ilustrasi Aplikasi Sirekap KPU-RI/TimDigo.id
Jakarta, DigoID-Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru aja ngumumin kalau mereka bakal ngasih jeda sejenak buat Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dan bakal ngecek ulang akurasi atau sinkronisasi data numerik yang ada di laman pemilu2024.kpu.go.id dengan data beneran yang ada di foto formulir model C.
Masalah Sirekap
Nah, salah satu masalah yang muncul di Sirekap itu ternyata angka yang ditulis dengan tangan di formulir C itu ga kebaca dengan jelas sama teknologi kamera yang dimiliki oleh KPU.
Sirekap sendiri pake teknologi yang namanya pengenalan tanda optis (OMR) dan pengenalan karakter optis (OCR). Teknologi itu bisa mengenali tulisan tangan dan langsung diubah jadi data angka. Jadi, angka yang ditulis bisa difoto dan langsung diubah jadi data numerik di Sirekap.
Tapi, biar data yang ada di Sirekap itu akurat, proses sinkronisasi suara harus dilakukan, bro. Jadi, nanti data yang ada di Sirekap itu beneran sesuai sama yang ada di formulir C. Gitu deh, biar masyarakat bisa dapetin informasi yang akurat tentang hasil suara dari situs resmi KPU.
Tanggapan Ketua KPU RI
Menurut Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari, ada beberapa masalah yang kejadian di aplikasi Sirekap nih. Katanya sih, aplikasinya bingung baca data suara dari formulir C. Jadi ceritanya, data yang diunggah sama petugas KPPS dari setiap TPS itu ada yang bermasalah gitu. Makanya, KPU pusat bilang, tim PPK harus fokus dulu nih buat ngoreksi data yang ada di Sirekap biar sesuai sama formulir C.
"Rekapitulasi itu kemudian dihentikan sementara dalam rangkanya untuk memastikan ini dulu (data Sirekap sudah benar). Kalau di sebuah kecamatan, tayangan antara yang sudah unggah dengan hasil suaranya sudah singkron, maka TPS itu di tingkat kecamatan rekapitulasinya jalan terus, tapi kalau yang belum singkron, ini kita tidak tayangkan dulu," jelas Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, dikutip Selasa, 20 Februari 2024.
Dia berdalih, KPU tidak ingin ketika rapat pleno terbuka penetapan hasil pemilu di tingkat kecamatan ada banyak data yang tidak sinkron, sebab hasil rekapitulasi suara akan dibandingkan dengan yang sudah ditayangkan dalam Sirekap.
"Nah kalau tayangan dengan yang hasilnya belum sesuai kan kemudian bisa menbingungkan orang. Maka kemudian [rekapitulasi suara dihentikan sementara] supaya menghindari problem-problem di lapangan terutama tingkat kecamatan," ujarnya.
Rekapitulasi Ulang Buat TPS yang Salah
Hasyim nggak setuju kalo rekapitulasi suara itu dihentikan secara total. Dia bilang, yang di-stop cuma rekap TPS yang masukin data salah ke Sirekap, tapi yang data udah bener tetap dilanjutin prosesnya.
Tapi cek ini, sebelumnya Deddy Yevri Sitorus dari PDIP tuh heboh banget minta KPU jelasin kenapa proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan dihentikan. Dia curiga, penghentian itu ada hubungannya sama usaha curang buat ganti-ganti kursi di DPR periode 2024-2029, atau mungkin buat nutupin parpol tertentu yang diakui penguasa.
“KPU Pusat memerintahkan penghentian rekapitulasi suara di tingkat kecamatan, yang mana hal itu tak dikonsultasikan dengan peserta pemilu dan komisi II DPR,” kata Deddy Yevri dalam keterangan resminya, Minggu, 18 Februari 2024.
Dia ngerti sih kalo KPU bisa aja ngenteni proses rekapitulasi kalo ada bencana alam atau kerusuhan massa, tapi kalo alasannya cuma gara-gara data di Sirekap belum sinkron, buat Deddy itu nggak masuk akal banget.
Tanggapan Prof Mahfud MD
Sirekap ini kacau juga, sampe salah satu cawapres di pemilu kemaren ikutan ngasih komentar. Prof Mahfud atau cawapres dari kubu 03 baru-baru ini nge-tweet kalau Sirekap itu hasilnya perlu Audit sampe pake Digital Forensic! Kacau abiis.
“Kekacauan Sirekap Digital KPU perlu dijawab dgn dilakukannya Audit Digital Forensic atas Sirekap dan Sistem Data Server KPU. Yg mengaudit hrs lembaga independen, bkn lembaga yg berwenang. Sdh deras usul dari masyarakat agar KPU memenuhi usul dilakukannya audit digital tsb.”, dalam cuitannya di Twitter (X) pada Selasa, 20 Februari 2024
Karena cuitannya itu, banyak juga warganet di X nanggepin dan sepakat untuk dilakukan Audit, bahkan ada yang nyaranin juga buat nyari orang IT Engineer yang jago biar semua jelas dan clean and clear.