Hari Ibu 2022, Atalia Kunjungi Rumah Ibu Negara Pertama RI
Kamis, 22 Desember 2022 22:20
Reporter : Fitri Sekar Putri
Istri Gubernur Jawa Barat, Atalia Kamil. Dok Humas Pemprov Jabar.
BANDUNG -- Dalam rangka memperingati Hari Ibu, Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang mengunjungi rumah Ibu Fatmawati di Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu pada Rabu, 21 Desember 2022.
Dalam agedanya tersebut, Atalia menyaksikan penyerahan 200 paket bantuan untuk keluarga besar Ibu Fatmawati. Dilanjutkan dengan berwisata ke rumah Ibu Fatmawati dan menghadiri jamuan makan siang bersama keluarga besar Ibu Fatmawati.
Atalia menuturkan, perjuangan perempuan hebat Ibu Fatmawati sebagai Ibu Negara pertama yang membersamai Sukarno untuk meraih kemerdekaan akan selalu menjadi inspirasi bangsa Indonesia.
"Kita belajar bagaimana seorang pejuang perempuan mendampingi Presiden pertama kita dengan semangat dan cinta kasih. Kemudian juga menjahit Bendera Merah Putih pertama untuk Indonesia. Hal itu menjadi kekuatan dan kita belajar saling menginspirasi," ungkapnya.
Bagi Atalia, Ibu Fatmawati merupakan sosok perempuan sederhana namun memiliki pandangan visioner untuk kemajuan bangsa.
Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-94 ini mengusung tema yang sama dengan tema tahun sebelumnya, yaitu "Perempuan Berdaya, Indonesia Maju".
Tema tersebut konsisten berfokus pada empat hal, yakni kewirausahaan perempuan, mempercepat kesetaraan, mempercepat pemulihan, perempuan dan ekonomi digital, perempuan dan kepemimpinan serta perempuan terlindungi dan berdaya.
Puncak PHI Tingkat Nasional diselenggarakan di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, tempat Ibu Negara Indonesia pertama Fatmawati Sukarno berasal.
Acara diselengarakan secara hibrid dengan mengundang sejumlah menteri, pimpinan lembaga tinggi negara, gubernur, bupati/wali kota serta Dinas Pengampu Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di 36 provinsi seluruh Indonesia.
Selain itu, organisasi perempuan, organisasi keagamaan, forum anak, tokoh perempuan serta pemerhati isu perempuan dan anak juga ikut diundang.