Mendag Klaim Harga Kebutuhan Pokok Stabil
Jumat, 04 November 2022 16:28
Reporter : Antara
Dok. Kemendag
JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan harga bahan kebutuhan pokok di Pasar Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah, cenderung stabil bahkan murah. Klaim tersebut diakui Zulkifli saat mengunjungi Pasar Bukateja, Purbalingga pada Jumat 4 November 2022.
"Alhamdulillah harga-harga di sini stabil dan murah. Jadi terkendali dan murah," kata Mendag.
Mendag memaparkan harga bawang di pasar tersebut yakni 25.000 rupiah per kilogram (kg), cabai 30.000 rupiah per kg, ayam 32.000 rupiah per kg, telur 26.000 rupiah per kg, dan beras Bulog 9,000 rupiah per liter.
Sementara itu, lanjut Mendag, minyak goreng merek Minyakita juga tersedia dengan harga Rp14.000 per liter atau 15.500 rupiah per kg, dimana harga tersebut sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Mendag juga memantau harga daging ayam yakni 33.000 rupiah per kg, harga tersebut terbilang murah karena biasanya daging ayam dibanderol 35.000 rupiah per kg. Sedangkan telur ayam terpantau stabil pada 26.000 rupiah per kg.
"Ayam itu biasanya paling murah 35.000 rupiah, ini 33.000 rupiah per kg pagi. Nanti siang 32.000 rupiah. Kalau sudah tidak laku lagi jadi 31.000 rupiah. Karena ayam itu kalau gemuk modalnya 24.000 rupiah," kata Mendag.
Mendag menyampaikan harga kebutuhan pokok selalu menjadi perhatian pemerintah agar dalam posisi stabil.
"Jadi memang sembako ini tidak boleh terlalu mahal, tapi kalau terlalu murah, cabai misalnya rupiah 30.000 sekilo, itu ya berarti kan dari pengepul, pengecer, pedagang bisa tidak untung. Makanya dipantau dan itu penting," kata Zulkifli.
Mendag menambahkan Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan ekonomi yang tidak mudah, namun patut bersyukur karena inflasi Indonesia berada di bawah 6 persen, meskipun terdapat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Kalau bapak, ibu, melihat di televisi, negara seperti Jerman, Perancis, Inggris, yang meminta penurunan harga-harga itu seperti Indonesia di 1998. Tapi kita saat ini tidak begitu. Jadi kita syukuri, kuncinya adalah kerja sama," ujar Mendag. (ant)