10 Juta Gen Z Nganggur, Kerjaan Seperti Apa Yang Dipengenin Mereka?

Selasa, 21 Mei 2024 17:40

Reporter : Tim Digo.id

top-news

Ilustrasi 10 Juta Gen Z jadi pengangguran/Digo.id

Jakarta, DigoID-Guys, kalian tau gak sih, menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), ada sekitar 9,9 juta penduduk usia 15-25 tahun di Indonesia yang lagi gak ngapa-ngapain alias nganggur. Data ini diambil dalam rentang 2021-2022. Jadi, banyak banget anak muda, terutama cewek, yang masih bingung cari arah hidup. Dari jumlah itu, 5,73 juta adalah cewek, sedangkan 4,17 juta lagi adalah cowok.

Nah, rentang usia 15-25 tahun ini termasuk generasi kita, Gen Z, yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012. Pasti banyak dari kita yang ngerasa relate, kan?

Alasan Gen Z Nganggur

Menanggapi data ini, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah bilang, alasan banyaknya Gen Z yang nganggur karena mereka lagi di fase cari kerja. "Biasanya mereka yang lebih banyak nganggur itu lagi cari kerja, baru lulus sekolah atau kuliah. Umur 24 tahun itu biasanya udah lulus S1, kalau 18 tahun lulus SMA," kata Ida, dilansir dari detik, Selasa 21 Mei 2024.

Lebih lanjut, Ida juga menyebut kalau pengangguran terbanyak itu dari lulusan SMK. Ini karena gak ada kecocokan antara apa yang diajarin di sekolah sama kebutuhan pasar kerja. "Saya kira yang terus didorong pemerintah sekarang, karena pengangguran kita ini terbanyak disumbangkan dari lulusan SMK karena memang terjadi miss-match," jelasnya.

Solusinya Gimana Nih?

Buat ngatasin masalah ini, pemerintah katanya bakal terus mendorong pendidikan dan pelatihan vokasi biar lebih sesuai dengan kebutuhan industri. Pemerintah juga kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) buat bantu ngurangin pengangguran. Lewat kerja sama ini, pemerintah bisa lihat kebutuhan pasar kerja langsung dari para pengusaha.

"Makanya pemerintah merumuskan Perpres 68 tahun 2022, ini adalah upaya kita mengurangi mismatch dengan merevitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi. Menyambungkan, menyinkronkan dengan pasar kerja. Ini adalah perpres kolaborasi karena menyertakan KADIN, yang tahu dunia kerja, yang tahu pasar kerja adalah teman-teman pengusaha," jelas Ida.

Selain itu, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, Maliki, juga bilang kalau meski jumlah pengangguran masih tinggi, tapi sebenarnya udah ada penurunan sejak pandemi Covid-19 usai. Angka pengangguran turun 0,97%, dan di tahun 2023, jumlah pengangguran berada di angka 22,5%. "Jadi sebenarnya sudah turun 0,97%," jelasnya, dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa, 21 Mei 2024.

Kedepannya, pemerintah bakal terus mendorong anak muda buat milih kegiatan yang lebih produktif, entah itu sekolah lagi atau kerja. "Yang menjadi perhatian kami adalah bagaimana sebenarnya dengan jumlah itu kita bisa sebanyak-banyaknya masuk ke kegiatan produktif. Apakah itu masuk sekolah atau bekerja atau memang dia punya usaha tentunya kita arahkan ke sana," ujar Maliki.

Pekerjaan Apa Sih Yang Dipengenin Gen Z?

Nah, menurut Indonesia Gen Z Report 2024 dari IDN Research Institute, ternyata gen Z di Indonesia punya prioritas yang jelas nih saat cari kerja. Jadi, 78% responden mengaku bahwa gaji dan bonus adalah faktor utama yang mereka pertimbangkan. Ya, siapa sih yang gak mau dapet gaji gede, kan?

Tapi gak cuma itu, 60% dari Gen Z juga pengen punya pekerjaan yang bisa ningkatin prospek karir di masa depan. Jadi, meski gaji penting, kita juga mikirin banget soal perkembangan karir. Selain itu, 53% dari kita merasa kalau lingkungan kerja dan budaya perusahaan itu gak kalah pentingnya. Kita pengen kerja di tempat yang bikin nyaman dan mendukung.

Selain alasan-alasan di atas, ada juga faktor lain yang kita perhatiin. Misalnya, lokasi kantor yang strategis, fleksibilitas jam kerja, stabilitas pekerjaan, dan juga kredibilitas perusahaan. Intinya, kita pengen kerja di tempat yang gak cuma bayarannya oke, tapi juga bisa bikin kita berkembang dan betah.

