Pendapat Kemenag Soal Ngemis Online: Merupakan Tindakan Tidak Terpuji
Kamis, 26 Januari 2023 17:15
Reporter : Antara
Konten mengemis online yang viral di sosial media. Dok ant.
JAKARTA -- Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Adib, memberikan respons mengenai konten mandi lumpur tujuan mengemis secara daring yang tengah viral di media sosial.
“Saya lihat dari ajaran agama Islam sendiri ya, bahwa meminta-minta itu tidak terpuji, banyak hadis yang menyampaikan orang yang meminta-minta memiliki derajat yang terendah,” kata Adib, Kamis, 26 Januari 2023.
Dia mengingatkan mengenai anjuran lebih baik memberi daripada menerima. Selain itu, Adib juga memberi acuan dari Hadis Riwayat Ahmad untuk fenomena mengemis daring itu.
Di mana Rasulullah SAW bersabda, “Kegiatan meminta-minta (mengemis) akan selalu ada pada diri seseorang sampai ia menemui Allah dalam kondisi wajahnya tanpa sepotong daging pun" (HR. Ahmad).
“Itu maksudnya tidak punya muka di hadapan Allah, harusnya dia malu telah diberikan kemampuan untuk bekerja, berusaha dan berikhtiar namun malah meminta-minta, apa lagi masih muda,” tuturnya.
Melihat fenomena ngemis online yang kini tengah beredar, Adib menilai telah melewati batasan mengemis untuk memenuhi kebutuhan, melainkan memperkaya diri. Mengingat pembuat konten itu mampu meraup jutaan rupiah dalam sekali siaran langsung.
“Ada lagi hadis lain, barang siapa yang meminta-minta kepada masyarakat untuk memperkaya diri sesungguhnya ia hanya meminta batu neraka, maka hendaknya ia memilih mempersedikit atau memperbanyak,” lanjutnya.
Dia juga mengingatkan bahwa merendahkan diri merupakan hal yang dilarang dalam Islam. Adib menyebut konten mengemis daring terlebih dengan mandi lumpur untuk meraup untung termasuk dalam perilaku merendahkan diri.
“Jadi ketika dia mandi lumpur itu kan merendahkan martabat dirinya, sama seperti modus berpura-pura pincang untuk meraih belas kasihan orang, sangat tidak terpuji dalam Islam,” tuturnya.
Dia mengakui jika sikap kedermawanan masyarakat Indonesia yang besar, namun ia mengimbau untuk bijak dan realistis dalam memilih penerima donasi.
“Saat ini melimpah lembaga terpercaya untuk menyalurkan donasi, bahkan banyak sekali masjid yang sudah menerima donasi digital, dibanding menaruh belas kasihan kepada seseorang yang sesungguhnya tidak pantas,” paparnya.
Sebelumnya, viral video siaran langsung yang memperlihatkan nenek mandi lumpur di aplikasi berbagi video, TikTok.
Dalam video tersebut, tampak seorang nenek yang disuruh mandi dengan lumpur hingga menggigil kedinginan untuk meminta hadiah yang dapat diuangkan pada penonton. Bahkan kegiatan itu dilakukan sejak pagi hingga malam.
Belum lama ini, Tiktok telah menghapus konten-konten mengemis daring tersebut dari platformnya. (ant)