Stok Kacang Kedelai di Kota Bandung Aman Terkendali
Rabu, 12 Oktober 2022 22:04
Reporter : Siti Ninu Nugraha

(Foto: humas bandung)
Bandung - Meski
mengalami kenaikan harga, stok kacang kedelai di Kota Bandung dipastikan aman.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota
Bandung, Elly Wasliah, saat dihubungi Humas Bandung, Rabu, 12 Oktober 2022.
"Memang
ada kenaikan harga oleh importir. Per hari Selasa, 11 Oktober 2022 harga
kedelai di tingkat distributor itu Rp12.800/kg. Sedangkan di tingkat pengrajin
tahu tempe di Rp13.000/kg," ungkap Elly.
Harga
sebelumnya yakni Rp11.000-Rp12.000/kg. Ia mengatakan, kenaikan harga ini
merupakan ketiga kalinya.
Pertama
saat awal tahun di bulan Februari. Lalu, kala menjelang Ramadan di bulan April,
dan Oktober sekarang yang ketiga kalinya.
"Tapi
kalau stok kacang kedelai dalam kondisi aman tersedia untuk di Kota Bandung,
hanya harganya memang mengalami peningkatan," ujarnya.
Kebutuhan
kacang kedelai untuk pengrajin tahu tempe di Kota Bandung mencapai 3.000 ton
per bulan. Rata-rata kacang kedelai yang disalurkan ke Koperasi Produsen Tempe
dan Tahu Indonesia (Kopti) Kota Bandung mencapai 80 ton per hari.
Ia
menjelaskan, penyebab kenaikan harga kacang kedelai antara lain karena
Indonesia masih mengandalkan kedelai impor dari Amerika Serikat, Kanada,
Brazil. Sehingga Kota Bandung juga sebagian besar mengandalkan impor tersebut.
"Harga
kedelai dunia mengalami kenaikan juga karena produksi penurunan, akibat
Covid-19 biaya logistik naik, dan melemahnya nilai tukar dolar," ucapnya.
Ia
menambahkan, importir kacang kedelai di Kota Bandung yang terdata Disdagin
hanya satu yakni Depot Kacang Indonesia beralamat di Jalan Terusan Pasirkoja.
Sedangkan
distributor kacang kedelai di Kota Bandung berjumlah empat, yakni CV. MJ di
Babakan Ciparay, PT. FKS (Fisindo Kusuma Sejahtera) di Jalan Soekarno Hatta ,
CV. Gemilang di Jalan Ibrahim Adjie, dan Prama di Jalan Jamika.
Untuk
menstabilkan harga di pasaran, Elly mengatakan, Kemendag telah mengeluarkan
program Pemberian Bantuan Penggantian Selisih Harga Pembelian Kedelai di
Tingkat Pengrajin Tahu dan Tempe.
"Pemerintah
memberikan subsidi Rp1.000/kg lewat Bulog sebagai stabilisator," katanya.
"Mekanismenya
adalah Kopti Kota Bandung yang beranggotakan para pengrajin tahu dan tempe
membeli kacang kedelai di Bulog. Kacang ini Bulog beli dari importir,"
imbuhnya.
Program
subsidi ini sudah masuk tahap kelima. Tahap pertama dilakukan bulan April.
Lalu, Oktober ini telah masuk tahap kelima.
"Sudah ada 576 pengrajin tahu tempe yang terdaftar di Kopti. Para pengrajin ini insyaAllah yang akan mendapatkan subsidi," tuturnya.
Demi
menyelaraskan program dan menyepakati keputusan bersama, rencananya Pemkot
Bandung yang diwakili Disdagin dan Bulog akan bertemu Kopti.
Elly
mengimbau, agar pengrajin tahu tempe tidak perlu melakukan aksi mogok pada
17-19 Oktober mendatang. Meski ada kenaikan kacang kedelai pun, ia yakin
konsumen akan memahami hal tersebut.
"Kami
juga memikirkan para pelaku UMKM yang menggunakan tahu tempe sebagai bahan
utamanya. Misal kupat tahu, kan tidak mungkin ya nanti cuma jual kupatnya
saja," ujarnya.
Tak hanya
lauk pokok, produk-produk olahan di Kosambi dan Leuwipanjang yang kerap menjadi
oleh-oleh Bandung juga akan berdampak.