BANDUNG -- Pemkot Bandung dan Pemkab Bandung sepakat untuk membangun kolam retensi di daerah perbatasan, tepatnya di Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, sebagai solusi untuk menangani banjir.

Hal ini mengingat kawasan Jalan Raya Sapan, Tegalluar, Bojongsoang, menjadi wilayah langganan banjir, terutama di musim penghujan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna juga turut mengomentari terkait sinergi antara Pemkab Bandung dan Pemkot Bandung untuk menangani masalah banjir ini.

"Perjanjian kerjasama dengan wilayah Bandung Barat dan Kabupaten Bandung itu kan sudah dibuat. Sudah ada pertemuan Bapak Walikota dengan Bupati Bandung Barat dan kemudian nanti dengan Bupati Bandung," ujar Ema yang ditemui pada Selasa, 20 Desember 2022. 

Sebagai contoh, Ema menjelaskan jika kerjasama antar daerah itu sudah dilakukan antara Pemkot Bandung dengan Pemkot Cimahi yang sukses menghadirkan kolam retensi yang berlokasi di Jalan Budi, Kota Cimahi. 

"Salah satu yang sudah direalisasikan itu kolam retensi yang di Cimahi. Itu bagian dari implementasi perjanjian kerjasama. Ya walaupun sekarang tinggal kembali berbagi beban. Jangan sampai aset di wilayah mereka kita yang memperbaiki," tutur Ema.

Ema menegaskan jika tiap-tiap daerah perlu melakukan kerjasama dan saling bahu-membahu menuntaskan permasalahan yang ada. 

"Sebetulnya yang diutamakan dengan daerah sekitar dulu jangan yang jauh-jauh dulu, kan bisa saling bersinergi," ucap Ema.

Di samping upaya pemerintah dalam mengurangi banjir di daerah perbatasan, Ema juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengubah kebiasaan buruknya yang dapat menjadi faktor terjadinya banjir. 

"Nantinya dalam jangka panjang kita dengan Pemkab Bandung Barat akan mengedukasi perilaku rakyat yang kurang baik. Istilahnya intensitas, komunikasi ya, nah itu kan tidak bisa diukur dalam jangka pendek. Tapi itu kan tetap harus dilakukan," tutup Ema.