Aplikasi Antibullying Jadi Solusi Pemprov Jabar
Minggu, 27 November 2022 00:52
Reporter : Rubby Jovan Primananda
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Dok. Humas Pemprov Jabar
BANDUNG BARAT -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat meresmikan aplikasi Antibullying, untuk meminimalisir perundungan yang kerap terjadi di sekolah. Aplikasi tersebut diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersamaan dengan perayaan Hut PGRI ke 77 di Pemda Kabupaten Bandung Barat, Sabtu 26 November 2022.
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan segala macam bentuk perundungan yang terjadi di sekolah akan langsung ditindak. Hal ini menjadi cara Pemprov Jabar mengatasi masalah perundungan di lingkungan pendidikan.
"Langsung akan ditindak, tidak menunggu viral-viral dulu. Itulah cara Jabar melindungi anak didik calon penerus bangsa," kata Kang Emil.
Gubernur meminta kepada para tenaga pendidik untuk lebih peduli dengan siswanya di lingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Karena Emil tidak ingin mendengar lagi ada kasus perundungan yang terjadi kedepannya.
"Jadi guru di sekolah jangan hanya mengajarkan kurikulum saja. Cintai anak didiknya seperti anak sendiri. Kalau istirahat pulang sekolah, keliling, takutnya ada ngebully di jalan, di tikungan, di tempat istirahat, titip ya," kata Kang Emil.
Kang Emil juga meminta agar kurikulum Jabar Masagi diterapkan kepada para siswa di Jawa Barat.
"Sukseskan Jabar Masagi: Pendidikan karakter berbasis kearifan lokal sunda yang sudah diuji oleh Kemendikbud yang akan dijadikan contoh pendidikan karakter se-Indonesia Raya," kata Kang Emil
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Dedi Supandi mengatakan dengan dibuat aplikasi Antibullying bisa membuat meminimalisir kasus perundungan yang selama ini menjadi keresahan banyak pihak.
"Akhirnya dengan kondisi seperti itu harus dibuat aplikasi. Maka aplikasi sigesit juara ini seluruh siswa sekolah itu bisa melaporkan. Jika siswa enggan melaporkan, forum Osis bisa melaporkan," kata Dedi.