Penyakit Ngorok Serang Peternakan di Mandailing Natal
Rabu, 18 Januari 2023 06:36
Reporter : Antara
Ilustrasi sapi
MANDAILING NATAL -- Sedikitnya delapan hewan ternak sapi dan kerbau mati secara mendadak di peternakan Mandailing Natal dalam beberapa hari terakhir. Hewan ternak mati akibat terserang septicaemia epizootuca (SE) atau penyakit ngorok.
Kepala Dinas Pertanian Mandailing Natal, Siar Nasution mengatakan kasus terindikasi (suspek) penyakit ngorok pada sapi dan kerbau itu pertama kali ditemukan di Desa Batang Gadis Jae dan Desa Batang Gadis Julu, Kecamatan Panyabungan Barat.
"Hingga saat ini sudah ada delapan ternak yang terdata mati akibat diserang penyakit ngorok," ujar Siar, Selasa 17 Januari 2023.
Siar mengatakan kasus kematian ternak akibat virus itu di Mandailing Natal pertama kali ditemukan di Desa Batang Gadis pada Selasa, 10 Januari 2023 pekan lalu. Penemuan kasus ini setelah ada laporan dari peternak bahwa dua ekor ternak kerbaunya mati. Ternak Kerbau yang mati terdiri dari dua kerbau indukan berumur 2-3 tahun.
Dari peternak diperoleh informasi bahwa sebelum mati, ternaknya menunjukkan gejala hipersalivasi, keluar ingus, kaki belakang lumpuh, dan terdengar suara ngorok.
Kemudian, pada 13 Januari, warga kembali melaporkan kematian dua ekor kerbau indukan dan anakan umur dua bulan yang diketahui juga berasal dari daerah Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara.
Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas tim dari Bidang Peternakan Dinas Pertanian turun langsung ke lapangan untuk mendapatkan informasi kejadian penyakit dari peternak dan selanjutnya melakukan pengobatan berupa pemberian antibiotik, vitamin, dan antiradang dan penyemprotan disinfektan.
"Di sekitar kandang tim juga telah mengambil sampel. Sampel tersebut juga telah dikirim ke Dinas Perkebunan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Utara. Dan saat ini sedang menunggu hasil uji laboratoriumnya," ungkap Siar.
Siar juga mengimbau peternak sapi dan kerbau di kabupaten itu jika menemukan ternak dengan gejala penyakit ngorok agar secepatnya melapor ke Dinas Pertanian Mandailing Natal.
"Kami berharap para peternak jika menemukan ternak dengan gejala tersebut agar melaporkan secepatnya kepada petugas dil apangan agar kami bisa melakukan pengobatan," ujarnya.