BANDUNG — Program Petani Milenial yang kerap dibanggakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat belakangan ini menjadi perhatian publik, setelah cuitan salah satu pesertanya viral di media sosial.

Program  yang bertujuan untuk menciptakan para petani muda dan mengatasi krisis pangan dinilai  bermasalah.

Menanggapi permasalahan tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menuturkan seharusnya petani milenial bersyukur atas program pemerintah tersebut.

"Itu program pemerintah, kebaikan pemerintah, seharusnya petani milenial bersyukur, dia diberikan pelatihan," kata Uu pada Kamis, 2 Februari 2023.

Wagub menyebut, melalui program Petani Milenial peserta diberikan kemudahan, muli dari kemudahan dalam membuat MoU dengan pengusaha, buyer, termasuk juga kemudahan diberikan kredit.

Apalagi menurutnya, kemudahan kredit dari bank itu sulit, termasuk dari bank BJB karena ada aturan-aturan yang tidak bisa dilanggar.

"Oleh karena itu, sekarang harus bersyukur mereka dengan adanya program pemerintah, termasuk cara bersyukurnya bekerja dengan baik, memanfaatkan pinjaman dari BJB untuk hal bermanfaat dan mendapatkan sukses sesuai keinginan," kata Uu.

Ia menuturkan, jika ada permasalahan, silakan untuk berkomunikasi dengan pemerintah.

"Komunikasi dengan kami, pemerintah. InsyaAllah pemerintah dengan kemampuan dan pengalaman, kewenangan akan membuat inovasi-inovasi yang lain sehingga tidak merugikan," tutup Uu.

Sementara itu, melalui media sosial twittter pribadinya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta maaf atas kekurangan program Petani Milenial yang dibuatnya.

"Hatur nuhun Kang atas informasinya. Saya meminta maaf atas kekurangan program, dan meminta maaf atas kepada pihak yang mengalami ketidaknyamanan sebagai akibat dari permasalahan program ini. Saya sudah instruksikan masalah ini untuk segera diselesaikan," tulis Kang Emil.

Sebelumnya, viral di media sosial cuitan  salah satu peserta program Petani Milenial tersebut.

Melalui cuitannya, ia mengungkapkan rasa kekecewaannya kepada pemprov Jabar yang terkesan lepas tangan, sementara dirinya harus dikejar utang bank.