Obat Buatan Iran Diklaim Dapat Kurangi Efek Covid-19
Senin, 26 Desember 2022 16:59
Reporter : Antara
Ilustrasi obat. Dok ant.
JAKARTA -- Obat yang dikembangkan ilmuwan Iran dan diproduksi Perusahaan Farmasi Daroo MIM, Saliravira, berhasil mengantongi sertifikat paten internasional dalam hal mengurangi efek COVID-19.
Direktur umum Perusahaan Farmasi Daro MIM Reza Ramezani mengklaim obat tersebut terdaftar di Iran dalam setahun terakhir dan pejabat layanan kesehatan telah menerbitkan izin sah untuk penggunaan di dalam negeri.
"Uji praklinis dan klinis sudah dilakukan dan Universitas Ilmu Kedokteran Iran, yang merupakan cabang Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia di Iran telah mengeluarkan kode etik dan uji klinis sebelum pengujian," kata Reza, pada Minggu 25 Desember 2022.
Ramezani menyatakan perusahaan telah meneken kontrak dengan sebuah perusahaan resmi Eropa untuk membuka jalan memperoleh sertifikat paten internasional.
Menurut Wakil Presiden Iran untuk Sains dan Teknologi, sebanyak 40 lebih peneliti dari berbagai universitas terbaik di Iran terlibat dalam riset pengembangan Saliravira.
Sebagai informasi, Saliravira merupakan obat anti-COVID pertama buatan Iran yang diresmikan pertama kali di Teheran pada 7 Juni 2021 dan termasuk obat alamiah yang mengandung Echinacea purpurea, Glycyrrhiza glabra, Rheum palmatum, Hyssopus officinalis, Rosmarinus officinalis serta gingseng Panax.
Saliravira berpotensi menjadi agen antivirus, mempercepat pengobatan, mengurangi efek COVID-19 dan menambah kekebalan untuk pengobatan penyakit tersebut.
Riset toksisitas obat ini pada tikus tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Hasil uji klinis mengindikasikan bahwa beban virus pada pasien di kelompok eksperimen, pada hari ke-8 pengobatan secara signifikan lebih rendah jika dibanding dengan kelompok kontrol. (ant)