Jokowi Apresiasi Rampungnya Peta Jalan Hilirisasi Ivestasi Strategis
Selasa, 31 Januari 2023 07:59
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah
Dok. Setkab.go.id
Jakarta — Presiden RI, Joko Widodo mengapresiasi jajarannya karena telah menyusun peta jalan (roadmap) hilirisasi investasi strategis dalam rangka mendorong transfirmasi ekonomi.
Menteri Investasi juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa peta jalan tersebut telah selesai dengan total investasi hingga USD 545,3 miliar sampai tahun 2040.
Bahlil menambahkan, pekerjaan telah dilaporkan terbagi menjadi 8 bagian dari 21 komoditas peta hilirisasi.
"Alhamdulillah pekerjaan sudah selesai dan kami sudah laporkan dibagi menjadi 8 bagian dari 21 komoditas peta hilirisasi. Jadi selama ini kita bicara hilirisasi, peta jalan roadmap besarnya itu belum ada, dan alhamdulillah tadi kami sudah laporkan dengan total investasi sampai dengan 2040 sebesar USD545,3 miliar," kata Bahlil usai bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 30 Januari 2023.
Ia menuturkan, prototipe hilirisasi nikel secara teknis juga akan dijadikan referensi pada sektor lainnya.
Dengan hilirisasi tersebut, menurut Bahlil, Indonesia akan betul-betul fokus pada peningkatan nilai tambah.
Sedangkan tahapan-tahapannya sudah dibahas dengan baik. Prototype nikel akan digunakan untuk sektor-sektor yang lain.
"Tahapan-tahapannya juga sudah tadi kita bahas teknis dan nikel sudah kita lakukan dengan baik, jadi prototype nikel yang kita lakukan hilirisasi ini yang akan kita pakai juga untuk di sektor-sektor yang lain, seperti timah, bauksit, kemudian oil and gas, kemudian tembaga. Tidak hanya di sektor itu, tapi juga di sektor perkebunan, pangan, perikanan,” kata Bahlil.
Jokowi kemudian memerintahkan Menteri Investasi untuk membuat skala prioritas dan target yang perlu dilakukan selanjutnya.
"Tadi Bapak Presiden memerintahkan kepada saya sebagai Menteri Investasi untuk melakukan skala prioritas untuk apa-apa saja yang harus kita lakukan sekarang. Katakanlah sekarang kita menyetop nikel, kemudian bauksit, ke depan apalagi? Seperti timah, atau tembaga, sebentar lagi. Jadi ini yang akan kita lakukan,” kata Bahlil.
Selain itu, Bahlil juga menegaskan bahwa hilirisasi merupakan salah satu hal penting yang perlu dilakukan untuk mempercepat ekonomi utamanya dalam proses menjadi negara maju.
"Ingat, negara di dunia ini yang mempunyai sumber daya alam berbeda antara negara yang punya sumber daya alam yang tidak melakukan hilirisasi dengan yang melakukan hilirisasi. Kalau yang melakukan hilirisasi, percepatan pertumbuhan ekonominya dan menuju ke negara maju lebih cepat daripada yang punya sumber daya alam (tapi) tidak melakukan hilirisasi,” tutup Bahlil.