Stunting Jadi Pekerjaan Rumah Kepala Daerah
Rabu, 18 Januari 2023 10:39
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah
Dok. Humas Pemkab Purwakarta
BOGOR -- Ratusan Kepala Daerah menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023 di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor pada Selasa, 17 Januari 2023.
Rakornas yang mengusung tema "Penguatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi" ini dipimpin langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Jokowi mengungkapkan bahwa permasalahan tengkes stunting harus menjadi perhatian pemerintah daerah demi menuju Indonesia Zero Stunting pada tahun 2030.
Menurutnya, stunting perlu menjadi target penyelesaian dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Sehingga stunting harus jadi target penyelesaian bagi pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi menuturkan, berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting sebesar 24,4 persen pada 2021. Artinya, hampir seperempat balita Indonesia mengalami stunting pada tahun lalu.
Jokowi berharap, angka prevalensi balita stunting pada 2022 dapat terus menurun, paling tidak menjadi 21 persen meski menurutnya tidak mudah.
"Bukan hal yang mudah, tapi sekali lagi kalau kerja keras seperti saat kita bekerja mengatasi pandemi Covid-19. Saya yakin ini bisa diselesaikan," kata Jokowi.
Tercatat 23 persen penyumbang stunting itu adalah masalah bayi yang belum lahir. Maka, stunting perlu diantisipasi sejak bayi masih di dalam kandungan.
Jokowi mengingatkan kepala daerah supaya bersama OPD maupun stakeholders terkait lainnya menggencarkan terus soal pentingnya gizi bagi ibu hamil.
Selain bayi dalam kandungan, potensi stunting juga rentan pada bayi usia 23 bulan, ada tercatat sebanyak 37 persen, maka perlu dihindari pemberian makanan ultraproses seperti biskuit, bubur instan, dan lain sebagainya.
Lebih lanjut Jokowi mendorong kepala daerah agar terus mengingatkan kepada puskesmas, posyandu di daerahnya agar aktif membantu calon ibu dan ibu yang memiliki balita, di antaranya mengingatkan mengenai anemia, hingga pentingnya ASI (Air Susu Ibu) eksklusif selama enam bulan.
Jokowi juga mengingatkan yang tidak kalah penting yaitu memonitor perkembangan ibu dan balita dengan bantuan teknologi.
"Karena setiap ibu harus diintervensi dengan cara berbeda. Platform teknologi informasi penting untuk memonitor mereka," tutup Jokowi.