Pembiayaan Utang Turun Jadi Bukti APBN Makin Sehat
Kamis, 24 November 2022 23:39
Reporter : Antara
Ilustrasi Uang
JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan realisasi pembiayaan utang per Oktober 2022 menurun 21,7 persen dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy) menjadi 506 triliun rupiah.
"Ini berarti Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) mulai semakin sehat karena kami sudah mulai melakukan konsolidasi," kata Sri Mulyani, Kamis 24 November 2022.
Sri Mulyani berharap tren penurunan pembiayaan utang tersebut bisa terus dijaga agar konsolidasi fiskal benar-benar bisa berjalan. Secara perinci realisasi pembiayaan utang per Oktober 2022 berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto senilai 500,3 triliun rupiah atau turun 25,2 persen (yoy) serta pinjaman neto 5,7 triliun rupiah atau terkontraksi 125,2 persen (yoy).
Kinerja pengelolaan pembiayaan utang dijaga untuk menghadapi kondisi pasar keuangan yang volatil dengan tren suku bunga meningkat dan nilai tukar rupiah yang fluktuatif.
Adapun beberapa langkah antisipatif pembiayaan utang yang diambil antara lain target penerbitan utang tunai melalui lelang pada triwulan IV diturunkan mempertimbangkan kondisi kas pemerintah serta penerbitan SBN domestik dalam rangka Surat Keputusan Bersama (SKB) III dioptimalkan.
Kemudian, penerbitan SBN ritel juga dioptimalkan dalam rangka perluasan basis investor dan fleksibilitas pinjaman program dimanfaatkan sebagai salah satu sumber pembiayaan dalam mengantisipasi volatilitas pasar keuangan.
Bendahara Negara tersebut mengungkapkan pembelian SBN oleh BI per 18 November 2022 meliputi SKB I sebesar Rp46,91 triliun yang terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) 23,54 triliun rupiah dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 23,39 triliun rupiah serta SKB III 95,42 triliun rupiah.
Rata-rata imbal hasil tertimbang penerbitan SBN SKB I tercatat 7,08 persen dan rata-rata maturitas tertimbang 18,36 tahun.
"Sementara sisa target SKB III sebesar 128,6 triliun rupiah akan diterbitkan bulan Desember 2022," ungkap Sri Mulyani. (ant)