BANDUNG -- Beberapa pekan terakhir ini, aksi kriminalitas di malam hari makin marak terjadi di Bandung. Kondisi ini membuat warganet menjuluki Bandung sebagai "Gotham City" seperti di film Batman.

Tentu saja, hal ini membuat masyarakat pun jadi resah. Apalagi bagi mereka yang masih beraktivitas di malam hari.

Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan aksi kriminalitas yang terjadi selama ini merupakan dinamika sosial yang harus segera diselesaikan.

“Saya sudah berkoordinasi kan yang ditangkap juga banyak. Jadi, dinamika sosial, contoh kejahatan itu sifat manusia. Kalau ada kejahatan, belum tentu karena polisinya tidak bekerja, tapi memang sebagian kelompok masyarakat punya sifat melanggar," ujar Ridwan Kamil belum lama ini.

Mengantisipasi aksi-aksi kriminalitas yang sering terjadi belakangan ini, pria yang akrab disapa Kang Emil ini menyarankan agar setiap wilayah mengadakan sistem keamanan keliling atau siskamling. Sebab, menurutnya dengan siskamling ini dapat meminimalisir angka kriminalitas yang terjadi, khususnya di Kota Bandung.

Selain itu, Kang Emil mengatakan, kegiatan siskamling juga akan membantu pihak kepolisian dalam menumpas aksi-aksi kejahatan yang selama ini selalu meresahkan masyarakat.

“Ya ini pekerjaan rumah bersama, kenapa masih banyak gitu kan. Berarti ada sistem sosial di kita yang harus juga di sempurnakan. Makanya siskamling kita tingkatkan lagi,” katanya.

Kang Emil pun sudah menyampaikan kepada Kapolda terkait kriminalitas yang harus diselesaikan secepatnya.

"Saya sudah saya sampaikan ke Kapolda ya, hal-hal yang terkait kriminalitas itu segera diselesaikan secepat cepatnya," kata Kang Emil.

Menurutnya, tindak kriminalitas tentu selalu ada. Hal yang penting adalah, pihak kepolisian untuk lebih proaktif dalam melakukan upaya dan pengawasan yang lebih intensif.

"Jadi pasti ada kriminalitas dengan segala rupanya, poinnya saya dorong polisi kepolisian untuk proaktif dan preemptive tidak menunggu berita. Seperti misalnya ada berita begal ramai. Tapi ada upaya-upaya pengawasan lebih intensif," pungkas Kang Emil.

Hal yang serupa juga dikatakan oleh Wali Kota Bandung, Yana Mulyana. Dia menyebut jika perlu adanya partisipasi dari masyarakat untuk memberantas kriminalitas yang akhir-akhir ini sedang terjadi. 

“Komunikasi dengan pihak kepolisian sudah berjalan dengan baik. Kan kuncinya partisipasi dari warga juga gitu ya. Kalau penanganannya kita balik lagi ke siskamling (sistem keamanan lingkungan) gitu ya,” ujar Yana.

Yana juga menegaskan, pihaknya telah bekerja sama dengan kepolisian untuk rutin mengadakan patroli. Selain itu, Pemkot Bandung pun akan fokus menambah penerangan jalan umum (PJU), khususnya di titik-titik yang dinilai rawan kriminal.

“Dari sisi pemerintah, kita sudah coba terus ya. Patroli kita lakukan juga. Jadi yang dari ranah kami sudah lakukan tentunya. Kami juga butuh partisipasi masyarakat gitu ya,” ujar Yana. 

Dia pun menuturkan telah melakukan komunikasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terkait kriminalitas di Kota Bandung.

Butuh Peran Aktif Seluruh Lapisan Masyarakat untuk Kurangi Tingkat Kriminalitas

Di sisi lain, Ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Bandung, Andri Rusmana menyebutkan jika ditengah maraknya aksi kriminalitas di Kota Bandung, pihak DPRD Kota Bandung akan terus berupaya mendorong Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh masyarakat untuk menjalankan tugasnya masing-masing sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam menjaga kondusifitas Kota Bandung. 

"Untuk arahan komponen yang sudah ada selama ini dalam menjaga ketentraman, ketertiban masyarakat, harus di giatkan lagi. Kita akui bersama karena dulu jarang sekali ada kejadian-kejadian mengkhawatirkan sehingga mengakibatkan lengah dan dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang membuat kejahatan jalanan di Kota Bandung," tutur Andri saat dihubungi digo id.

Andri pun mengatakan jika banyaknya kejahatan atau tindak kriminalitas dijalanan terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya adalah menunjukkan eksistensi dari berbagai gerombolan atau kelompok bermotor.

"Karena kebanyakan kejadian atau peristiwa tersebut begerombol dan menggunakan sepeda motor, mau tidak mau pasti oleh masyarakat disebut sebagai geng motor. Hal ini yang memungkinkan geng motor itu ingin menunjukan eksistensinya dijalanan," ujar Andri.

Lebih lanjut, Andri mengatakan jika faktor yang lainnya tak lepas karena penyalahgunaan media sosial yang akhirnya menimbulkan keributan.

"Faktor media sosial baik perseorangan atau kelompok dalam menyikapi postingan. Komenan berbalas-balasan yang menjadikan perang komentar di media sosial dan akhirnya terpancing dan dibawa ke ke jalanan," ucap Andri.

Maka dari itu, menurutnya dalam meminimalisir tingkat kejahatan di Kota Bandung, maka peran dari pemerintah, kepolisian, TNI dan masyarakat haruslah ditingkatkan.

"Pemerintah dalam hal edukasi harus benar-benar memberikan pemahaman di sekolah bahwa perbuatan masuk geng motor itu jalan yang negatif," ucap Andri.

Selain itu, peranan orang tua dalam membimbing anak-anaknya untuk mengarahkan ke kegiatan yang positif pun tentu sangat diperlukan. Mengingat, kebanyakan pelaku kejahatan di malam hari rata-rata masih di usia remaja.

"Orang tua sangat perlu mengawasi dan membimbing dirumah dengan pendekatan kekeluargaan untuk menumbuhkan hal positif," tambah Andri.

Dia juga mengingatkan, masyarakat perlu ikut serta dalam meningkatkan gotong-royong menjaga keamanan lingkungan dengan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Di samping itu, pihak kepolisian pun terus gencar melakukan patroli kejahatan di malam hari. 

Andri pun mendorong pada masyarakat untuk mengingatkan, menegur dan membubarkan kegiatan yang disinyalir terdapat tindak kejahatan. Namun, apabila hal tersebut dapat mebahayakan keselamatan dari masyarakatnya sendiri, maka langsung saja menghubungi dan melapor kepada pihak kepolisian.

"Pihak keamanan sosialisasikan nomor penting untuk masyarakat bisa melapor dengan mudah apabila terjadi kejahatan jalanan. Pemerintah jangan kalah dengan gerombolan bermotor ini. Harus ada tindakan tegas bahkan kalau perlu tembak ditempat," tutup Andri.