Polisi Dalami Unsur Terencana Aksi Pembakaran Orang di Jakut
Jumat, 06 Januari 2023 23:00
Reporter : Antara
Dok ant.
JAKARTA -- Kepolisian masih mendalami diduga adanya unsur terencana pada MR (45) yang membakar hidup-hidup istri sirinya D (39) serta temannya S (40), di bantaran Kali Angke, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu, 4 Januari 2023.
Pejabat Kepala Seksi Humas Kepolisian Sektor Metro (Polsektro) Penjaringan Iptu Susanto mengatakan MR saat ini masih diperiksa penyidik di Markas Polsek Metro Penjaringan, Jumat, 6 Januari 2023.
MR ditangkap personel gabungan dari Unit Resmob Polsek Metro Penjaringan, Polres Metro Jakarta Utara maupun Polda Metro Jaya, pada Jumat pagi, pukul 08.00 WIB di wilayah Teluk Gong, Jakarta Utara.
"Belum tahu (apakah ada unsur terencana), nanti. Belum tahu karena masih pendalaman," kata Susanto.
Menurutnya, MR tidak melawan ketika ditangkap. Ketika diperiksa penyidik, dia juga sudah mengakui perbuatannya.
Dalam penangkapan tersebut, polisi juga menyita plastik hitam yang digunakan untuk membeli bensin serta baju yang dikenakan pelaku saat beraksi.
"Itu plastik bekas minyak yang dilempar itu ya, yang digunakan yang dilempar itu. Berikut dengan pakaian yang digunakan pelaku maupun korban saat kejadian," ucap Kapolres.
MR saat ditemui wartawan di Markas Polsek Metro Penjaringan mengatakan, perbuatan menyiramkan bensin dan menyulut korek itu kepada korban S spontan disebabkan oleh emosi yang membuncah melihat S berjalan berdua dengan D. Motifnya karena merasa tidak dihargai oleh kedua korbannya.
Polisi menangkap MR dan membawanya menggunakan mobil operasional Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Metro Penjaringan. Dari kursi belakang mobil, pelaku digiring ke tahanan dengan tangan yang sudah diborgol.
Di hadapan polisi dan awak media, MR memasang tampang memelas saat diinterogasi sebentar sebelum dijebloskan ke ruang tahanan.
Dengan suara bergetar, MR hampir menangis ketika ditanyakan alasannya membakar hidup-hidup kedua korban pada Rabu lalu. Salah satunya bahkan adalah mantan istrinya sendiri.
"Itu permasalahan keluarga saya sendiri, pak," kata MR dengan suara bergetar dan hampir menangis.
MR mengaku tindakannya membakar kedua korban tidak direncanakan sebelumnya. "Ini tidak (direncanakan), spontan Pak," katanya.
Biarpun tidak membeberkan alasan yang jelas, MR mengakui apa yang dilakukannya dilandasi emosi sesaat terhadap korban D, yang diketahui merupakan mantan istrinya.
"Saya kesal, Pak. Kurang lebih saya hidup 16 tahun (bersama korban D) tidak sampai seperti ini," ujarnya.
Atas pembakaran yang dilakukan pelaku, korban S meninggal dunia di tempat. S wafat setelah sempat melompat ke Kali Angke usai tubuhnya kepanasan dibakar pelaku.
Sementara itu, korban D menderita luka bakar dan kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.