Menkeu: Kinerja 2022 Jadi Bekal Hadapi Pasar Modal 2023
Selasa, 03 Januari 2023 05:14
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah
Dok. BPMI
JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo secara resmi membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2023 di Gedung BEI, Jakarta pada Senin, 2 Januari 2023 pagi. Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan sejumlah pejabat lainnya.
Sri Mulyani meyakini kinerja yang ditunjukkan pasar modal Indonesia dalam menghadapi turbulensi ekonomi global di tahun 2022 menjadi modal yang baik untuk menghadapi tahun 2023.
"[Capaian] menutup tahun 2022 dengan sangat resilience dengan tantangan yang sungguh tidak mudah, dan ini adalah bekal yang bagus untuk memasuki tahun 2023," ujar Sri dalam laman resmi Sekretariat Kabinet RI.
Menurutnya, di tahun 2023 pihaknya akan terus meningkatkan integritas, akuntabilitas, dan kredibilitas pasar modal yang ditopang dengan pelaksanaan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).
Menkeu pun berharap agar seluruh pemangku kepentingan termasuk KSSK dapat terus menjaga stabilitas ekonomi nasional sektor keuangan, termasuk perluasan akses jasa keuangan, peningkatan sumber pembiayaan jangka panjang untuk pembangunan infrastruktur, peningkatan daya saing dan efisiensi bursa, serta meningkatkan instrumen serta regulasi di dalam mitigasi risiko dan perlindungan konsumen di sektor keuangan.
Di acara yang sama, Ketua Dewan Komisioner (OJK), Mahendra Siregar menyampaikan bahwa di tengah situasi ketidakpastian global dan menurunnya kinerja bursa di sejumlah negara, pasar modal Indonesia tahun 2022 mampu mencatatkan pertumbuhan yang menggembirakan.
"Di tengah gejolak dan ketidakpastian di Eropa dan banyak negara secara global, kinerja perekonomian Indonesia dan juga cerminannya pada kinerja pasar modal Indonesia di tahun 2022 justru bertahan dan cenderung menunjukkan kinerja yang sangat positif, bahkan terbaik dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN dan Asia secara umum," ujar Mahendra.
Kinerja positif tersebut ditunjukkan dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup menguat empat persen dibanding tahun sebelumnya, 59 perusahaan mencatatkan saham perdananya (IPO) di tahun 2022, serta jumlah investor pasar modal meningkat mencapai 10,3 juta atau 10 kali lipat meningkat dalam lima tahun terakhir sejak 2017.
Sejalan dengan Menkeu, Mahendra juga menyatakan komitmen terhadap peningkatan integritas, akuntabilitas, dan kredibilitas pasar modal Indonesia.
"Yang menjadi prioritas kita ke depan dengan perkuatan perekonomian daya tahan yang kuat, maka tidak ada istilah wait and see bagi investasi di Indonesia, it’s all about investment, investment, and investment. Kita harus siap untuk itu dan kita dorong momentumnya," tutup Mahendra.