Meskipun gaji ada di posisi pertama, kita gen Z juga sadar banget akan pentingnya punya pekerjaan yang bisa bantu pertumbuhan karir kita ke depan. Kita pengen kerja di tempat yang bisa ningkatin skill dan kasih kesempatan buat naik level di organisasi. Jadi, stereotype yang bilang kalau gen Z itu gak bertanggung jawab di kerjaan, sebenarnya gak bener, bro!

Salah satu alasan kenapa stereotype itu muncul adalah karena masalah komunikasi. Pandemi COVID-19 bikin banyak dari kita kerja dari rumah alias WFH atau WFA, yang akhirnya membatasi interaksi langsung antara atasan dan karyawan. Padahal, komunikasi yang efektif itu kunci buat ngilangin pandangan negatif tersebut.

Hendra Soeprajitno, Editor-In-Chief dari FORTUNE Indonesia, juga setuju nih soal pentingnya komunikasi dalam dunia kerja. Dia bilang, "Jangan biarkan sistem kerja hybrid malah mengurangi interaksi manusia. Karena dalam kasus apa pun, komunikasi offline, walau membutuhkan waktu, usaha, dan biaya yang lebih banyak, masih lebih efektif ketimbang komunikasi online," mengutip dari Indonesia Gen Z Report 2024, Selasa 21 Mei 2024.

Redaktur : seno

TOP NEWS

Berita Terkait


uang-palsu-semakin-menggila-hingga-tersedia-di-marketplace-bi-berharap-masyarakat-tetap-tenang

Uang Palsu Semakin Menggila Hingga Tersedia di Marketplace, BI Berharap Masyarakat Tetap Tenang

Peredaran uang palsu masih jadi mimpi buruk yang menghantui masyarakat kita, bahkan sudah terang-ter...

rumah-dengan-njop-dibawah-rp2-miliar-tak-lagi-bebas-pajak-di-jakarta-efek-pindah-ibukota

Rumah Dengan NJOP Dibawah Rp2 Miliar Tak Lagi Bebas Pajak di Jakarta, Efek Pindah Ibukota?

Mulai sekarang, rumah dengan harga dibawah Rp2 miliar juga kena pajak, Heru Budi bilang masyarakat b...

tokopedia-bakal-phk-450-karyawannya-mulai-hari-ini-korbannya-dapet-apa-aja

Tokopedia Bakal PHK 450 Karyawannya Mulai Hari Ini, Korbannya Dapet Apa Aja?

Perusahaan induk TikTok, yaitu ByteDance, kabarnya bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) te...

anggaran-bkpm-diturunin-bahlil-kebakaran-jenggot-hingga-ancam-turunkan-investasi-2025

Anggaran BKPM Diturunin, Bahlil Kebakaran Jenggot Hingga Ancam Turunkan Investasi 2025

Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, ngegas nih gara-gara target investasi 202...

ikn-belum-juga-dilirik-investor-asing-lagi-lagi-jadi-beban-apbn

IKN Belum Juga Dilirik Investor Asing, Lagi-lagi Jadi Beban APBN?

Bahlil Lahadalia ngejelasin jika hingga saat ini belum ada investasi asing ke IKN, menunggu setelah...

terlilit-pinjol-hingga-fraud-akankah-kiprah-indofarma-akan-berakhir

Terlilit Pinjol Hingga Fraud, Akankah Kiprah Indofarma Akan Berakhir?

Erick Thohir angkat bicara soal masalah yang sedang mendera PT Indofarma, perusahaan farmasi yang su...

rekor-20204-cadangan-devisa-ri-naik-jadi-us-139-miliar-karena-penerimaan-pajak

Rekor 20204: Cadangan Devisa RI Naik Jadi US$ 139 Miliar, Karena Penerimaan Pajak

Bank Indonesia beberkan kenaikan cadangan devisa RI yang menyentuh angka US$ 139 Miliar setelah sebe...

keponakan-jokowi-lulusan-s1-itb-yang-kini-jadi-manager-pertamina

Keponakan Jokowi: Lulusan S1 ITB Yang Kini Jadi Manager Pertamina

Sebelum menjadi Manager Pertamina, ternyata keponakan Jokowi pernah menjabat sebagai Vice President...

defisit-apbn-era-transisi-ke-prabowo-tertinggi-dalam-sejarah-kata-sri-mulyani-sudah-dipertimbangkan

Defisit APBN Era Transisi ke Prabowo Tertinggi Dalam Sejarah, Kata Sri Mulyani Sudah Dipertimbangkan!

DPR pertanyakan defisit APBN era transisi ke Prabowo tertinggi dalam sejarah dan jawaban Sri Mulyani