Accesive.id Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Karya Mahasiswa UGM
Sabtu, 04 Februari 2023 12:24
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah
Accessive.id menyediakan beragam informasi yang dibutuhkan disabilitas. (Dok. UGM)
YOGYAKARTA — Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan inovasi teknologi berupa aplikasi layanan ramah disabilitas yang dinamakan Accessive.id.
Aplikasi ini menyediakan informasi aksesibilitas suatu tempat bagi penyandang disabilitas seperti disabilitas fisik, lansia, orang sakit, maupu khalayak lainnya.
Pengembang aplikasi Accesive.id, Muhammad Faqih Husaen menuturkan pengembangan aplikasi ini dilakukan untuk memfasilitasi mobilitas disabilitas sehingga dapat merencanakan tempat yang akan dikunjungi dengan mudah.
"Jadi, kami mengembangkan aplikasi ini untuk memfasilitasi mobilitas disabilitas sehingga bisa merencanakan tempat yang dikunjungi dengan lebih mudah. Tak hanya membantu disabilitas saja, tetapi aplikasi ini juga membantu bagi yang memiliki lemah fisik seperti ibu hamil, lansia, maupun orang sakit," kata Faqih dalam laman resmi UGM.
Ia mengungkapkan, pengembangan aplikasi ini berangkat dari kondisi dirinya dan almarhum kakaknya yang merupakan disabilitas daksa. Ia dan sang kakak memiliki keterbatasan gerak sehingga mengalami penurunan fungsi otot dan mengalami kelumpuhan kaki.
Kondisi inilah yang menginspirasi dirinya membuat aplikasi Accesive.id yang dapat membantunya dan para penyandang disabilitas dalam mengakses informasi layanan yang ramah disabilitas. Ia menuturkan, penyandang disabilitas daksa sering menemui tempat yang tidak aksesibel bagi penyandang disabilitas.
"Latar belakang pengembangan aplikasi ini dari kondisi pribadi sebagai penyandnag disabilitas daksa sering menemui tempat yang tidak aksesibel serta tidak ada fasilitas bagi penyandang disabilitas. Tidak adanya fasilitas dan akses bagi disabilitas ini jadi membatasi saat beraktivitas," kata Faqih.
Pengembangan aplikasi Accessive.id ini dimulai sejak tahun 2020 lalu. Pengembangan dilakukan dengan pendanaan dari program 1.000 Startup Digital Kemenkominfo.
Faqih merancang aplikasi ini bersama dengan kedua rekannya yakni Bima Indra Permana (Magister Manajemen UGM) dan Gaksa Gantara (alumnus SV UGM).
Pria asal sleman ini menuturkan, untuk saat ini aplikasi masih berada dalam tahapan beta testing. Namun, masyarakat sudah bisa mengakses aplikasi ini melalui playstore secara gratis.
Accessive.id memiliki empat fitur utama yakni pencarian tempat, detail aksesibilitas tempat, ulasan, serta open collaborative platform. Melalui fitur pencarian tempat, pengguna dapat menelusuri tempat melalui maps maupun list.
Lalu, lewat fitur detail aksesibilitas, pengguna bisa melihat informasi yang tersedia di suatu tempat seperti fasilitas ram, deskripsi audio dan fasilitas lainnya untuk semua disabilitas, lansia, serta kelemahan fisik lainnya.
Berikutnya, fitur ulasan menyediakan tempat bagi pengguna untuk bercerita dan membagikan pengalaman tempat-tempat yang telah dikunjungi.
Terakhir fitur open collaborative platform memberikan kesempatan bagi pengguna untuk membantu menambahkan berbagai informasi layanan disabilitas yang dimiliki suatu tempat.
Sedangkan menurut Bima, data yang berhasil dikumpulkan ada 80 informasi tempat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan akan terus menambah informasi tempat lainnya.
"Data yang berhasil dikumpulkan ada 80 informasi tempat yang ada di DIY seperti kampus, tempat makan, hotel, stasiun, tempat ibdah dan lainnya. Kami pun akan terus menambah informasi tempat lainnya," kata Bima.
Bima menuturkan, selain untuk membantu penyandang disabilitas dalam mendapatkan informasi terkait fasilitas bagi disabilitas.
Pengembangann aplikasi ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bisa lebih peka terhadap kebutuhan penyandang disabilitas. Salah satunya dengan menyediakan fasilitas ramah disabilitas.
Diketahui, aplikasi ini mewakili Indonesia untuk berkompetisi di ajang International Intellectual Property atau IPITEX di Bangkok, Thailand pada 1-7 Februari 2023.