Kepala BNPB Dukung Percepatan Rekontruksi Gempa Cianjur
Sabtu, 21 Januari 2023 11:25
Reporter : Rubby Jovan Primananda
Dok Humas BNPB.
CIANJUR -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto kembali menyambangi Kabupaten Cianjur, Kamis, 19 Januari 2023.
Hal tersebut guna melakukan Rapat Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascagempa Magnitudo 5,6 pada tahun 2022 lalu.
Suharyanto mengatakan proses pembersihan puing hingga kini sudah mencapai ribuan unit dan pihaknya sudah menyiapkan puluhan alat berat untuk membantu percepatan rekontruksi korban gempa di Kabupaten Cianjur.
"Pembersihan puing hampir 2 bulan ini, sudah berhasil sebanyak 2.722 unit telah bersih. Kami menyiapkan alat berat 77 eskavator dan 30 dump truck,” kata Suharyanto dikutip dari Humas BNPB.
Lebih lanjut, Suharyanto juga mengerahkan ribuan personelnya untuk membantu membersihkan sisa puing dengan dibantu oleh masyarakat.
"Sementara 2.584 personil dibantu oleh masyarakat bahu membahu dalam pembersihan puing," lanjutnya.
Dirinya menjelaskan bagi rumah yang tidak bisa diakses menggunakan alat berat, pemerintah tetap berupaya untuk melakukan pembersihan dengan dibantu oleh personal dari BNPB dengan pembersihan secara manual.
"Semua tempat baik itu yang bisa dilalui atau tidak bisa dilalui alat berat. Diupayakan untuk dilakukan pembersihan, yang tidak bisa dilalui alat berat, mau tidak mau dilakukan secara manual dengan tenaga manusia," ucap Suharyanto.
Suharyanto menegaskan terkait pembersihan puing yang dilakukan oleh pemerintah tak akan dikenakan biaya. Apabila ada oknum yang terbukti meminta imbalan, ia meminta masyarakat untuk segera melapor.
"Pembersihan puing dibiayai oleh pemerintah, tidak dibebankan pada masyarakat. Jika ada yang meminta imbalan, masyarakat dapat melaporkan," tegasnya.
Terkait pembangunan rumah yang tidak berada di zona merah, pemerintah menyiapkan beberapa skema antara lain masyarakat dapat membangun atau memperbaiki rumahnya secara mandiri.
"Skema bagi masyarakat yang memiliki kemampuan, bisa bangun sendiri dengan anggaran yang disesuaikan dengan peraturan pemerintah dan didampingi oleh tim teknis dari Kementerian PUPR. Agar secara struktur bangunan merupakan rumah tahan gempa," ungkap Suharyanto.