Jakarta, DigoID-Pandangan dari Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, tentang kebutuhan Presiden Joko Widodo terhadap Partai Demokrat benar-benar menarik, bro. Dia bilang kalo Jokowi butuh Demokrat supaya bisa menyelesaikan pemerintahan dengan lancar atau soft landing, gitu.

AHY Masuk Kabinet Demi Softlanding Jokowi

Nah, menurut Umam, itulah yang bikin Jokowi akhirnya memasukkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), ke dalam kabinet, meskipun Partai Demokrat udah 9 tahun di luar pemerintahan. Artinya, Jokowi emang ngeliat pentingnya dukungan dari Demokrat buat jalannya pemerintahan ke depan. Keren, ya, bisa lihat sisi politik yang cukup kompleks kayak gini.

Jadi, kayaknya langkah Jokowi memasukkan AHY ke kabinet bukan cuma sekadar langkah politik biasa, tapi lebih ke arah strategis, nih. Dia pengen pastiin kalo pemerintahannya bisa berjalan lancar dan nggak ada masalah besar yang bisa bikin pemerintahan jadi goyah. Makanya, dukungan dari Partai Demokrat dianggap penting banget buat Jokowi.

"Keuntungan untuk Jokowi dengan memasukkan AHY adalah, bisa memastikan Demokrat ikut bekerja optimal untuk menjamin Jokowi bisa soft-landing di akhir pemerintahannya," kata Umam, dikutip kompas, kamis, 22 Februari 2024.

Menurut analisis Umam, kehadiran Partai Demokrat dalam koalisi pemerintah bisa jadi kayak semacam benteng pelindung buat Jokowi dari kemungkinan masalah besar di akhir masa kepemimpinannya. Salah satunya tuh, ngehadapin wacana hak angket yang bisa aja muncul buat ngusut-ngusut soal dugaan kecurangan di Pilpres 2024.

Dia bilang, khususnya kalo nanti PDIP mulai beralih jadi oposisi, ini bisa jadi risiko buat Jokowi. Makanya, kehadiran Demokrat dalam koalisi jadi penting banget buat ngejaga Jokowi dari serangan-serangan politik yang bisa dateng di akhir masa jabatannya.

Lepasnya Jokowi dari Kandang Banteng Alias PDI-P

Situasinya emang agak rumit, Digo Friends, tapi dengan masuknya Partai Demokrat dalam kabinet, bisa jadi ini langkah cerdas buat atasi masalah-masalah politik yang bisa muncul nanti.

"Terutama jika akhirnya PDI-P mulai menyalakan mesin politik bercorak oposisi ke depan," ujar dia. 

Menurut pengajar di Universitas Paramadina ini, pelantikan AHY sebagai menteri ini kayak sinyal bahwa Jokowi udah lepas dari pengaruh PDI-P, bro. Jadi, katanya Umam ini denger kabar kalo AHY udah lama banget dipantau sama Jokowi buat jadi menteri, tapi kayaknya Megawati, Ketua Umum PDIP, nggak setujuin.

"Pelantikan AHY sebagai menteri ATR di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi seolah menegaskan bahwa Jokowi saat ini independen dan tidak lagi berada di bawah bayang-bawang dan intervensi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri," kata dia.

Nah, pelantikan AHY sebagai menteri Agraria di bawah Jokowi ini kayak menyatakan bahwa Jokowi udah nggak tergantung lagi sama PDIP dan Megawati, gitu loh. Kayaknya, Jokowi pengen nunjukin kalo dia udah mandiri dan bisa mengambil keputusan sendiri tanpa campur tangan dari PDIP.